Dia berjalan melewatiku, dengan senyum yang sumringah. Tapi alasan dia tersenyum bukanlah aku, melaikan Gadis cantik yang berjalan berdampingannya dengannya.
"Aku cemburu Jae. Aku cemburu saat melihat kamu dengannya, tapi aku bukan siapa-siapamu lagi." gumamku pelan.
Gadis yang bersamanya merupakan idola sekolah. Tidak ku pungkiri bahwa keduanya terlihat cocok dan banyak yang iri melihat keakraban mereka. Aku tersenyum pahit, jauh di lubuk hatiku. Aku pun cemburu melihat kedekatakan mereka, interaksi mereka manis dan juga berhasil membuatku merasakan sakitnya karena cemburu.
Aku tahu, aku bukan siapa-siapa lagi. Tapi aku masih mencintainya. Bolehkah aku cemburu walau kini status kami hanyalah teman biasa.
Sepeninggalan keduanya pun aku pergi menuju kelas untuk mengambil buku matematikanya Seungwan yang ku pinjam kemarin malam. Tapi bayang-bayangnya bersama Gadis itu selalu terngiang di dalam kepalaku seperti kaset yang rusak. Sudah cukup kemarin dia membuatku menangis karena membahas Gadis itu, kini aku ingin move on.
Aku ingin mengikhlaskannya, walau aku tahu butuh waktu yang lama dan juga niat yang sesungguhnya. Tapi aku tidak ingin terjebak sendirian, dia bisa bahagia bersama Gadis itu. Aku pun juga bisa, tapi sayangnya saat ini niatku belum terkumpul dengan baik.
"Aduh!" ku pegang keningku yang terkena bola, rasa pening melanda kepalaku. Tidak parah, tapi lumayan membuatku pusing seperti habis berputar-putar.
Saat aku hendak berdiri, seseorang telah mengulurkan tangannya kepadaku. Aku mendongak untuk melihat wajahnya, baru kali ini aku melihatnya. Wajahnya tampak asing.
"Maafkan temanku. Ayo aku obati di Uks."
Dia menyambut tanganku, kemudian merangkulku seakan-akan kami bukanlah Orang asing. Dia tampak kebingungan saat berada di lorong yang di hadapkan dua arah.
"Kamu murid baru ya?"
"Iya. Baru tiga hari sih, maafin temenku ya. Dia engga sengaja nendang bola itu sampe kena kepalamu,"
"Aku maafin, namamu siapa?"
"Namaku Lee Taeyong. Dan kamu?"
"Kim Jungwoo. Oh ya, pasti kamu ga tau letak Uks. Belok kanan,"
"Kim Jungwoo ya. Nama yang cantik kaya Orangnya." senyumnya semakin mengembang. Rasanya tak asing saat melihat senyum itu, namun di mana ya?
"Aku tampan Tae. Bukan cantik kalo kamu tau."
Dan di perjalanan kami membicarakan banyak hal walau 45% merupakan permbicaraan umum mengenai sekolah kami. Dia merupakan pindahan dari bandung, pantas saja manis hehe.
Kami masuk ke dalam UKS, dan kebetulan ada salah satu temanku yang sedang berjaga namun dia tampak bersiap-siap untuk meninggalkan UKS.
"Win mau kemana?" tanyaku, raut wajahnya terlihat gundah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again | Jaewoo ✔
Ficção Adolescente[ T A M A T ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia segera menjauh dari lapak ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Bikin emosi, bikin baper, bikin kesel. [ S I N O P S I S ] Jungwoo hanya tau jika dirinya mencintai kekasihnya, Jaehyun. Begitu jug...