Arnelita 17

92 5 0
                                    

KRING KRING KRING!!!

"Sya? Tumben lo nggak berangkat bareng deva?" Tanya vio.

"Paling tadi dia bangun nya kesiangan vi." Jawab sasya.

"Oohhh iya." Sahut vio.

"Selamat pagi anak anak!" Sapa guru yang memasuki kelas sasya.

"Pagi bu!" Jawab serempak satu kelas.

"Baik, sekarang ibu akan memberikan informasi. Bahwa minggu depan kalian akan menghadapi ualangan kenaikan kelas. Dan masih ada waktu tiga hari dari sekarang. Dan bapak ibu guru akan melaksanakan meeting untuk hari ini. Jadi sekarang kalian di perbolehkan belajar di rumah masing masing. Terimakasih. Waasalamualaikum." Jelas guru tersebut.

"Waalaikumsalam!"

"Yeayyy pulang!"

"Jalan kuy!"

"Oke semangat belajar untukku!"

"Alhamdulilah akhirnyaa!"

Begitulah kira kira riuh nya di dalam kelas sasya.

"Jalan yuk sya, ris!" Seru vio pada sasya dan risa.

"Emm gue kayak nya nggak bisa deh vi, nyokap ada arisan di rumah. So gue di suruh buat ngebantuin nyokap." Jawab risa.

"Gue juga kayak nya nggak bisa deh vi." Jawab sasya.

"Yahhhhhhh gagal deh." Decak vio.

"Ulululuu lain kali ya sayang." Kata sasya dan risa serempak sambari memeluk vio dari samping.

"Yang! Aku mau dong di peluk peluk gitu!" Kata deva yang baru saja datang ke kelas sasya.

"Tuh syaa ngode." Kata rio.

"Ikutan pelukan dong biar mirip lala po!!" Kata ber sambari berlari ke arah sasya, risa, dan vio yang sedang berpelukan.
Namun belum sempat memeluk mereka bertiga ber sudah di tarik kerah belakang nya oleh rio dan deva.

"Eh eh eh eh!" Ricuh ber.

"Hahahahahhahahahha!" Tawa sasya, risa, dan vio.

"Sukurin tuh! Hahahaha." Kata risa yang masih memegangi perut nya karena bersemangat untuk menertawai ber.

"Yah bep kok gitu." Kata ber dengan muka memelas di delan risa.

"Najiss!" Kata risa sambari berjalan keluar kelas.

"Bep kok ngambek, tungguin abang lah!" Kata ber dengan berlari kecil untuk menyusul risa.

"Gila tuh bocah!" Kata vio.

"Eh ri? Lo pulang sama siapa?" Tanya vio pada rio.

"Sendiri lah." Jawab rio.

"Nebeng ya ya ya." Kata vio.

"Kuy!" Kata rio dan setelah itu ia berjalan keluar kelas dengan di ikuti vio. Kelas sasya memang sudah tidak ada seorang pun kecuali tadi mereka bertiga yang sedang berpelukan.

"Yang?" Panggil deva pada sasya.

"Kenapa?" Kata sasya yang menoleh ke arah deva.

"Maaf ya tadi ngga jemput, soal nya tadi pagi aku ke-"

"Kesiangan." Sambar sasya.

"Emm maaf ya yang." Kata deva dengan menggaruk leher nya yang tidak gatal.

"Iya maaf di terima, yuk pulang." Kata sasya sambari menarik tangan deva untuk pergi keluar kelas.

~~~~~

ARNELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang