Awal

54 5 0
                                    

"Len, besok aku bakal pindah." ucap Princess lesu.

"Wah ... Pindah rumah? Dimana?" tanya Lena senang karena sahabatnya tidak akan kesepian lagi.

Princess mengangguk tidak semangat.

"Pindah sekolah juga."

"Uhuk! Kok gitu sih." Lena tersedak kuah bakso karena terkejut.

Di jam istirahat pertamanya Princess membawa kabar buruk untuk Lena di kantin. Mata Lena memerah, napasnya tidak teratur. Lena ... menangis.

"Maaf. Tapi ini permintaan Ayah sebelum pergi," Princess menatap Lena dalam. "Bentar lagi Galang kesini buat jemput aku, buat urus surat pindah juga."

"Kamu tinggal bareng Galang dong?"

"Hm ... Mau gimana lagi, Ayah anak tunggal. Cuma Bunda yang punya adik. Jadi, Ayah minta tolong ibunya Galang buat ngerawat aku."

"Huaaa ... Boleh peluk gak?"

Princess mengangguk kemudian memeluk Lena yang terisak tidak rela. Bukannya apa-apa, Lena hanya memikirkan bagaimana Princess bisa berinteraksi dengan lingkungan baru di sekolahnya nanti. Lena takut Princess tidak akan mempunyai teman yang akan menjaganya seperti dia. Lena juga takut Princess akan lupa dengannya.

"Maaf, aku baru bilang."

"Harusnya kamu bilang jauh-jauh hari, biar aku bisa ajarin kamu gimana caranya beradaptasi dan mencari teman baru." tiba-tiba raut Princess berubah datar.

"Bahkan ... Aku pikir, aku tidak akan mempunyai teman di sana." Princess tersenyum getir.

Mereka meninggalkan kantin setelah Princess mendapatkan pesan dari Galang bahwa ia sudah sampai di sekolahnya. Princess sampai di ruang kepala sekolah bersama dengan Lena yang menunggunya di luar.

Setelah beberapa menit Lena menunggu, akhirnya Princess dan Galang keluar dari ruangan kepala sekolah.

"Princess ... Jangan lupain aku, ya. Sering main juga ke rumah." mata Lena berkaca-kaca.

"Kaya punya rumah aja lo. Emang cewek itu apa apa nangis, apa apa nangis. Dasar cengeng." ejek Galang.

"Heh Galangkung! Diem lo. Awas aja lo gak jagain Princess bakalan gue mutilasi buat makanan piranha lo ya!" balas Lena tidak mau kalah.

"Udah ayolah nanti Ibu ngomel kelamaan jemput kamu." Galang menarik tangan Princess .

"Bentar Lang ..."

Princess menepis tangan Galang dan mendekat ke arah Lena.

"Aku pergi ya. Nanti kalo ada waktu aku main." ucap Princess sambil memeluk Lena.

"Udah belum, waktu emas gue terbuang tau gak!" Galang meraih tangan Princess dan menariknya lagi.

"Bye ... Kunti." ucapnya tepat di hadapan Lena.

"DASAR TEMENNYA SETAN LO GALANGKUNG!"

Galang memanggil Lena 'Kunti' karena jika Lena tertawa, suaranya mirip dengan suara tawa kuntilanak. 'Mendengar Lena tertawa saja sudah merinding, apalagi suara tawa asli mba kunti'. Katanya saat pertama kali mendengar Lena tertawa.

¤¤¤

Fyii ini cerita baru lagi dan cerita ini akan slow update.

Setelah dipikir-pikir 'Avikacu: falling in love' akan mulai aktif lagi minggu depan atau bulan depan. So, tunggu aja.

-Annabetth07

PRINCESS DON'T CRY! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang