Doyoung sedang memesan makanan di konter. Aku hanya menunggunya di sini, keadaan kantin masih sepi karena jam terakhir sedang berlangsung. Kami tidak membolos, hanya saja kebetulan guru kami sedang tidak masuk.
Keberuntungan berada di pihak kami. Seraya menunggu pesanannya, ku dengarkan lagu yang ada di handphoneku menggunakan headset. Dan akhirnya aku memilih lagu dari band favoritku, 5 Second Of Summer. Dengan judul Youngblood. Aku sangat menyukai lagu ini, seraya memejamkan kedua mataku. Kepalaku seraya memainkan garpu dan sendok sebagai stick drum dadakan.
Suaranya yang khas mengalun merdu di telingaku. Rasanya benar-benar menyenangkan saat melupakan rasa sakit hatiku, ku lirik ke arah konter pemesanan sekaligus pembayaran makanan. Di sana ada Doyoung yang sedang mengetik sesuatu di handphonenya, aku tidak tahu dengan siapa dia berinteraksi. Tapi senyumannya mengembang dengan indah, mungkin seseoeang yang special untuknya.
Tiba-tiba sebuah lagu terputar otomatis karena lagu sebelumnya sudah selesai. Lagu dari Melanie Martinez berjudul Haunted membuatku terdiam seraya mencerna liriknya yang benar-benar dengan keadaanku saat ini. Dan ada lirik favoritku.
I put one foot
In front of the other
In front of the other
Slowly, I turn every corner
Turn every corner
Even when you're nowhere in the room
I'm haunted by you
I light all my candles
Light all my candles
The darkness is too hard to handle
Too hard to handle
Sleeping is just something I can't do
I'm haunted by youDia tidak ada di sini namun bayang-bayangnya masih terasa. Bahkan aku masih bisa merasakan kedua tanganku di genggam olehnya; hangat dan juga menjadi tempat favoritku untuk mengenggam, aku tersenyum kecut. Seperti inikah rasanya mencoba move-on?
Dan insiden tadi pagi pun berhasil membuat moodku menurun drastis. Thank's Jaehyun, and i already hate you. But i still love you. Perutku bergemuruh hebat, mungkin ini efek semalam dan tadi pagi karena aku melewatkan makan malamku juga sarapanku demi menangisi dirinya yang telah meninggalkanku setelah menyatakan semuanya telah berakhir.
I can hear you talking in the distance
Your persistence is so cruel
And all your words pull at my feet
And I fall back in love with you
What can I do?Aku bergumam kecil, mengikuti lagunya. Karena sering ku putar jadinya otomatis terekam di kepalaku. Menghafal lagu sangat mudah di lakukan, namun entah menghapalkan materi pelajaran sangat susah. Dan itu masih menjadi misteri untukku dan juga untuk yang lain.
Sebelah headsetku di copot paksa oleh seseorang dan aku hendak memukulnya dengan sendok yang tengah ku pegang, aku mengira itu adalah Doyoung. Namun aku salah.
Ia tersenyum, pagi ini aku melihatnya. Hatiku seakan runtuh sebelum di bentengi perisai besi untuk menghalau pesona yang di miliki oleh dirinya. Dia duduk di sebelahku kemudian mengusap kedua pipiku, aku masih terdiam dengan kecanggungan yang melanda diriku.
Dia meletakkan susu kotak rasa cokelat, kesukaanku. Dia tidak pernah melewatkannya. Dengan gemas dia mencubit pipiku, "Pagi sayangku. Jangan lupa di habiskan susunya ya,"
"K-kamu ngapain ke sini?" tanyaku masih dengan keterkejutanku dengan kehadirannya yang tiba-tiba hadir lalu memberiku susu kotak.
"Aku ingin menyapa kesayanganku, hanya sebentar sih soalnya Pak Siwon udah masuk ke kelas. Jangan lupa di minum susunya. Luv u," sebelum pergi dia mencium keningku.
Aku hanya bisa diam membatu akibat perlakuan manisnya. Bukankah hubungan kami sudah berakhir?
Namun mengapa dia memperlakukanku layaknya seorang pacar?
Dan kini dia telah pergi menuju kelasnya. Ku tatap susu kotak pemberiannya, ini bukan mimpi apalagi khayalanku. Datang kepadaku, memberiku susu kotak ini dan juga masih memperlakukanku dengan baik seperti kekasih.
Bukankah semalam dia memutuskanku?
Lalu untuk apa dia melakukan hal tadi, apakah dia berniat membuatku tak bisa move on darinya?
Tak lama Doyoung kembali membawa nampan yang penuh berisikan beberapa macam makanan yang telah dia beli. Dia duduk di seberang dengan kedua alis yang menyatu.
"Jungwoo, kamu gapapa?" dia bertanya. Dan aku hanya memberikan jawaban non-verbal. Yaitu anggukan kaku, dengan cengiran patah yang semakin membuat kedua alisnya menukik semakin tajam.
"Yakin Woo?" tanyanya yang berusaha meyakinkan diriku. Walau rasanya sangat sulit menerima kenyataan bahwa kami telah berpisah.
"I-iya Doy," jawabku ragu. Dia masukan handphonenya ke dalam saku seragam sekolahnya. Tampaknya dia tidak mengambil pusing apa yang terjadi.
Kami makan dalam keheningan yang terasa kental. Terlebih lagi suasana kantin sangat tenang dan damai, sesekali dia menatapku.
"Aku mau tanya sesuatu," dia memecah keheningan. Aku bersyukur dia bertanya duluan, karena aku masih merasa canggung setelah kejadian tadi.
"Mau tanya apa Doy?"
Dia menunjuk kotak susu yang ada di samping mangkuk buburku.
"Kita ke sini kan ga bawa apa-apa, kok tiba-tiba ada susu kotak, itu dari siapa?"
"Oh ini, tadi dari salah satu temenku yang lewat. Dia salah beli minum, jadinya dia kasih ke aku. Begitu ceritanya hehehe,"
Doyoung mengangguk patah, masih dengan tatapan tak yakin. Ya aku tau, alasanku memang tidak bagus. Aku tidak bisa berbohong juga.
"Yaudah lanjutin lagi makannya Woo. Keburu dingin tuh,"
Aku bernafas lega, aku rasa Doyoung memercayainya walau masih ada keraguan di benaknya. Dan kedua mataku tak bisa lepas dari susu kotak tersebut. Hei, apa yang dia taruh di sana sehingga aku tak bisa berpaling dari minuman pemberiannya?
•
Ada yang mau tanya-tanya ke Author?
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again | Jaewoo ✔
Novela Juvenil[ T A M A T ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia segera menjauh dari lapak ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Bikin emosi, bikin baper, bikin kesel. [ S I N O P S I S ] Jungwoo hanya tau jika dirinya mencintai kekasihnya, Jaehyun. Begitu jug...