Arnelita 2

242 14 0
                                    

TET TET TET!!

Semua siswa siswi SMAN 1 Garuga berhamburan keluar kelas. Karna sudah bel untuk pulang.

Tin tin!!

"Woy minggir!" Teriak seseorang dari dalam mobil

Setelah orang tersebut minggir, mobil itu langsung melesat keluar dari gerbang sekolah.

"Mobil siapa sih itu! Blagu banget dah,"

"Duh sya lo gak tau? Itu mobilnya deva!!" Kata risa dengan menggoyangkan badan sasya yang membuatnya gemas.

"Emang lo gak tau ya sya? Seluruh SMA juga tau kali kalo itu mobilnya deva." Ucap fio dengan santai.

Sasya mengacuhkan kedua temannya yang sudah mulai membicarakan deva. Menurutnya deva itu biasa saja, gak ada apa apanya. Duh kesannya sombong ya wkwk.

"Eh sya tungguin kita!" Teriak risa

Fio mencoba menjajarkan tubuhnya dengan sasya.
"Lo mau ikut kita ke mall gak sya?" Tanya fio dengan memandang sasya.

Sasya tetap memandang lurus tanpa ingin menoleh ke arah fio sedikit pun.
"Gak." Ketus sasya

"Ya ampun sans ae kali sya," ujar risa

"Ya udah sya kita duluan ya, udah ada taksi tuh." Kata fio yang melihat taksi yang sedang melesat ke arahnya.

Setelah taksi tersebut sudah tepat berada di depan mereka, fio dan risa langsung masuk ke taksi itu.
"Kita duluan sya, hati hati yaa!" Ujar risa sambari melambai lambaikan tanganya dari jendela taksi.

Sasya hanya menganggukan kepalanya.

Sasya sudah menunggu selama 15menit namun papanya tak kunjung datang. Pasalnya papanya sudah berjanji untuk menjemputnya untuk hari ini.

Akhirnya sasya memituskan untuk menelfon papanya.

"Halo pah?"

"........."

"Papah ga jadi jemput sasya?"

"........"

"Oh ya udah gak papa pah, sasya naik taksi aja."

"......."

"Iya pa."

Tut tut tut

Ternyata papanya sedang sibuk, karena sedang ada rapat penting di kantornya. Tentu tidak bisa di tunda begitu saja.

Sasya sudah menunggu 5menit namun taksinya tak kunjung datang. Hingga tibalah seseorang menggunakan motor ninjanya dan berhenti tepat di depan sasya.

Seseorang tersebut membuka helemnya dan menatap sasya. Sasya juga menatapnya dengan heran.

"Lo sasya kelas 11 IPS 3 kan?" Tanya orang yang berada di depan sasya.

"Iya." Ketus sasya

Karna sasya tidak mengetahui itu siapa, jadi sasya memutuskan untuk tidak melihatnya. Karna ia takut di hipnotis wkwk.

"Nunggu siapa?" Katanya

Sasya memalingkan wajahnya ke arah lain, karna menurutnya pria yang ada di depannya ini terlalu kepo.

"Bukan urusan lo." Jawab sasya

"Ketus amat dah, rumah lo dimana." Katanya dengan senyuman jailnya

Sasya bergidik ngeri. Ia sangatlah risih jika ada seorang lelaki yang terus bertanya padanya. Apalagi bertanya alamat rumahnya. Menurutnya seorang yang berada di depannya ini sangatlah genit.

ARNELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang