Chapter 1 - 5 ( Rumah )

1.7K 207 17
                                    

Setelah memberikan perintah kepada manajer wang, tuan muda lan tersebut segera mengenggam dan menarik weiyingnya, tanpa mempedulikan tatapan orang-orang dan juga karyawan mall memandangi mereka, wangji hanya fokus menuju lift dan menuju ruangannya.

Wangji membawa wuxian keruangannya yang terletak dilantai paling atas mall dimana ruangan private yang hanya bisa diakses oleh keluarga inti lan dan beberapa orang kepercayaannya saja. Ruangan wangji bukanlah ruang kerja biasa, bahkan bisa menyamai ukuran apartemen bahkan lengkap dengan dapur, ruang tidur dan juga ruang tamu.

Masuklah wangji dan wuxian kedalam sampai tiba-tiba

“ La..lanzhan..sakit”

Mendengar ucapan tersebut wangji segera mengedurkan genggamannya yang tanpa sadar mencengkram tangan weiyingnya sangat kuat karena kejadiaan di bawah mall tadi.

Segera mengetahui kesalahan yang ia perbuat wangji segera mengelus tangan wuxian yang memerah akibat cengkramannya.

“ Apa sakit sekali?”

“ Ya..kau mengenggamku kuat sekali lanzhan..lihat.. ini sampai merah“ ujar wuxian sambil mengelus pergelangan tangannya.

Melihat lan zhannya menunjukkan ekspresi bersalah seketika muncullah raut jahil diwajah wei wuxian.

“ Sudah lama kita tidak bertemu dan kau membuat tanganku sakit dihari kita bertemu”

“ Maafkan aku..” ucap wangji memandanginya dengan rasa bersalah

“ Hahaha.. sudahlah sudah.. lan zhan lihat wajahmu itu .cengkramanmu memang kuat tapi tidak akan sampai membuatku menangis sakit kan..lan zhan lan zhan.. kau sama sekali tidak berubah sejak dulu..”

Melihat dirinya ternyata dikerjai oleh weiying wangji segera mendekatinya dan memeluknya.

“ Dasar bodoh “ ucap wangji sambil memeluk erat wuxian.

“ Lan zhan..apa kau rindu padaku?”

“ Hmn.. sangat.. “ balas wangji sambil memeluknya lebih erat dan begitulah momen berpelukan lepas rindu terjadi selama beberapa saat.

Sehabis berpelukan melepas rindu wangji segera bergegas mencari kotak P3K diruangannya.

Wuxian yang sudah duduk diruang tamu merasa takjub. Ruangan kantor wangji bahkan tidak bisa disebut kantor tapi mirip seperti rumah. Terdapat ruang kerja , kamar tidur, kamar mandi dan bahkan dapur. Sanking fokusnya melihat sekitar ruangan, dirinya tidak menyadari dan sedikit terkejut karena merasakan sentuhan obat diolesi di pipinya.

Wangji dengan perlahan mengolesi obat ke pipi weiyingnya akibat perbuatan wanita yang berbuat onar tadi.

Merasa sudah diolesi dengan baik wangji segera meletakan obatnya dan mengelus pipi weiyingnya dengan lembut.

“ Apakah sakit?”

“ Tidak lanzhan jangan khawatir ini hanya luka kecil”

Mendengar kata-kata seperti itu membuat wangji menatap datar wajah didepannya.

Karena dilihat seperti itu membuat wuxian tidak nyaman, ntah apa yang dipikirkan wangji sama sekali tidak bisa diprediksi oleh wuxian.

“ Em.. lan zhan.. apa kau..yang membuat ku bekerja disini?” tanya wuxian dengan nada menyelidik.

“ Apa kau selama ini mengawasiku?” lanjut wuxian

“ Ya dan tidak..mengawasi belum lama ini” jawab wangji singkat.

Mendapatkan jawaban seperti itu membuat wuxian bergidik bingung, wuxian akhirnya membatasi dirinya untuk tidak bertanya lebih jauh karena pasti lanzhannya ini akan selalu sama membalas ucapannya dengan singkat.

“ Baiklah lanzhan.. kurasa sudah cukup istirahatnya..aku akan kembali bekerja.. skarang masih jam kerja tidak baik kalau aku beristirahat dengan lama disini.. lagi pula aku harus mengecek sisa-sisa kekacauan gadis tadi” keluh wuxian sambil berdiri dan bergegas untuk segera kembali ketempatnya bekerja.

Saat ingin beranjak dari sofa tiba-tiba saja wangji menarik tangan wuxian kepangkuannya dan menciumnya dengan lembut.

Mendapat perlakuan secara tiba-tiba membuat wuxian mengingat masa lalunya dengan wangji saat mereka pacaran dan membuat mereka tiba-tiba berpisah karna insiden beberapa tahun lalu.

Merasakan ciuman hangat dibibirnya, wuxianpun membalas ciuman wangji. Layaknya sepasang kekasih yang sudah tidak lama berjumpa dan penuh hasrat, akhirnya ciuman hangat itupun berubah menjadi ciuman dengan penuh nafsu dan menggebu-gebu.

“Ah..lan zhan sudah dulu aku harus kembali bekerja..Hh..” ucap wuxian sambil mengatur nafasnya dan menarik diri dari ciuman bringgas wangji.

“Hmn..baiklah” balas wangji sambil memberikan tatapan lembut ke wuxian.

“Kalau begitu .aku kerja dulu lanzhan..” ucap wuxian segera meninggalkan wangji yang masih menatap kepergiannya dengan datar.

Setelah wuxian keluar dari ruangannya wangji segera meraih ponselnya dan melihat sms dilayarnya yang bertuliskan “Semua sudah selesai tuan muda lan”.

Melihat sms tersebut membuat wangji sedikit menampilkan senyumnya yang terkesan sangat tipis.

Wuxian yang sudah meninggalkan ruangan lan wangji itupun segera bergegas ke tempat kekacauan tadi.

Truth, Love, FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang