Arnelita 6

178 11 0
                                    

Happy Reading

05.38 am

"Arnel? Hey bangun." Seorang lelaki menepuk sebelah pipi sasya dengan pelan dan lembut.

Sasya membalikan bada dan memeluk lelaki tersebut. Karna yang ia ketahui seorang yang membangunkan nya adalah mamanya.

"Engh.... bentar lagi mah."

Lelaki tersebut juga membalas pelukan hangat dari sasya.
"5 menit lagi ya."

"Iya mah." Sasya mengeratkan pelukannya.

Kok tubuh mamah jadi kekar gini ya? Masa si papah. Papah juga gak di rumah kok. Lah jadi ini siapa! Batin sasya.

Sasya membuka matanya dan menghadap ke orang yang ia peluk.

"Lo!" Kaget sasya dan langsung melepas pelukan nya lalu duduk.

"Kenapa?"

"Lo ngapain sih al! Pagi pagi bikin anak ora kesel aja!" Kesal sasya.

"Hehe maaf." Deva memberikan cengiran dan menunjukan deretan gigi putihnya.

"Keluar gak!" Ketus sasya.

"Kok kamu jadi ngusir aku. Aku ke kamar kamu juga di suruh tante aletta." Jelas deva.

"Yaudah sekarang keluar dulu. Gue mau mandi al."

"Iya deh."

Setelah itu deva bangkit dari kasur sasya dan menuju ke bawah.

"Nyebelin banget sih dia, ngapain juga kesini! Pake masuk kamar segala lagi!" Oceh sasya.

Setelah sasya selesai melakukan ritual mandi dan sudah rapi. Ia segera menuju ke ruang makan.

Dan ia melihat deva sedang berbicara dengan ken.

"Namanya siapa sayang?" Tanya deva pada ken.

"Enzo." Cadel ken.

"Oh enzo, umur enzo berapa?"

"3 taun."

"Ken, dev ayok makan."

"Iya tante." Jawab deva

"Uapin ya mama!" Kata ken.

"Iya sayang, sini duduk."

"Yee!" Girang ken.

"Selamat pagi ma, selamat pagi ken sayang." Sasya mencium pipi gembil ken dengan gemas.

Ken mengelus elus pipi yang baru saja di cium oleh sasya.

"Atit kak aca." Memang beda jauh ya sasya sama aca? Tapi sasya malah gemas jika dipanggil dengan sebutan aca. Kesan nya lucu :v

"Utu utu adek kakak, maafin kak aca ya." Sasya beberapa kali menoel pipi ken.

"Ayok makan keburu siang nanti kalian telat loh." Titah aletta.

"Iya tante." Jawab deva dengan mencoba seramah mungkin.

"Iya mah."

Dan setelah beberapa menit kemudian mereka telah selesai sarapan pagi.

Deva dan sasya pun berpamitan untuk segera berangkat ke sekolah.

Setekah mereka berpamitan, mereka langsung menuju ke mobil deva.

"Ayok nel." Ajak deva.

Sasya mengacuhkan ajakan dari deva. Melainkan ia langsung masuk ke mobil deva dan menutupnya dengan kencang.

Dia lagi datang bulan kali ya, perasaan dari tadi bawaan nya emosi mulu. Ah biasa kali ya, PMS kan Perempuan Menjadi Singa. Batin deva.

ARNELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang