bab 2

920 17 0
                                    

***
T

anpa menunggu lama ia pun lasung masuk ke mobil, dan melajukan kecepatan mobil, pergi meninggalkan halaman sma Dika.

Selama perjalanan, sosok pengemudi mobil sport keluaran terbaru mengebut dengan kecepatan full membuat pengemudi lain menyupahi serapahnya, namun ia tidak peduli.

  Skip~

Citttttt

Mobil sport berhenti sebuah tempat cafe yang sangat terkenal di jerman, cafe A.y corp.

  Keluarlah sosok gadis cantik dengan gaya cool. Kedatangan gadis itu menarik para pengunjung yang menatap dengan takjub.

   Gadis itu pun masuk ke dalam cafe, jangan lupa gadis itu disambut dengan hormat kepada pelayan cafe tersebut.

" Welcom, nona."

"Ehmmm." balas gue sebelum gue pergi meninggalkan mereka.

  Gue pun berjalan kearah lif. Saat sampai di depan pintu lif, Tanpa nunggu lama, gue lasung masuk dan mencet tombol yang bertulis vvip.

Tanpa nunggu lama, lif itu pun terbuka lebar melihat sebuah ruangan lebar. Tanpa aba-aba aleyna lasung keluar dari lif tersebut. Gadis itu pun berjalan dengan gaya cool nya. Langkah kedua kaki gadis tersebut berhenti di depan pintu berwarna silver yang bertulis room mrs privat.

  Gadis itu pun mengeluarkan kartu, dan ditunjukan alat pengenal modern.

Tanpa menunggu lama, pintu itu pun terbuka lebar dengan otomatis.

Gadis itu pun masuk ke dalam ruangan dirinya.

Saat masuk, ruangan tersebut penuh dekorasi unik dan tambah hiasan yang membuat pemandangan makin indah.

Cafe yang dibuat dengan jernih payang gadis itu tidak sia-sia.

Gadis itu tak lain Aleyna.

Yap. Cafe tersebut punya Aleyna.

Aleyna tidak pernah tergantung dengan orang tua malah ia tergantung dengan jernih payahnya sendiri.

Keluarganya tidak mengetahui apa yang dilakukan aleyna selama ini, mereka hanya tahu kalo gadis itu sebaya remaja yang diluar.

Tapi no, aleyna tidak seperti itu ia diluar hanya kerja. Ia sedikit pun tidak pernah menyempatkam waktu luar untuk berjalan. Sahabatnya pernah sekali membujuk aleyna untuk mempreskan pikiran, namun kalo sudah berhadap dengan keras kepala aleyna pasti menjawab " Tidak "

Kembali topik >>>

Aleyna pun menuju meja yang sangat besar dan luas yang dipenuhi kertas berlembaran yang sangat penting.

Ia pun lasung duduk pantat kursi empuk yang berwarna coklat.

  Aleyna pun lasung mengambil demi selembar kertas ke selembar kertas lain, ia membaca kertas itu persatu-satu kata dengan teliti.

Skip~

Setelah kian beberapa jam lalu, gadis itu tetap berkutat dengan kertas yang berisi dokumen penting.

Gadis itu tak pernah lelah dengan pekerjaannya.

Tiba-tiba suara dering telepon mengganggu gadis yang sedang berpacaran dengan kertas.

Mendengar nada dering i-phone, secepat kilat, ia lasung mengeser tombol hijau, dan lasung menempelkan telinganya.

" Alyana, cepat pulangggg. Ini sudah jam 10 malam ! Lho, itu betah banget pacaran dengan kertas itu sampai lupa jam. Cepat pulang, atau gue akan merobek koleksi album bts lho yang ada di kamar lho ! "

" Sebentar lagi. Gue masih ada urusan dengan dokumen penting  yang gak bisa ditinggal, dan awas aja kalo gue pulang liat album bts gue hilang, gue gak segan-segan membunuh lho raynia."

Gue pun lasung memutuskan hubungan telepon dengan kakak angkat gue sebelum ia mencerocos yang gak jelas.

Gue pun lasung melanjutkan pekerjaan gue hingga gue sedikit lelah.

Gue yang gak sanggup lagi,  memberhentikan pekerjaan dan lasung bangkit dari kursi dan berjalan keluar dari ruangan gue dan lasung meninggalkan cafe.

Namun, langkah kaki gue terhenti meliat meja diujung yang disebelah kaca diduduki sosok lelaki bertubuh kekar, dan wajah nya ditutupi oleh topi berwarna hitam sehingga menutupi wajah nya, namun perasaan gue yang pernah meliat lelaki tersebut.

Daripada gue mati dengan perasaan sama lelaki tersebut, lasung melangkah menunju ke meja lelaki tersebut.

Gue yang sudah didepan meja lelaki tersebut. Lelaki itu yang merasakan kedatangan gue, ia lasung mendongak dengan wajah terkejut.

Gue yang meliat wajah lelaki itu yang sangat ia rindukan namun ia menggelengkan kepalanya tak percaya.

" Gak mungkin cowok itu lio. lio sudah pergi meninggalkan gue, gak mungkin, cowok ini adalah lio yang gue amat rindukan ?" batin gue.

" Rachel " ucap dia yang lasung meluk gue dengan mendadak, membuat jantung gue berdetak keras.

" Maaf, siapa anda ? " tanya gue dengan nada dingin sambil melepaskan pelukan cowok tersebut.

" Kamu, lupa aku Rachel. Ini aku, lio. Pacar setia kamu, sayang."

Gue yang mendengar itu lasung tersenyum sumriang dan laaung meluk cowok yang amat ia rindukan selama ini.

" Lio, kenapa kamu baru datang sihh. Aku kangen sama kamu lio. Tanpa kamu, aku kesepian lagi lio, nyokap dan bokap gue gak pernah peduli lagi sama gue yang gak pernah anggap anak kandung mereka sendiri hiks...hiks..hiks..."

" Sssst... hel, kamu gak boleh bilang begitu. Mungkin, mereka ada alasan semua ini." ucap lio yang lasung mencubit pipi gadis yang ia rindukan.


Aleyna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang