Sahabat Hijrah Fillah (SHF2)

13 Sikap Suami Yang Dibenci Istri

13 SIKAP SUAMI YANG DIBENCI ISTRI

Oleh : DR. Amir Faishol.

Banyak sikap suami yang tak disukai istri. Seperti cuek, tidak romantis, pelit, dll.

Di sini kami pilihkan 13 sikap suami yg tidak disukai sang istri.Apa saja?

1. Tidak Punya Visi
Setiap wanita merindukan suami dengan visi hidup yang jelas. Hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Ada tujuan mulia. Dalam pembukaan surah An Nisa’:1 Allah Berfirman yang artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.

Dalam ayat ini, Allah tegas menjelaskan tujuan hidup berumah tangga, yakni untuk bertakwa kepada Allah. Takwa dalam arti bersungguh mentaati-Nya. Apa yang Allah haramkan benar-benar dijauhi, dan apa yang Allah perintahkan wajib ditaati.
Namun  banyak kaum lelaki atau para suami yang menutup-nutupi kemaksiatannya. Istri disepelekan. Dosa demi dosa diproduksi di luar rumah. Tanpa merasa takut kepada Allah. Padahal Allah melihat  di mana pun kita berada.
Ingat, setiap dosa pasti ada kompensasinya. Jika tidak di dunia, balasan pasti di akhirat.
Sungguh tak sedikit rumah tangga hancur, karena nekadnya para suami berbuat dosa.  Dalam pernikahan Nabi bersabda: “Pernikahan adalah separuh agama, maka bertakwalah pada separuh yang tersisa.”

2. Kasar
Adalah sebuah riwayat , Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Ini menunjukkan , tabiat wanita beda dengan tabiat laki-laki. Karena itu Nabi saw. menjelaskan kalau wanita dipaksa menjadi seperti laki-laki, tulang rusuk itu akan patah. Dan patahnya, berarti talaknya.
Jelas toh,  wanita itu mempunyai sifat ingin selalu dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Karena itu Allah memerintahkan para suami khususnya,  agar menyikapi para istri dengan lemah lembut.
" Wa’aasyiruuhunna bil ma’ruuf (Dan sikapilah para istri itu dengan perlakuan yang baik)
(An Nisa: 19. )

Perhatikan ayat ini,  sikap suami yang baik bukanlah  bersikap kasar, tapi lembut dan melindungi istri.

Banyak para suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Celakanya lagi, menganggap istri sebagai sapi perah. Ia dikata-katai dan disakiti seenaknya. Tanpa  belas kasihan. Ingat, istri juga manusia. Ciptaan Allah. Nabi pernah meriwayatkan, seorang bisa  masuk neraka karena menyiksa seekor kucing. Apa lagi menyiksa  manusia, istri lagi.

3. Sombong
Sombong adalah sifat setan. Allah melaknat Iblis adalah karena kesombongannya. Abaa wastakbara wakaana minal kaafiriin
(Al Baqarah:34).

Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak prerogatif Allah. Allah berfirman dalam hadits Qurdsi: “Kesombongan adalah selendangku, siapa yang menandingi aku, akan aku masukkan neraka.”

Wanita adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan wanita. Karena itu para istri yang baik, anti suami sombong.
Namun dalam keseharian sering terjadi para suami merasa serba bisa. Sehingga ia tak menganggap jasa istri sama sekali. Bahkan ia menolak mendengarkan ucapan sang istri. Ingat, sang anak lahir karena jasa kesabaran para istri. Sabar dalam mengandung  sembilan bulan. Sabar dalam menyusui dua tahun. Sungguh banyak  istri yang menderita , dampak dari prilaku sombong sang suami.

4. Tertutup
Nabi saw adalah contoh suami yang baik. Tidak ada dari sikap-sikapnya yang tidak diketahui istrinya. Nabi sangat terbuka kepada istri-istrinya. Bila hendak bepergian dengan salah seorang istrinya, nabi mengundi, agar tak timbul kecemburuan dari istri-istri yang lain. Bila Nabi ingin mendatangi salah seorang istrinya, ia izin terlebih dahulu kepada yang lain.
Simak deh, betapa nabi sangat terbuka terhadap para istri. Tidak seorangpun dari istri-istri yang merasa didzalimi dan dikesampingkan.