1

23 17 0
                                    

Seorang oktavia dimitri yang biasa dipanggil vi baru saja pulang dari sekolahnya

Ia tampak bingung sebab didepan rumahnya terdapat mobil mewah

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam, masuk nak"

Siapa mereka batin vi

"Duduklah!" perintah nila-ibu(asuh) vi
"Nak, perkenalkan ini majikan ibu dulu saat masih menjadi pembantu, salim dulu"

"Wahh kamu cantik sekali, kalo boleh tahu kamu kelas berapa sayang?"

"Saya kelas 2SMA tante"

"Anda tahu, vi ini adalah anak yang cerdas disekolahnya. Ia selalu mendapat juara disekolahnya"tutur nila

"Ibu apa apaan sih, malu tahu bu"vi menunduk malu, pasti sekarang wajahnya merah bak kepiting rebus

Perlu digaris bawahi bahwa vi tidak suka dibangga banggakan

"Walaupun kamu tidak memberitahu saya, saya pun sudah tahu dari piala piala dan piagam yang ada disini, kamu anak yang hebat vi"puji mira

"Terimakasih tante"

"Kamu nggak usah panggil saya tate, panggil ja bunda biar lebih akrab, biar kamu terbiasa"

"Maksudnya terbiasa apa ya tan- eh bunda, maaf"

"Enggak kok, biar kita lebih dekat ja"kekeh mira

"Ehem vi, karena kamu anak yang cerdas om mau kasih kamu tawaran. Mau nggak kamu ikut kita ke jakarta, kamu sekolah disana, untuk masalah biaya kamu nggak usah khawatir kami yang akan tanggung semuanya, kamu juga akan tinggal bersama kami"tutur sean-suami mira panjang lebar setelah diam daritadi

Vi melirik ibunya dan nila hanya mampu menganggukkan kepalanya

"Tapi bagaimana dengan ibu saya, apakah ia akan ikut juga?"

"Tentu saja"-mira

"Tidak, bagaimana ibu bisa ikut denganmu nak. Lalu siapa yang akan mengurusi kebun, ibu akan tinggal disini saja. Nanti ibu pasti akan mengunjungimu. Jangan khawatirkan ibu. Buat ibu bangga nak"ucap nila lembut yang matanya sudah berkaca kaca

"Baiklah, aku akan ikut kalian. Dan ibu aku akan membuatmu bangga denganku"ucap vi sungguh sungguh

Vi menang ingin sekolah di jakarta sejak dulu, tapi apa daya hanya anak seorang pekebun yang hanya mampu membiayai kehidupan sehari hari mereka dari hasil yang tak seberapa. Vi juga bersyukur bisa melanjutkan sekolahnya berkat beasiswa yang ia dapatkan

Sekarang ia dapat mewujudkan cita citanya untuk sekolah di kota berkat mantan majikan ibunya dulu dan dapat membanggakan ibunya

Looking for love(HIATUS ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang