Kyungsoo selalu meyakinkan hatinya bahwa hal ini terjadi karena kasih sayang orang tua yang jarang ia dapatkan. Namun hatinya menunjukan debaran yang berbeda ketika ia tidak sengaja bertemu dengan Chanyeol. Begitu kerasnya bahkan ia berpikir apakah jantungnya akan lompat dari tempatnya.
Ia melingkari kalender di tanggal dua belas di bulan januari itu. Besok adalah hari ulang tahunnya. Ia sudah menghubungi ayah dan ibunya, tapi mereka menjelaskan beribu alasan karena tidak bisa datang. Ayah dan ibunya menjelaskan bahwa mungkin beberapa hari lagi akan mengirimkan hadiah, jika sempat.
Seminggu itu juga Sehun sibuk dengan Baekhyun, sepertinya hubungan mereka sudah lebih dekat daripada yang Kyungsoo perkirakan. Sedangkan Chanyeol sibuk dengan projek barunya, kata Sehun. Hingga malam itu ia berakhir berdua dengan neneknya. Neneknya menghidangkan sup ayam sebagai perayaan ulang tahun Kyungsoo. Kyungsoo menghela nafas, ia ingin menangis tapi ia tidak ingin membuat neneknya sedih. Jadi ia mencoba untuk menceritakan kesehariannya di sekolah. Bagaimana guru-guru selalu memuji prestasinya, hingga kepala sekolah yang sering memanggilnya karena lomba yang sering Kyungsoo juarai.
Namun setelah ia berbaring di kamarnya. Ia kembali merenung. Ia merasa hatinya kembali kosong. Sehun yang mulai meninggalkannya karena atensinya mulai terfokus pada Baekhyun. Begitupun Chanyeol yang akan selalu menganggapnya sebagai gadis kecil. Pada akhirnya ia kembali seorang diri. Tanpa ia sadari lelehan panas mengalir dari matanya. Ia buru-buru menghapus, ia sudah terbiasa sendiri, tidak seharusnya ia cengeng seperti ini. Ia membenamkan wajahnya di bantal, namun bukannya berhenti ia justru semakin menangis sesenggukan. Sudah bagus ia hidup sendiri, seharusnya ia tidak perlu mengenal Sehun ataupun Baekhyun, tidak juga Chanyeol.
Waktu sudah hampir tengah malam ketika matanya hampir terlelap tidur. Namun suara pintu dan cahaya dari luar kamarnya memaksa Kyungsoo terbangun. Dilihatnya Baekhyun yang membawa kue ulang tahun dan menggunakan topi ulang tahun berdiri di ambang pintu, begitupun dengan Sehun.
"Selamat ulang tahun Kyungsoo!!!" Seru Baekhyun dan Sehun bersamaan.
Kyungsoo benar-benar malu, matanya sembab setelah menangis. Baekhyun menyadari itu meletakan kue di atas meja dan memeluk Kyungsoo. Ia merasa bersalah karena memiliki ide untuk mengabaikan Kyungsoo demi kejutan ulang tahun.
"Jangan pernah berpikir bahwa kamu sendirian" cicit Baekhyun, yang kemudian ikut menangis. Sehun yang melihat itu mengambil kue ulang tahun dan menyalakan lilin.
"Sudah, sudah... sekarang tiup lilin, tapi sebelum itu make a wish!" Saran Sehun.
Kyungsoo tersenyum kemudian memejamkan mata. Namun di dalam doanya yang ia ingat pertama kali justru Chanyeol dan hatinya kembali merasakan debaran itu. Ketika ia membuka kembali matanya, ia melihat Chanyeol telah berdiri diambang pintu. Ia terpaku sejenak sebelum akhirnya Baekhyun meminta Kyungsoo untuk meniup lilin.
Baekhyun kemudian mengambil sebuah paper bag dan menyerahkannya untuk Kyungsoo "Ini hadiah dariku, bukalah!" Kyungsoo kemudian membua dan mendapati isinya sepasang flat shoes berwarna biru muda.
"Terima kasih Baek" Kemudian Kyungsoo mencobanya, terlihat begitu pas dikakinya dan kulitnya yang berwarna putih susu.
Sehun tidak tinggal diam, ia menarik tangan Kyungsoo dan memasangkan sebuah gelang berwarna hitam dan putih. Gelang yang terlihat buatan tangan sendiri, karena terlihat jelas sedikit berantakan.
"Bukannya aku pelit Soo. Tapi aku bingung harus memberi hadiah apa untukmu. Saran Baekhyun pun tidak membantu" keluh Sehun sembari mensejajarkan tangannya dengan Kyungsoo. Rupanya Sehun juga memakai gelang yang serupa.
"Ini sangat berarti lebih dari apapun" kemudian Kyungsoo mengaitkan kelingkingnya dengan Sehun "Jadi seminggu ini kalian sibuk untuk hal yang tidak berguna seperti ini" goda Kyungsoo.
Baekhyun menoyor kepala Kyungsoo kesal "Jangan pernah mengatakan itu hal yang tidak berguna" sungut Baekhyun "Kau tau aku ingin memberikan yang terbaik dan sahabatmu itu malah sibuk membuat gelang bahkan gagal beberapa kali"
"Iya iya! terima kasih tuan puteri Baekhyun" Seru Kyungsoo "Aku hampir saja memutuskan persahabatan kita jika saja kalian tidak datang tepat waktu" canda Kyungsoo.
"Iya bisa dilihat itu dari matamu yang sembab" Baekhyun menjewer pipi tembam Kyungsoo dengan gemas.
"Baiklah tuan muda dan nona-nona. Kurasa malam ini cukup. Kalian butuh istirahat dan kita akan melanjutkan besok. Besok paman akan membawa kalian makan-makan keluar" Chanyeol tiba-tuba datang menengahi.
"Oke! Supirku juga sudah menunggu di luar" ingat Baekhyun kemudian pergi diantar Sehun yang sebelumnya sudah berpamitan pada Kyungsoo.
Kini hanya tinggal Chanyeol dan Kyungsoo berdua di dalam kamar Kyungsoo. Chanyeol kemudian duduk di sisi ranjang Kyungsoo. Ia melihat setiap sudut kamar Kyungsoo seolah olah menilai isi kamar Kyungsoo. Yang kemudian pandangan Chanyeol kini berhenti pada Kyungsoo.
"Kyungsoo, tutup matamu" pinta Chanyeol, bukannya menutup mata Kyungsoo justru mengerjapkan matanya bingung. Chanyeol yang gemas melihatnya mencoba menutup mata Kyungsoo dengan tangannya.
Mau tak mau Kyungsoo akhirnya menutup mata. Ia merasakan tangan besar Chanyeol menyelipkan rambutnya ke telinga. Sentuhan itu tak ayal membuat bulu kuduknya meremang dan jantungnya berdetak tak karuan. Ia tidak tau apa yang akan Chanyeol lakukan padanya, namun ia tetap menunggu. Hingga akhirnya ia merasakan sebuah benda asing dingin masuk ke tindikan telinganya.
"Selamat ulang tahun, Kyungsoo" ucap Chanyeol "bukalah matamu"
Kyungsoo pun meraba telinga, ia berlari dan melihatnya ke cermin. Dilihatnya anting berlian yang bertenger indah di daun telinganya, kemudian ia melihat chanyeol yang tersenyum padanya. Ia kembali memastikan di cermin, seolah-olah apa yang terjadi kemungkinan hanya mimpi. Namun semuanya terasa nyata ketika ia mencoba menarik kasar telinganya, yang ia rasakan justru kesakitan.
Kyungsoo kemudian duduk dan menggeleng tidak terima "Paman, Kyungsoo pikir ini berlebihan"
"Paman serius saat mengatakan bahwa Kyungsoo sudah seperti anak paman sendiri" Chanyeol membelai kepala Kyungsoo "Paman juga lihat Kyungsoo tidak memakai anting, rasanya gatal ingin paman pasangkan anting"
"Iya tapi jangan yang mahal seperti ini"
"Itu tidak mahal, lagipula tidak baik menolah pemberian tulus dari seseorang. Apalagi di saat ulang tahun" jelas Chanyeol mengusap dagunya.
'Selalu punya beribu alasan' batin Kyungsoo, namun ia mengangguk setuju.
"Dan lagi, paman ingin Kyungsoo menceritakan apapun yang Kyungsoo rasakan. Ingat sekarang Kyungsoo tidak sendiri tapi sudah ada paman dan Sehun, oke?"
'Termasuk perasaan Kyungsoo pada paman?' Batin Kyungsoo selalu memberontak ingin menjawab namun bibirnya kelu.
"Sekarang tidurlah. Paman sudah berjanji membawa kalian besok untuk makan-makan, bukan?"
Kyungsoo mengangguk dan menuruti Chanyeol untuk berbaring tidur. Namun serangan dadakan dari Chanyeol itu muncul lagi tanpa Kyungsoo sadari. Chanyeol mengecup kening Kyungsoo untuk yang kedua kalinya. Kyungsoo terpaku cukup lama hingga ia mendengar Chanyeol menggumamkan selamat tidur dan keluar dari kamar Kyungsoo.
kecupan selamat tidur didahi untuk yang kedua kalinya, batin Kyungsoo.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Your Girl
RomantizmDoh Kyungsoo hanyalah seorang gadis SMA yang tidak bisa menahan debaran dari perlakuan seorang pria dewasa, yaitu Park Chanyeol yang sekaligus ayah dari sahabatnya, Park Sehun.