Jalani aja dulu

693 115 19
                                    

"Gamau"



















"Kenapa?"















"Aneh aja tiba tiba nembak gue, lo taruhan ya sama hangyul?"

"Ya Allah yen, suudzon aja lu ah"

Ditembak salah, gak ditembak salah juga. Kan yohan jadi serba salah anyieng.

"Terus apa?"

"Ya nembak aja"

"Gamau, ntar jadi pelampiasan doang"

"Hash gatau lah yen, lupain aja! Anggep aja gue gak penah ngomong gitu"

Aneh banget yohan, dateng kerumah ga bilang dulu. Ngomongnya mau nugas tiba-tiba nembak.

Kesurupan apa dia?

"Udah ah nugas aja" ujar yohan mengalihkan pembicaraan.

"Bentar gue ambilin laptop dulu"

Dih malu banget Yohan. Harusnya tadi dia bilang aja kalau lagi bercanda.

Setelah itu kembali yena dengan membawa laptopnya dan beberapa buku pelajaran untuk mengerjakan tugas kelompok.

Sekitar jam satu siang papanya yena pulang. Yohan tidak terlalu akrab dengan papanya yena karena jarang ada dirumah. Suasana makan siang jadi agak canggung.

Tegang banget si Yohan, duduknya tegak berasa mau ujian table manner. Soalnya kan si papanya yena TNI, bawaannya serius gitu sedangkan dia suka banget cekikikan apalagi kalau ketemu hangyul.

Ga biasa yang serius serius gini.

Dan lagi Yohan ga nyangka, yena anak dari orang seserius ini. Padahal yena mah suka ngecemes kalau dikelas. Kalau udah ketemu papanya jadi sok elegan gitu.

"Yena gimana sekolahnya? Nilainya gimana?" Tanya papa yena disela sela makan siangnya.

"Ya gitu pa, bentar lagi rapotan kok liat aja nanti pas rapotan"

"Loh, kok gitu jawabannya? Gimana yena kalau dikelas, Yohan?"

Tiba tiba Yohan merasa kakinya diinjak, ia menoleh dan mendapati yena sedang mengintimidasinya lewat tatapan.

"Hm yena kalau dikelas rajin kok om" mulutnya bicara gitu, tapi kenyataannya berbanding terbalik.

"Masa?"

"Hehe iya om, rajin banget"

"Bagus deh kalau gitu"

Yena menghela nafas.

"Kamu pacarnya yena?"

Pertanyaan lanjutan dari papanya yena, membuat Yohan jadi tersedak.

"Iya pa, katanya yena tadi Yohan itu calon papa dari anak anaknya" ledek sang ibu.

"Pffft" Yohan menahan tawanya.

"O gitu? Udah siap emang?"

"Enggak nggak pa, itu bercanda" rengek yena.

"Hahaha kalian ini masih kecil sayang, sekolah dulu yang bener"

"Iya pa"

Mereka pun melanjutkan makan siang, suasan yang tadinya canggung sudah tidak begitu terasa lagi.

✨✨

Tugas sudah selesai mereka kerjakan dan sekarang juga terlalu awal buat pulang ke rumah.

SegiempatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang