Kyungsoo sangat membenci kenyataan bahwa dia hanya tinggal berdua dengan neneknya sedari kecil. Dia tidak bisa seperti anak-anak lainnya yang dengan bebas meminta apapun yang dia inginkan. Orang tua Kyungsoo bercerai ketika dia duduk di sekolah dasar dan mengakibatkan perpisahan. Perpisahan yang membuat Kyungsoo harus tinggal bersama neneknya, karena ayah dan ibu kyungsoo kini memulai hidup baru dengan pasangan masing-masing.
Kyungsoo membenci kenyataan bahwa ayah dan ibunya seakan-akan tidak ingat bahwa mereka telah melahirkan Kyungsoo. Kyungsoo harus menelpon salah satu diantara mereka untuk mendapatkan uang saku yang seharusnya menjadi kewajiban mereka dan hak Kyungsoo. Terkadang rasa kesal kepada ayah ibunya membuat Kyungsoo meminta kepada neneknya yang pensiunannya tidak seberapa. Satu kenyataan yang membuatnya bersyukur adalah bahwa dia tidak tinggal sendiri, setidaknya ada neneknya yang akan menemaninya.
Hari itu adalah hari pertama ia akan melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama ketika melihat sebuah mobil Mercedez-Benz AMG berhenti di sebelah rumahnya. Ia melihat seorang pria dewasa dan anak laki-laki turun dari mobil itu, tidak lama kemudian truk box berhenti di belakang. Namun ia tidak bisa lama karena hari ini hari pertama ia sekolah dan tidak boleh terlambat. Ia berharap hari ini dan seterusnya sekolahnya berjalan lancar tidak ada buli, penghambat atau hal buruk lainnya.
Park Sehun, nama anak laki-laki yang ternyata mulai menempati rumah di sebelahnya. Itu artinya dia akan memiliki tetangga baru. Pemilik rumah sebelumnya telah pindah sebulan yang lalu karena mereka dipindah tugaskan ke kota lain. Sehun mengunjungi rumahnya untuk memberikan setoples kue sebagai sambutan kecil untuk tetangganya. Sebuah kue kering yang Kyungsoo yakini buatan rumah.
"Siapa itu Soo?" Tanya neneknya sembari menghentikan aktifitasnya di mesin jahit. Kyungsoo mendekati neneknya dan memberikan satu kue agar nenek menikmati kue kering itu.
"Itu Park Sehun nek! Tetangga baru" Kyungsoo juga mencomot kue kering itu dan meletakannya di meja makan.
"Oh jadi terangga baru. Nenek tadi sempat melihat mereka sibuk memindahkan barang. Kau juga harus memberikan mereka sambutan" saran nenek kembali menjahit. Kyungsoo manyun lalu melihat isi kulkas yang hanya terdapat makanan kaleng,
'Sambutan apa, kita kan pas-pasan' batin Kyungsoo.
"Oh ya! Bagaimana kalau kamu buatkan kimchi? Nenek lihat mereka semua hanya laki-laki. Pasti tidak ada yang memasak untuk mereka" seru neneknya kemudian berjalan ke arah kulkas dan mencoba untuk melihat-lihat bahan yang ada.
"Nenek hanya melihat sekilas mana tau ada perempuan dan laki-laki" sungut Kyungsoo yang akhirnya memperhatikan neneknya mulai berkutik di dapur.
"Nenek itu tua bukan buta!" gertak neneknya sambil mengacungkan lobak. Kyungsoo hanya bisa manyun dan memilih untuk membantu neneknya membuat kimchi.
Saat ini Kyungsoo tengah berdiri di depan pagar rumah tetangga barunya. Meskipun malu akhirnya Kyungsoo memberanikan diri untuk menyambut tetangga barunya. Dengan pelan dia membuka pagar dan menuju pintu depan. Belum sempat mengetuk, pintu telah terbuka. Tampak seorang pria tinggi, tegap, kekar, berotot, itulah yang ada dibenak kyungsoo saat ini. Sampai akhirnya pria itu tersenyum dan menyapa Kyungsoo.
"Selamat malam nona manis. Ada yang bisa saya bantu? Tadi saya mendengar suara pagar, jadi saya keluar untuk mengecek" jelas pria itu. Itu membuat Kyungsoo salah tingkah, dan menyelipkan rambutnya ke telinga.
"Soal itu... aku minta maaf, aku hanya tidak ingin teriak karena sudah petang" jelas kyungsoo. Kemudian ia menyerahkan sebuah kotak bekal yang telah ia penuhi kimchi di dalamnya.
"Kami.. aku dan nenekku membuatkan kimchi. Tadi Park Sehun datang dan memberikan kue., jadi kami buatkan kimchi. Kuenya sangat enak" kyungsoo mendunduk dan tersenyum malu.
Pria itu mengambil kotak itu dan Kyungsoo kembali menyelipkan rambutnya ke telinga yang sejatinya sudah terselip "Sejujurnya kalian tidak perlu repot melakukan ini. Tapi terima kasih" bukannya memperhatikan, Kyungsoo malah mencuri lihat ke dalam, yang kemudian diikuti pria itu melihat ke dalam.
"Mau mampir? Sebenernya saya tidak melarang. Hanya saja kami baru pindah jadi masih berdebu" jelas Pria itu.
"Oh tidak. Aku hanya iseng melihat. Omong-omong kamu kakaknya Park Sehun?" Tanya kyungsoo menatap Pria itu dengan mata bulatnya, seperti seekor kucing yang penasaran.
"Ah saya Park Chanyeol, ayah Park Sehun" Pria itu, Chanyeol menjulurkan tangannya namun Kyungsoo yang kepalang malu justru berbalik mundur dan menggumamkan kata maaf beberapa kali.
Setelah itu Park Sehun menjadi siswa baru di sekolah Kyungsoo. Sehun beruntung setidaknya ia mengenal seseorang dan begitupun dengan Kyungsoo. Kyungsoo yang saat itu melihat Sehun tengah berdiri di depan gerbang, ia berniat untuk menghampirinya namun ingat bahwa Chanyeol mungkin akan menjemputnya, jadi ia memilih untuk pulang lebih dulu.
Ketika ia melamun berjalan, ia dikejutkan dengan suara klakson mobil. Kepalanya reflek menoleh ke samping dan melihat mobil yang di kenalnya tengah berkendara pelan. Kaca mobil itu turun dan memperlihatkan Sehun di dalamnya.
"Kyungsoo! Ayo naik!" Ajak Sehun. Pikiran Kyungsoo ingin menolak tapi justru kakinya berkata lain, pelan-pelan ia membuka pintu belakang dan masuk ke dalam mobil.
"Maaf merepotkan" gumamnya. Chanyeol hanya tertawa dan menggeleng.
"Kamu tidak merepotkan, kan nanti kamu bayar" canda Chanyeol dan Kyungsoo tentu saja kaget. Mana mungkin dia punya uang untuk bayar. Setiap dia mendapat bekal dia langsung memasukan uangnya ke dalam celengan. Kyungsoo adalah anak beasiswa jadi seluruh keperluan Kyungsoo di tanggung oleh pihak sekolah. Salah satu penyebab orang tua kyungsoo tidak terlalu rutin mengirim uang untuk Kyungsoo.
"Ayah jangan iseng" Sehun memukul lengannya, tentu saja pukulan kecil mengingat lengan kekar Chanyeol yang hanya akan berbalik sakit jika memukul dengan keras "Abaikan saja Kyungsoo. Humornya sangat garing"
Kyungsoo terkikik lalu membalas candaan chanyeol "Baiklah aku akan membayarnya. Membayar dengan terima kasih" Kyungsoo merasa senang seperti ini tidak terasa monoton.
"Itu Kyungsoo menangkap candaan ayah" Chanyeol melet kepada anaknya.
"Bagus, kalian memang cocok" Sehun menatap sinis ayahnya, yang membuat Chanyeol semakin tertawa terpingkal-pingkal. Namun berbeda halnya dengan Kyungsoo, ia justru merona dan jantungnya berdegup tidak jelas. Dia mencoba ikut tertawa agar tidak ada yang menyadari sikapnya itu.
Setelah Chanyeol memakirkan mobil di halaman rumahnya. Kyungsoo keluar dan menghampiri Chanyeol. Kyungsoo tidak mengerti dengan dirinya sejak kapan dia menjadi suka menyelipkan rambutnya ke belakang.
"Paman Park, soal kemarin aku minta maaf aku sudah lancang" Kyungsoo menunduk dan memainkan jarinya. Melihat Kyungsoo yang seperti itu membuat Chanyeol tidak tahan untuk menggoda Kyungsoo.
"Karena kamu berlaku manis, maka aku akan memaafkanmu" Kyungsoo menatap Chanyeol, tidak percaya dengan kata-katanya. Chanyeol pun mengedipkan matanya untuk Kyungsoo
Jantung sialan, batin kyungsoo menjerit.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Your Girl
RomanceDoh Kyungsoo hanyalah seorang gadis SMA yang tidak bisa menahan debaran dari perlakuan seorang pria dewasa, yaitu Park Chanyeol yang sekaligus ayah dari sahabatnya, Park Sehun.