Akhir Cerita

4.9K 254 3
                                    

Andi, usianya beum genap 13 tahun, saat kejadian ganjil itu terjadi di kampungnya, keseharianya hanya mendengar desas-desus yang semuanya sama, membicarakan sebuah keluarga.

keluarga yang konon, bersekutu dengan Iblis. hal itu terjadi, saat berita kematian Yuni, sekali lagi,- 

menggegerkan kampungnya.

Warga mulai resah, bahkan sebegitu resahnya, setiap malam, di balai desa, bapak-bapak atau kepala keluarga berkumpul guna mencari jalan, dimana sempat tersebar bahwa, Iblis itu konon sering menampakkan diri dan menyebar terror. 

warga memanggilnya dengan "PalahWija" 

semua tahu apa itu "palahWija" dan peristiwa ini bukan pertama kali terjadi di kampung ini.

Palahwija atau yang berarti Rupa kambing, biasanya hidup di sebuah keluarga, namun, kehadiranya biasanya mendatangkan, kekayaan, kemasyuran, hanya saja, imbal balik dari semua itu adalah 

nyawa anak-anak keluarga yang memelihara Palahwija. 

biasanya di mulai dengan anak termudanya hingga sampai anak tertua di keluarga tersebut.

yang jadi masalah adalah, setelah anak-anaknya habis, palahWija tidak berhenti untuk mencari tumbal, yang ia incar selanjutnya adalah, anak termuda dari tetangga si pemelihara. 

hal ini, membuat warga mulai membicarakan ini dengan serius.

sebelumnya, tidak ada yang percaya dengan berita bahwa pak Wanto memelihara Palahwija, namun, serentetan kejadian yang terjadi, dimana anak-anak pak Wanto yang meninggal secara tidak wajar, membuat warga mulai yakin. 

Andi, yang sebegitu tertarik dengan ini, mencari tahu, kematian Yuni, dimana sebelumnya ia sampai koma selama 7 hari.

kejadianya sendiri masih simpang siur, ada yang mengatakan Yuni terjatuh dari anak tangga, ada yang mengatakan Yuni terjatuh di kamar mandi- 

hingga saraf di kepalanya rusak, namun, satu hal yang Andi tahu adalah. Yuni tidak pernah memejamkan matanya, bahkan ketika ia meninggal, mayat Yuni, tertidur di liang lahat dengan mata masih terbuka. 

satu perubahan yang Andi sangat rasakan adalah, perubahan kepada kakanya, Diah.

Diah yang terkenal ramah dan supel kepada tetangga, lebih banyak murung dan bahkan batang hidungnya tidak lagi terlihat berjalan ke kampung-kampung, kabar terakhir mengatakan, Diah tau sesuatu. 

Depresi adalah gambaran yang tepat untuk menjelaskan kondisi Diah, setidaknya itu yang Andi dengar dari percakapan ibuk dan bapaknya.

di tengah masalah yang entah tiada berujung ini, Andi mendengar sebuah kabar mengejutkan. apalagi bila kabar tentang meninggalnya seseorang. 

Diah Muninggar, di temukan tewas dengan kondisi kendad (tergantung) di dalam kamar di rumah besar miliknya.

sontak berita itu tidak hanya menghebohkan warga kampung, namun, membuat resah, bahwa memang ada yang salah dengan keluarga pak Wanto.

mengerikanya kisah ini, adalah 

pak Wanto sama sekali tidak menunjukkan ekspresi sedih. bahkan, ada yang pernah melihat pak Wanto, tampak tersenyum, melihat jasad anak yang seharusnya menjadi satu-satunya, yang ia jaga, namun berakhir dengan kematian yang tragis. 

BISIKAN IBLIS (NYAWA YANG TERGADAIKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang