Arnelita 12

114 9 0
                                    

Happy Reading

04.15 am

Sasya mulai mengerjapkan kedua matanya. Ia memang selalu menunaikan ibadah sholat. Dan ia kali ini akan menunaikan ibadah sholat subuh.

Saat sasya masuk ke dalam kamar mandi, dan ia berniat untuk mengambil air wudhu. Tanpa sengaja ia menoleh ke arah kaca westafel.

Dan ia terkejut melihat kedua matanya yang sembab. Karna ia semalam tidak menyadari bahwa ia menangis. Lalu secepatnya ia mengambil air wudhu dan segera melaksanakan sholat subuh.

Setelah ia sholat ia mengambil ponsel nya. Dan berniat melihat apakah deva membalas pesan nya. Namun dugaan nya salah, ternyata deva tidak sama sekali membalas nya.

~~~~

07.01

Saat ini sasya sudah berada di depan gerbang sekolah nya. Dan ia berangkat di antar mama gaul nya.

Dan tanpa sengaja ia melihat deva memboncengkan seorang siswi. Dan itu membuat sasya kebingungan.

Sasya mulai berlari dan mengikuti arah motor deva ke parkiran. Setelas deva turun dari motor dan merapikan rambut nya di depan kaca spion, sang siswi pun hanya memerhatikan kelakuan deva.

"Tero!" Seru sasya.

Deva menoleh ke sumber suara, dan ia tidak membalas panggilan dari gadis nya itu.

Sasya mulai berjalan mendekat ke arah deva dan seorang siswi. Dan itu sepertinya siswi baru, karena seragam yang berbeda.

Ketika sasya sampai di depan deva dan siswi tersebut, sasya memerhatikan siswi tersebut dengan mata yang membesar dan tajam. Ia juga memerhatikan dari bawah hingga ke atas, dan itu pun ia ulangi secara terus menerus.

"Kenapa ngeliatin aku nya kaya gitu kak?" Tanya siswi tersebut pada sasya.

"Lo siapa" pertanyaan itu keluar dengan sendiri nya dari mulut sasya.

"Ayo." Kali ini deva yang bersuara, namun suara tanpa nada. Lalu deva menarik tangan siswi itu dan ia mulai berjalan meninggalkan sasya yang masih berdiri di parkiran.

Perasaan sasya campur aduk, ia sakit hati, kecewa, dan ia bingung.

Siapa cewe tadi? Kok kayak nya dia deket banget sama tero? Apa tero selingkuh? Kok dia gitu. Batin sasya.

Dan lagi lagi ia meneteskan cairan bening dari kedua mata nya. Itupun tanpa ia sadari.

~~~~

Sasya berjalan gontai saat berada di koridor. Ia sangat kacau, ia benar benar bingung harus bagaimana.

"SYA!!" Suara melengking, yang sudah amat sangat di kenal oleh telinga sasya.

Sasya berbalik badan dan tersenyum tipis ke arah dua sahabarnya itu.

"Gila lo! Gue sama risa udah manggil manggil lo dari tadi tau!" Omel fio. Pasalnya tadi fio dan risa sudah meneriaki nama sasya berulang kali.

"Iya nih, kenapa sih lo? Muka kusut banget gitu?" Selidik risa.

"Gak kok, gak papa" jawab sasya dengan melanjutkan jalan nya yang tertunda karena kedua sahabat nya.

"Yaelah di tinggalin lagi kita." Dumel risa.

Fio dan risa langsung mengejar sasya.

"SYA!!!" panggil fio ketika sudah berada di ambang pintu kelas.

"Apaan si lo toa banget" cibir sasya dengan nada ketus.

"Yaleah lo kenapa si?" Tanya fio.

Kali ini sasya mengingat kejadian ketika di rumahnya, dan dilanjut dengan kejadian yang baru saja terjadi. Yaitu di parkiran.

Sasya benat benar bingung, siapa wanita yang bersama tero nya. Kenapa kelihatan begitu dekat. Apa mereka ada hubungan sesuatu.

Seperti itu kira kira pikiran sasya yang kemana mana. Jiwa sasya memang berada di ruang kelas, namun pikiran nya benar benar jalan jalan kesana kemari.

"Oy sya! Napa si!?" Kata risa dengan setengah nada meninggi.

"Iya nih, ditanya bukan nya ngejawab malah ngelamun. Kenapa si?" Kali ini fio yang mulai geram.

Sasya melihat kedua teman nya satu persatu. Akhirnya ia mulai menjelaskan apa yang terjadi di hari kemarin dan saat di parkiran.

Brak!!

"What! Farel kerumah lo? Ngapain gila! Cari masalah dia!" Kata risa sambari menggebrak meja.

"Wuish sante kali mba." Ujar teman kelas risa yang sedang fokus belajar.

"Hehe maapkeun." Kekeh risa.

"Kan gue udah bilang, dia cerita yang kata nya mau di jodohin." Tukas sasya.

"Apa urusan nya sama lo?" Tanya fio.

"Gue gak tau deh, gue juga bingung."

"Coba deh lo nanya aja ke farel." Usul risa.

"Gak penting deh, gue cuma bingung. Siapa cewek yang tadi sama tero di parkiran."

"Kira kira dia kelas berapa si sya?" Tanya fio.

"Kayak nya sebaya deh sama kita."

"Oke nanti kita cari!" Kata risa dengan penuh semangat.

Sasya dan fio hanya manggut manggut. Karena mereka pikir tidak ada salah nya untuk mencari tau siapa siswi yang tadi bersama deva.

Risa memerhatikan wajah sasya seperti ada yang berbeda. Dan benar, ternyata mata indah milik sasya sembab. Dan seperti barusaja menangis.

"Kenapa si? Ngeliatin nya biasa aja kali." Kata sasya yang merasa di perhatikan risa.

"Lo baru nangis ya?" Selidik risa.

"Hah? Eng- enggak kok. Kenapa emang?"

"Mata lo sembab kali." Jawab fio dengan santai nya.

Sasya langsung pura pura mengambil kaca yang sedang di pegang fio untuk mengaca.
"Masa si? Ngga kok."

"Lo tau ngga sya?" Tanya fio.

"Ngga, kenapa emang?"

"Misalkan lo jadi aktris akting lo jelek banget kali." Cibir fio.

"Bener tu!" Kata risa.

"Duh kalian apa apaan deh, ngga jelas tau ngga."

"Terserah lo aja." Jawab fio.

~~~~

Hay hay hayyy!!!!

Maaf yaaa baru update lagi hehe. Baru ada ide soalnya.
Ini maaf juga updatenya telat bangett. Soalnya hp aku sempet rusak terus di tambah lagi aku lupa sandi wattpadnya, ya jadi gini aku baru berjuang lagi buat nyasi sandinya. Sekali lagi maaf yaa buat yang nungguin aku update🙏

Jangan lupa tinggalkann jejak sayang❤

ARNELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang