Bab 7

464 8 0
                                    

" Dekkkk, bangun ini sudah jam enammm ! Kalo gue hitung sampai tiga, lu belum bangun juga, gue siram pakai air es. "

" Satu, dua, ti- " ucapan raynia terpotong oleh ucapan khas tidur dari sosok...

" iya...bawel gue sudah bagun." ucap khas tidur dari sosok gadis yang sambil terbangun dari posisinya menjadi duduk. Penampilannya seperti tarzan. rambut beracak-acakan, dan disekitar bibir manis nya itu banyak lengket air liur yang sudah kering membuat raynia melihat dengan tatapan jijik, membuat sosok gadis itu terbingung dengan ekspresi kakaknya.

" Ray, lu kenapa liat gue kaya gitu ? "

" Lu, gak nyadar tuh pegang sekitar bibir lu tuh, rasa ada apa ? "

Aleyna pun lasung memegang sekitar bibir itu, dan ia merasakan kelenjar lengket yang sedikit kering

" Iler " ucap aleyna yang ketawa pelan sambil memandang kakaknya.

" Ihhh.... Sono deh, mending lu mandi aja. Bau busuk kaya gak pernah setahun mandi aja lu tuh, ya." usir resyia yang sambil menggunakan kedua tangan mendorong bahu aleyna dengan sedikit i-fiel.

" Punya adik kok jorok banget, ya. " Ucap resyia yang memandang aleyna yang sudah hilang.

  Skip~

Aleyna p.o.v

  Tanpa menunggu lama, gue sudah selesai memakai baju sma Dika.

Gue pun berjalan ke meja tata rias. Gue hanya memakai bedak tipis dan liptin. Dan, gue bikin rambut curly gue dibiarkan tergerai.

" Buat apa muka tebel-tebel kaya mau disko aja. "-aleyna

Gue yang sudah merasa ferpect, pun lasung berjalan keluar dari kamar, dan menunju ke meja makan.

" Good morning " ucap gue yang lasung menarik kursi yang berarda di sebelak kak Raynia dan lasung duduk pantat.

" Good morning princess "

" Ini makan kesukaan kamu. Kakak buat kamu spesial." lanjut kak raynia sambil mengasih sepiring yang berisi nasi mawut.
( Nasi goreng + mie )

Gue yang melihat dengan tatapan berbinar, pun lasung mengambil piring dari tangan kak raynia, dan lasung melahap dengan cepat.

  Raynia yang melihat tingkah adiknya membuat ia gemas, lasung mengacak rambut aleyna dengan pelan. Setelah itu, ia pun lasung melanjutkan makan dengan lahap.

  Mereka yang makan tenang, yang tidak terpikir bahwa waktu sudah mengejari mereka.

Skip~

Gue yang sudah selesai makan pun pamit bersalaman sama kak raynia.

Kak raynia pun ikut menganterkan gue sampai ke garansi.

Gue yang sangat bersyukur bisa ketemu sama kak raynia yang membuat gue meraskana diberi kasih sayang kakak namun bedanya darah daging.

" Gue janji, gue akan lindungin kak raynia segenap jiwa gue maupun itu bukan kakak kandung gue. " batin gue

  " Kakak, kalo cape gak usah lagi kerja. Istrirahat aja, biar aleyna nanti akan mengurusinya."

" Gak usah dek. Kakak bisa aja sendiri, soalnya nanti papi dan bunda mau ke perpusahaan kamu sayang. Dan, bukannya sore ini kamu mau ke kampus jerman. "

" Iya. Kak. Soalnya, besok aku lulus s3. Jadi, kakak sama papi dan bunda datang, ya. "

" Oke. Kakak akan menghadiri kelulusan kamu sama papi dan bunda."

" Kalo, begitu aleyna mau berangkat sekolah dulu. Dadah, kakak zaaaayannng, dan jangan lupa titip salam sama papi dan bunda, ya." ucap gue yang lasung masuk kursi pengemudi mobil Bmw yang keluaran terbaru di paris dan paling termahal.

" Iya. Adekyuuu. " teriak kak raynia dari luar mobil.

  Gue pun lasung menginjak gas, dan keluar dari kawasan mansion gue.

   Sepanjang perjalan gue hanya santai mengendarai mobil gue.
Ia tidak terpikir kalo ini sudah jam 7  tinggal dua menit gerbang akan ditutup.

Tiba-tiba bibir aleyna pun tersenyum smirk lebar melihatkan gigi kinclongnya, siapa saja melihat itu akan sangat takut.

" Mulai beraksi. "

Gue pun lasung menggantikan gigi mobil, dan lasung menancap gas hingga mobil bmw itu pun lasung melaju bagaikan kilat.

  Tanpa dihitung dua menit mobil bmw yang dikendarai aleyna pun terpakir dikawasan halaman luas.

Aleyna pun keluar dari mobil itu dengan gaya cool nya, membuat para siswa sma dika keplek-keplek.

Aleyna pun berjalan santai di koridor hingga langkah kakinya terhenti di depan kelas 10 ipa satu.

Disana terlihat guru yang sedang mengari murid-murid nya dengan tegas.

Aleyna yang tidak merasakan takut, lasung menyolonong masuk kelas tanpa salam, membuat guru pengajar itu memuncak emosi.

" Aleyna " teriak guru itu, namun tidak digubris oleh aleyna yang hanya berjalan santai menunju ke bangkunya dan lasung duduk pantat tanpa menoleh guru yang sedang menggeram kesal dengan tingkah muridnya.

" Aleyna, kenapa kamu terlambat ? " tanyan guru penganjar sambil mengacak pinggang.

" Bangun telat. " balas aleyna dengan tatapan datar, membuat pengajar itu membuang nafas pelan, dan lasung melanjutkan perlajaran tersebut.

  Aleyna yang merasakan siku kiri disenggol, lasung menoleh ke sebelah ternyata sosok gadis yang bermodel cupu. Ia menatap tajam ke gue, lalu ia mendekati telinga gue.

" Lo utang cerita ke gue. " bisik gadis cupu tersebut. Setelah selesai, ia lasung kembali posisi duduk nya lurus dan menatap ke papan tulis.








 

Aleyna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang