Part 15 (Revision)

6.1K 762 139
                                    

Publish on : Minggu, 27 Oktober 2019 [16.20]

MISSION IN SCHOOL

°°°

"Eh, lo yang benar, dong, kalau dansa!"

"Aduh, gimana, sih?! Bisa dansa gak, sih, lo!"

"Eh, kaki gue keinjak, bego!"

"Argh, sialan!"

Berbagai umpatan sudah Jessica dengar dari bibir para pria yang berdansa dengannya. Siapa mereka? Ia juga tak tau. Dengan bibir mengerucut sebal, gadis itu menghentakkan kakinya kesal.

Dia kira berdansa adalah sesuatu yang mudah dilakukan. Tapi nyatanya, salah besar. Bahkan hampir di setiap gerakan, ia pasti akan menginjak kaki lawan dansanya.

Satu fakta akan Jessica. Gadis itu tidak pernah berdansa sebelumnya.

"Mampus, lo! Udik sih, dansa aja gak bisa!" Dan kalimat tersebut adalah olokan dari Allena yang membuatnya ingin membuang kembaran Arlan itu ke luar bumi.

Dengan bibir yang terus menggerutu, Jessica berjalan keluar dari arena dansa. Namun, baru saja ia melangkahkan kakinya, ada yang menahan lengannya. Jessica menolehkan kepala, ternyata pelakunya adalah Revan.

"Mau kemana lo?" tanyanya pada Jessica.

Jessica mengerutkan keningnya, "Keluar. Kenapa emangnya?"

"Oh, gak papa. Lo gak dansa?"

"Gak, deh. Kenapa? Lo mau ngajak gue dansa?"

Revan mengangguk tanpa ragu, "Kalau boleh."

Jessica mengangguk-anggukkan kepalanya, "Gak takut kaki lo keinjak sama gue?" datarnya.

Revan mengerutkan keningnya bingung. Melihat itu, Jessica berdecak kemudian berbalik, hendak melangkah pergi. Namun, lagi-lagi Revan menahan tangannya.

Sambil menahan tawa, Revan berujar, "Cuman kaki doang. Kalo lo fokus, gak akan keinjak."

Jessica mencibir, tapi kemudian menerima uluran tangan Revan. Dan mereka mulai berdansa.

"Akhir-akhir ini gue ngerasa ada yang aneh," ucap Revan memulai pembicaraan.

"Aneh gimana?"

"Ya gitu, gue gak ngerti aja. Kan, gue juga gabung ke perkumpulan gosip di sekolah ini dan gue pasti akan cepat tau kalau ada gosip-gosip terbaru di sini. Tapi, kenapa gue gak dengar gosip apapun tentang kalian?" tanya Revan penasaran.

Jessica mengerutkan keningnya, "Kalian siapa maksudnya?"

"Ya elo lah, Krystal, Lena, sama tiga cowok itu." Entah benar atau tidak, Jessica melihat seulas senyum miring dari sudut bibir Revan.

"Gosip tentang apaan dulu, nih?" tanyanya mencoba untuk tidak gugup.

Revan menarik napasnya panjang, "Gue juga tau kalau kalian menyembunyikan sesuatu yang besar dari gue. Oke sih, gue fine-fine aja. Tapi, ini masalahnya udah menyangkut sekolah, bahkan juga sepupu gue sendiri dan gue gak bisa diam aja akan hal itu."

"Sepupu lo---"

"Nicko Aditama, dia sepupu gue. Masih satu kakek dan satu nenek. Ayahnya, Pak Aditama, itu kakak dari bokap gue," jelasnya.

"Kok, gue baru tau, ya?"

"Lah, gue juga baru nyadar kalau dia sepupu gue. Waktu itu keluarga gue datang ke tempat pemakamannya Kak Nicko. Awalnya gue kaget kalau gue sama Kak Nicko itu sepupu. Ya, bokap gue bilang kalau Kak Nicko emang orangnya tertutup bahkan sama keluarganya sendiri."

MISSION IN SCHOOL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang