Publish on: Rabu, 29 April 2020 [23.08]
MISSION IN SCHOOL
***
Krystal menghempaskan dirinya kasar di kamarnya. Bibirnya mengerucut kesal. Daniel tuh emang gak peka dan seenaknya sendiri. Gak tahu apa kalau mereka semua tuh harus saling percaya supaya misi ini cepat selesai?
"Nyebelin banget!" Krystal meremas gulingnya brutal. Membayangkan wajah datar Daniel yang membuatnya gregetan sendiri. Gemes sih, pengin nyakar.
Krystal menghela napas kasar, ia bangkit dari duduknya, hendak keluar kamar. Namun, lengannya menyenggol sebuah buku di atas meja sampai buku itu terjatuh. Dahi Krsytal mengerut menatap sampul hitam di bawahnya. Matanya membulat lebar.
"Diary Ressa!"
Bagaimana Krystal bisa lupa poin penting dari misi ini? Jelas sekali Ressa adalah satu-satunya kunci yang menghubungkan kasus satu dengan yang lainnya. Langsung saja ia mengambil diary hitam milik Ressa tersebut. Krystal beranjak duduk di kursi belajar, tangannya terulur membuka lembar pertama.
Dear diary,
Aku menyukai buku ini, sangat menyukainya. Apalagi yang memberikan buku ini adalah dia. Terima kasih.
Krystal membuka mulutnya, agak terkejut dengan tulisan tangan yang cukup rapi tersebut. Itu artinya ... Ressa dulu menyukai Nicko? Jadi, perasaan Nicko terbalas? Diam-diam Krystal mengambil napas lega, untung saja buku ini tidak jatuh di tangan Arlan. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Ketua OSIS itu jika membaca ini.
Dear diary,
Beberapa bulan lalu, aku bertemu dengannya di perpustakaan. Tubuhnya yang tegap, wajahnya yang tampan, dan betapa sopannya dia terhadap Bu Amy membuatku jatuh hati. Aku sadar betul, aku mulai menyukai seniorku itu, Nicko Aditama.
Hari-hari berlalu, waktu itu MOS hari terakhir. Aku kembali bertemu dengan Nicko. Saat itu dia tersenyum manis padaku, dan untuk pertama kalinya aku merasa pipiku memanas karena seorang pria. Ya ampun, saat itu aku benar-benar diterbangkan. Percayalah, setelah MOS berakhir, aku langsung curhat panjang lebar tentang Nicko ke sahabatku, Revan.
Tapi ketika aku resmi menjadi siswa GHS, semuanya berubah. Nicko pernah bilang padaku dengan nada memerintah, dia tidak ingin aku memanggilnya dengan embel-embel 'Kak. Dan yang membuatku sangat terkejut adalah sikap Nicko yang sebenarnya padaku. Dia ... sedikit kasar.
Aku tahu penampilanku sangat sederhana, seragamku kebesaran, rambutku dikepang dua, aku sering berjalan menunduk, temanku adalah buku, dan aku tidak terlalu pandai bergaul. Mereka bilang, aku cupu, aku nerd, dan aku kutu buku, anti sosial. Mungkin karena alasan itu, Nicko sering menggangguku.
Ya, bodohnya aku senang berada di dekatnya. Meskipun pada kenyataannya, batinku sakit. Nicko selalu berkata pedas padaku, tapi dia masih wajar. Dia tak pernah menyakiti fisikku. Paling mentok adalah saat aku dipermalukan di depan teman-temannya. Itu kenangan terburuk yang pernah Nicko berikan. Dia pun sering memperlakukanku selayaknya pembantu.
Anehnya, Nicko selalu melindungi saat ada orang lain yang menggangguku. Sampai saat itu, Nicko pernah berantem di depan umum hanya karena aku diganggu Rendi. Dia juga gak sengaja mukul aku waktu aku berusaha ngelerai. Esoknya, Nicko minta maaf ke aku dan kasih diary ini, aku seneng banget.
Padahal hari itu seperti hari perpisahanku dengan Nicko. Karena entah alasan apa, Nicko menjauhiku. Meski kadang aku sempat sadar kalau dia sering liatin aku di perpustakaan. Tapi aku tahu betul, Nicko memang menghindar. Hingga kini pun, aku gak tahu apa alasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION IN SCHOOL [END]
Mystery / Thriller(TAMAT, PART DIACAK) Temukan cerita yang sama di Dreame/Innovel ________________________________ "Ikuti apa yang aku katakan!" "Melompatlah." Jangan, untuk saat ini jangan percaya pada siapapun. Ibarat berjalan di atas es tipis, jangan lengah. Bi...