Arnelita 18

88 5 0
                                    

"Yaudah yuk ikut kakak." Ajak arnelita.

"Yang?" Panggil deva dengan menyorotkan tatapan pertanyaan. Dan sasya hanya tersenyum dan mengangguk.

"Kemana kak?" Tanya ica.

"Ikut aja dek." Kata sasya.

"Iya kak." Jawab diva.

Akhirnya mereka berempat memasuki mobil dan deva mulai melajukan mobil nya untuk mencari panti asuhan untuk di tinggali mereka nanti nya.

Saat deva sudah di depan panti asuhan ia segera mengejak mereka keluar mobil.

"Yuk ca, div kita masuk ke dalam." Ajak sasya.

"Assalamualaikum." Salam deva yang tengah berdiri di depan teras panti.

"Assalamualaikum." Salam sasya, diva, dan ica serempak.

"Waalaikumsalam, nyari siapa ya mas, mba?" Kata seorang ibu ibu yang baru saja keluar dari rumah.

"Em begini bu, saya mau nitip diva sama ica disini." Kata sasya.

"Oh ya sudah. Mari masuk dulu mas mba." Tawar ibu ibu tersebut. Lalu mereka berempat memasuki rumah panti yang cukup besar.

"Silakan duduk." Ujar ibu ibu tadi.

"Perkenalkan bu nama saya sasya, dan teman saya deva." Kata sasya.

"Iya, nama ibu asih." Ujar bu asih.

"Jadi gini bu, tadi saya bertemu mereka berdua di pinggir jalan. Dan mereka udah ngga punya orang tua lagi. Terus kita punya niatan buat nitipin mereka di panti ibu." Jelas sasya.

"Oh iya boleh boleh saja mba." Kata bu asih.

"Terimakasih ya bu, kalo gitu kami pamit dulu ya bu." Kata sasya.

"Oh iya mba, lain kali jangan lupa mampir lagi ya." Kata bu asih.

"Iya bu pasti. Diva, ica, kalian di sini sama bu asih ya. Kakak pulang dulu." Kata sasya.

"Iya kak, makasih ya." Kata diva.

"Iya sama sama. Assalamu'alaikum." Kata deva dan sasya serempak.

"Waalaikumsalam." Jawab bu asih, diva, dan ica.

Setelah itu sasya dan deva segera menuju ke mobil untuk pergi ke rumah sasya.

~~~~~

Saat sasya tiba di rumah nya. Ia langsung menuju ke kamar. Pasalnya kedua orang tua nya dan adik kecil nya sedang pergi ke singapura untuk acara bisnis papa nya.

Dret dret dret

Baru saja sasya meletakan ponsel nya di meja. Tiba tiba ponsel nya bergetar. Namun sasya masih mengabaikan nya. Dan ia memilih untuk mandi terlebih dahulu.

Selang beberapa menit usai mandi sasya segera ganti baju. Dan setelah itu ia melihat ponsel nya yang tadi bergetar.

+62 38*****
Sya?

Arnelita sasya
Siapa ya?

+62 38*****
Gue sepupu deva, lo ingat? Yang dulu lo di bohongin kalo katanya gue pacar barunya? Nah gue juga tau kalo lo belom tau kalo gue sepupu nya, nama gue syahla. Panggil gue lala aja ya.

Arnelita sasya
Iya inget, kenapa?

+62 38*****
Lo lagi senggang gak?

Arnelita sasya
To the point aja

Dret dret dret
Sasya langsung mengangkat telfon dari sepupu nya deva.

ARNELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang