Menerima Buku Catatan Amal Dengan Tangan Kanan

14 0 0
                                    

┏━࿐❁✿​●••• ﷽ •••●​✿❁࿐━┓
Menerima Buku Catat Amal Dengan Tangan Kanan
••• ════ ༻🌟༺ ════ •••

Sesungguhnya hidup adalah perbuatan, sedangkan mati adalah pertanggungjawaban.

Setiap amaI perbuatan di dunia ini telah terekam dengan media yang super canggih, lengkap, dan detail sekali. Alat canggih itu disebut "kitab catatan".

Konon pada setiap diri manusia itu ada dua malaikat, Raqib dan Atid. Keduanya bertugas mencatat perbuatan manusia semenjak lahir hingga akhir kehidupannya. Mereka tak pernah lengah tetapi selalu standby terus-menerus. Mereka tak pernah mengantuk dan istirahat.

Di akhirat kelak, semua kitab catatan amal akan dibagikan kepada pemiliknya masing-masing dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menerima dengan tangan kanan, mereka itulah manusia yang catatannya baik. Ada juga yang menerima dengan tangan kiri, bahkan ada yang menerima sambil membelakangi Allah mereka itulah manusia yang catatannya buruk.

Mekanisme penerimaan kitab amal seperti ini merupakan hukum yang pasti. Kitab yang catatannya buruk akan diterima dengan tangan kiri atau sambil membelakangiNya, Sedangkan kitab yang catatannya baik akan diterima dengan tangan kanan

Menurut keterangan hadis bahwa orang yang rajin shalat tahajud akan menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kanan. Tentu ini harapan baik. Sebab orang yang menerima buku cacatan dengan tangan kanan pastilah selamat.

"Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: Ambillah, bacalah kitabku (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam syurga yang tinggi" ﴾QS al-Haqqah 19-22,﴿

Dengan perasaan bangga dan bahagia mereka berkata kepada orang-orang di sekelilingnya,

"Kemarilah kalian dan Iihatlah buku catatan amalku"

Hal ini dilakukan, karena ia bangga bisa menerimanya dengan tangan kanan, ia termasuk orang yang selamat dan berhasil meraih kenikmatan. Makanya, ia ingin menunjukkan kepada orang lain biar mereka ikut senang atas keberhasilan yang dicapai.

Kemudian pada ayat berikutnya, Allah menggambarkan orang yang senang ketika menerima kitab catatan amalnya,

"Aku sungguh bahagia dan senang, karena aku tahu Tuhanku akan menghitung amalku dengan perhitungan yang mudah. Seperti itulah Allah menghisabku."

[Tafsir Maraghi 56/29 Maktab Shamelah]

┗━࿐❁✿•••🌟•••✿❁࿐━┛

Sahabat Hijrah Fillah (SHF2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang