7. Jalan-jalan

2.1K 240 44
                                    

"Selamat pagi, kesayangan Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, kesayangan Jaehyun."

Aku terlonjak dari tempat tidurku. Suara itu mengkagetkanku, padahal seingatku aku tidur sendiri.

Oh, aku lupa. Semalam dia menginap di rumahku, dan dia tidur bersama Jaemin. Dan semalam aku lupa mengkunci pintu kamarku. Tapi aku kembali masuk ke dalam selimut tebal dan meringkuk.

"Jangan tidur lagi. Buruan mandi terus kita sarapan bareng." Jaehyun duduk di sebelah sisi kasurku yang kosong.

Dan segera aku merubah posisiku menjadi duduk saat kasurku berderit karena dia.

Dia membenarkan rambutku yang sedikit mengembang efek bangun tidur, dan usapan itu membuatku kembali memejamkan kedua mataku. Bahkan aku hendak merebahkan diriku lagi ke atas kasur jika saja dia tidak menahan bahuku. Dia terkekeh pelan karena aku masih mengantuk.

"Sayang jangan tidur lagi. Ayo bangun, kita udah di tungguin loh sama yang lain."

Padahal semalem udah di bilangin kalau anggap aku jadi teman aja. Tapi nyatanya malah ... pokoknya Jungwoo kesal!

"Aku masih ngantuk. Setengah jam lagi ya Jae."

"Ga boleh sayang. Buruan mandi."

"Lima menit lagi deh."

Dan aku hendak tiduran lagi namun Jaehyun menahanku. "Buruan mandi. Calon isteri Jaehyun ga boleh males begini, buruan mandi sayang."

"Ngarang kamu."

"Udah buruan mandi atau mau aku mandiin?"

"Bukan muhrim!"

• • • •

Sarapan kali ini hanya ada aku dan Jaehyun. Sementara yang lain sudah pergi karena ada acara masing-masing. Mama belanja ke supermarket sama Papa, Jaemin jogging sama Renjun. Dan Kak Solar yang ada kegiatan kampusnya.

Dan sejak tadi aku menganggurkan dua potong roti yang sudah di olesi selai cokelat oleh Jaehyun. Dan kini dia menatapku bingung.

"Masih marah sama aku?" tanya Jaehyun yang sedang mengoles selai kacang di atas roti tawar.

Aku mendengus pelan. Marah sih enggak, cuma ga mau semakin berharap aja. "Engga." jawabku singkat.

"Yakin ga marah sayang?" ia bertanya sekali lagi. Mencoba mendapatkan jawaban yang akurat. Dan panggilan itu tetap berlaku untukku, aku jadi penasaran. Apakah dia memanggil gadis kemarin dengan panggilan mesra seperti itu?

"Engga Jae."

"Kenapa mukanya di tekuk gitu sayang?"

"Ngantuk, pengen tidur lagi." ucapku asal tanpa melihat ke arahnya. Melihat dia di pagi-pagi seperti ini tidak baik untuk kesehatan jantungku.

Try Again | Jaewoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang