Chapter 1 - 6 ( Memburuk )

1.8K 201 20
                                    

Wuxian terkejut saat melihat yang ditangannya adalah darah, dirinya terdiam cukup lama dan akhirnya bergegas memasuki kamar mandi.

1 jam berlalu, wangji yang sudah selesai menyiapkan makan malam terlihat memandangi jam diruang makan dengan perasaan bingung.

Sudah satu jam dan weiyingnya juga tidak kunjung turun untuk makan malam. Merasakan sesuatu perasaan yang tidak enak lan wangji segera bergegas kelantai atas dan menuju kekamarnya.

"Weiying.." ucap wangji sambil mengetok pintu kamar mandi.

"Weiying apa belum selesai mandi?" lanjut wangji.

Tidak ada sahutan dari dalam kamar mandi membuat wangji bingung dan mulai sedikit gelisah.

Dipegangnya handle pintu dan sudah siap wangji memposisikan dirinya untuk mendobrak.

Tiba-tiba saja pintu terbuka dan membuat wangji yang tidak bisa mempertahankan keseimbangannya jatuh ke pelukan wuxian.

Mendapati lanzhannya kehilangan keseimbangan membuat wuxian sedikit kaget. Untung saja jatuh tepat ketubuhnya bagaimana jika jatuh ke lantai. Membayanginya saja membuat wuxian bergidik ngeri.

" Lanzhan..apa yang kau lakukan? Aku baru saja selesai mandi" ucap wuxian memasang wajah tak berdosa dan sibuk mengeringkan rambutnya.

" Turun..makan" ucap wangji sambil memposisikan dirinya kembali seperti tidak ada kejadian apapun.

" Ya.. baiklah.."

Wangji dan wuxian akhirnya tiba dimeja makan. Dilihatnya diatas meja dipenuhi dengan beberapa jenis sayuran, beberapa jenis daging pedas yang sangat merah, dan juga ada sup teratai.

Melihat semua hidangan didepannya membuat wuxian berdecak kagum.

" Lanzhan..apa semua ini kau yang masak? Kau juga masih ingat makanan kesukaanku?"

" Hmn.."

" Aromanya wangi sekali..pasti enak" ucap wuxian sambil bergegas duduk dan siap menyantap makanan didepannya.

Wangji segera duduk dimeja makan dan segera ikut menyantap makan malamnya juga.

Melihat weiyingnya makan dengan lahap membuat wangji merasa senang yang terpancarkan di setiap pandangannya kepada sang kekasih.

" Ini..enak sekali lanzhan..kau benar-benar koki yang handalll.." ucap wuxian sambil mengunyah makanannya.

" Makan dulu baru bicara" balas wangji setelah menelan makanannya.

Akhirnya makan malam selesai dengan seluruh hindangan yang sudah berubah menjadi piring kosong.

Wuxian membantu wangji membawa piring kotornya ke dapur dan membantu mencuci piring.

" Lan zhan apa kau tidak menyewa pembantu?"

" Ada"

" Kok daritadi tidak ada siapapun selain kita berdua?"

" Sudah pulang hanya sampai siang"

" Oh..begitu ..yah baiklah sekarang akulah yang akan membantumu membersihkan piring-piring ini" ucap wuxian sambil sibuk mencuci.

Sesi cuci mencucipun selesai. Wuxian yang sudah selesai dari dapur segera duduk diruang tamu menemani wangji yang sedang menonton tv.

" Kenapa lama sekali?"

" Lama apanya lan..ahh..soal dikamar mandi itu tadi? Tadi saat mandi tidak sengaja ketiduran..habisnya airnya hangat sekali sambil tiduran di bathup jadinya kebablasan" ucap wuxian sambil menggaruk pipinya yang tak gatal dan menorehkan senyuman rasa tak bersalah.

Mendengar ucapan kekasihnya wangjipun kembali fokus menonton tv dan menarik weiyingnya untuk duduk berdekatan disisinya. Wuxian mendekat dan ikut menonton tv bersama.

" Maafkan aku lanzhan" pandang lirih wuxian karena berbohong.

Dirinya kembali mengingat saat memasuki kamar mandi. Wuxian dengan segenap tenaga berjuang untuk mengendalikan keseimbangannya. Dengan sigap kearah wastafel dan membersihkan darah yang mengalir dihidungnya.

" Tidak baik.." ucap wuxian sambil memandangi wajahnya yang agak pucat dicermin dan terdiam untuk beberapa saat.

Setelah membersihkan wajahnya dan memastikan tidak ada darah yang mengalir dari hidungnya, wuxian akhirnya bergegas mandi karena tidak ingin membuat lanzhannya menunggu lama.

Wangji seketika mematikan tv dan menyeret wuxiannya menuju kamar.

" Mau kemana lanzhan..?"

" Tidur.." ucap wangji sambil menyeret wuxian menaiki tangga dan memasuki kamar.

" Aku tidur dimana? Hanya ada satu kasur.."

" Bersama" Ucap wangji segera menarik wuxian keatas tempat tidur.

Begitulah akhirnya hari berlalu dengan wuxian tidur didekapan dada wangji.

Pagipun tiba..dengan setengah tertidur wuxian memposisikan dirinya untuk duduk , sembaring menguap dirinya memandang kesekitar dan mendapati lanzhannya sudah tidak ada dikamar.

Truth, Love, FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang