" Ley, lho semalam bahagia banget, kan. " tanya dahlia yang mengubah topik, sambil mencoel hidung aleyna.
Perkataan dahlia sukses membuat aleyna malu mengatakan kejadian semalam yang menurut bagi dirinya dan lio adalah hari yang sangat tidak pernah dilupakan.
"Cieeee... Pipi bushling yeeee." canda dahlia.
" Emangnya, kenapa dah ? Sampai-sampai pipi terlangka aleyna bisa memerah begini. " tanya chiko yang memulai bingung.
" Ituuuu. Semalam aleyna bertemu dengan kekasih lamanya."
Dahlia yang ingin berteriak, namun usahanya diundurkan karena suara gebrak meja yang sangat keras melebihi suara toa dahlia.
Brakkk.
Suara itu sukses membuat tiga gadis itu terlonjak kejut, sampai mengelus dada mereka.
" Apa, tadi kekasih lama ? " ucap melany dengan nada keras yang sudah stand duduk sebelah chiko.
" Lo, bisa enggak sih.. Gak usah teriak-teriak kaya tarzan, disebelah kuping gue. Budeg telinga gue, dengar suara cempreng lho." omel chiko sambil mengelus telinga mungilnya.
"Heeee. Salah lho, yang duduk di bangku gue. " omel melany yang tak mau kalah diomelin sama mak chiko.
" Elo, yang duduk dibangku gue."
" Kok gue, yang disalahin. Orang tu, elo mak rempong."
" Sudah. Cukup, disini aja debatan tarzan dan mak rempong. Jangan dilanjutin, atau apa, kalian mau dimakan sama emak macan ? " acam dahlia yang sudah muak dengan debatan antara mak tarzan dan mak rempong.
Ucapan teraikhir dahlia sukses membuat mereka lasung membekam mulut dengan rapat-rapat, dan menghadap lurus.
Sedangkan aleyna ia sudah pergi daritadi. Sangat malas meleraikan mereka yang kaya bocah.
Setelah perdepatan konyol antara melany dan chiko. Mereka berempat baru sadar, kalo sohib kulkas itu sudah pergi dari kantin dari tadi.
" Nih, bocah kaya jin aja. Datang dengan sendiri, hilang dengan mendadak." ucap mereka dengan bersamaan menghadap pintu luar kantin.
" Ada, yang panggil gue. Mau minta tanda tangan dengan jin bts yang sangat terganteng dan seks. "-jin bts
" Bukan, lu kampret. Hussshhh. Pergi sono konser. "-
" Woiii... Meja ini ada kosong, enggak ? Kalo boleh, gue dan sohib gue pengen gabung meja dengan kaliam. " teriak sosok lelaki dibelakang mereka berempat.
Teriakan itu membuat mereka sadar dari alam nyata. Mereka pun lasung membalik badan dengan serempak menghadap empat lelaki yang cukup ganteng. Namun pesona cowok itu dibalas tatapan tajam dari empat gadis tersebut.
" Lho, bisa enggak usah teriak segala. Kita semua dengar kali. " ketus chiko dengan gaya mengacak pinggang sambil menatap tajam keempat cowot tersebut. Tatapan itu membuat empat lelaki itu susah menelan ludahnya bukan karena ketakutan tetapi, melihat kecantikan bak dewi dihadapan mereka.
" Sungguh nikmat dari allah. " batin empat cowok asing dengan serempak.
" Woiii... Lu, dengar enggak. Apa, yang gue katakan. Malah bengong lagi tu anak. " Lanjut chiko.
" Dengar kok cantik. " ucap mereka berempat serempak tanpa sadar apa yang sudah dikatakan mereka tersebut.
Perkataan teraikhir cowok asing membuat chiko salah tingkah.
Dahlia yang melihat reaksi chiko sudah membuat ia menghela nafas kesal dengan sohibnya.
" Tadi kaya macan sekarang kaya kupu-kupu aja. " batin dahlia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleyna ✔
Rastgele" Jawab ! Siapa Alena sebernanya, mah pah ? " " Apa, jangan-jangan selama ini Alena bukan anak kandung mama papah." " Kenapa diam ! Jawab pertanyaan alena." " Bang Dion, bang dirga kenapa diam saja, bantu bujuk mama, dan papah jawab jujur semuanya."...