01.Save You

51 11 20
                                    

"sungguh pertemuan yang luar biasa dan menegangkan"

****

"HAI!!!!"

Teriakan seseorang sangat keras dari dalam hutan. Suara itu Seakan ingin menghabisi nyawa siapa saja. Ada seorang pria berbadan tegap, berbaju hitam dengan senjata siap tembak di tangan kanan nya.

"Kau takkan bisa lari!"

Suara yang sama masih saja keluar, ia menyampaikan berbagai kata-kata yang menyiratkan kematian.

Sedangkan seorang pria satu nya masih berlari pontang-panting, ia tak menghiraukan pakaian nya lagi. Toh, ini cuman sebuah pakaian pikirnya. Bisa dikatakan bahwa sang pria ini punya paras yang bisa di bilang WOW, kulit kuning langsat nya sangat eksotis. Intinya Dia TAMPAN. Walau sekarang masih seperti penjahat yang lari tahanan.


'sialan dia, tunggu saat aku keluar, akan ku penjarakan kau' pikirnya yang tengah berlari menjauh.

Di pertengahan hutan Pria itu memekik kesel, pasalnya ia terlalu jahu masuk ke dalam hutan. Finally ia tersesat tidak tentu arah, di tambah pria dengan pakaian serba hitam yang membawa senjata itu. Bikin pusing saja.

Ia memutarkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Ia harus bagaimana? Jalan mana yang membawanya keluar dari neraka sesaat ini. Mungkin neraka lebih baik, setidak nya kau tau bahwa kau sudah mati. Tidak dengan posisinya sekarang ini, nyawanya terancam, tidak ada pertolongan. Sial.

"Ha hahahaha....... Sudah ku katakan anak muda, kau takkan mampu pergi jahu!" Terdengar suara itu datang dari belakang.

Tanpa pikir panjang Pria tampan yang eksotis itu melihat ke belakang. Alangkah terkejutnya ia, siapa yang memberi kejutan pikirnya. PRIA YANG MEMBAWA SENJATA DENGAN PAKAIAN SERBA HITAM.

Ys A

"Akkh aduh!"

Clarissa jatuh di hutan, dan tangan nya terkena ranting pohon yang tajam menyebabkan luka kecil.

"Gelap! Apa aku berpindah saja dengan kekuatan ku."

Setelah bermonolog seperti orang gila, Clarissa langsung saja mengepalkan kedua tangan nya lalu di pikirkan hal lain selain hutan.


Namun, tidak ada yang berubah,tetap di tempat yang sama serta keadaan yang sama pula. Clarissa menyusuri hutan dengan wajah kusut,gaun putih malaikatnya kotor, serta sudah banyak sobekan di sana sini. Sayap besar milik Clarissa menghilang seperti sihir.

Ys A

"Aku akan membunuh mu sekarang juga!!!" Ucap seseorang berpakaian serba hitam.

"Aku tidak takut!" Balas satunya


"Heh dasar anak kecil." Meremehkan.

"Apa tujuan mu ha!" Tanya Pria dengan wajah tampan itu.

"Tidak banyak!" Suaranya datar namun tinggi, tersirat makna mengerikan di balam dua kata itu.

"Ha!!!,pria aneh dan bodoh kau pikir aku percaya, bagaimana tidak banyak? Kau mengejar ku seolah punya dendam"

"Bukan aku yang mendendam tapi orang lain! Hah sudah lah." Pekik pria berbaju hitam sambil mengangkat pistol di tangan kanan nya.

Dor dor

Dua kali suara tembakan terdengar nyaring, ke seluruh penjuru hutan.

Clarissa yang tak jahu dari asal suara saat itu langsung tersentak kaget.
'apa itu?' tanya Clarissa dalam hati. Pasalnya Clarissa kan bukan dari bumi, pasti aneh mendengar suara seperti itu.

"Mati kau!"ucap pria berpakaian serba hitam tersebut dengan senang

Sedangkan, di saat pria itu berbahagia atas apa yang di lakukan ya. Pria yang satunya terkapar di tanah dengan bersimbahan darah tercecer kemana mana. Peluru dari senjata api pria tadi mengenai bagian perut nya.

Setelah puas dengan apa yang di lakukan nya. Pria 'JAHAT' itu pergi dengan perasaan gembira membiarkan korbannya mati kehabisan darah.

Setengah berlari Clarissa menerobos banyak semak semak, ia tak peduli dengan pakaian dan luka yang di sebab kan duri duri. Rasa penasaran Clarissa lebih besar dari lukanya.

Clarissa sudah hampir sampai. Setelah tiba betapa terkejutnya ia saat ada seseorang yang tergeletak di tanah dengan banyak darah.

Tampa pikir panjang Clarissa menghampiri pria itu, keadaan nya sungguh memprihatinkan. Sungguh Clarissa sesak melihatnya.

"Hei!!!" Panggil nya panik. Sambil menggoyang-goyangkan lengan pria tersebut.

"Hai bangun, kumohon" tangisnya pecah begitu saja.

Panik. Itulah kondisi Clarissa sekarang ia belum pernah berada di situasi seperti sekarang ini.

"Oh Tuhan bantu aku!" Pekiknya lagi

"Apa aku harus menahan lukanya, atau menekannya saja. Ah tidak, kalau ia kesakitan bagaimana" monolognya lagi sambil menimang apa yang harus di lakukan. Antara diam saja atau bertindak.

Clarissa memilih opsi ke dua,gila jika Clarissa memilih opsi pertama. Apa kah ia tak punya hati dan perasaan?. Tentu saja ia akan bertindak,jika harus menyakiti seseorang harus di lakukan sekarang juga.

Tangannya gemetar hebat,melihat banyak darah di mana-mana sungguh menyesakan. Rasanya kepalanya pusing saat ini.

Dengan keberanian yang harus di berani-berani kan oleh Clarissa,ia menutup muka pria itu dengan tangan kanannya. Di tekannya gak kuat supaya pendarahan bisa tertutup,namun di lain sisi sang pria meringis kesakitan.

Clarissa menarik tangan nya lagi,ia ketakutan serta cemas.perasaanya campur aduk.

"Bertahan lah!" Ia memohon lembut.

Harus. Dengan setengah keberaniannya yang ciut, tanpa sadar Clarissa menekan lagi luka pria tersebut agak kuat, lagi lagi pria tersebut memekik lebih keras juga dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Oh Tuhan! Bantu aku berilah aku kekuatan"pinta Clarissa konyol.

Clarissa membulat kan matanya bodoh. Mengapa tidak kepikiran dari tadi. Bikin repot saja.

Di tarik tangannya kembali, lalu memulai fokus diarahkan tangan kanannya kearah luka pria tersebut. Clarissa menggunakan kekuatannya untuk membantu pria tersebut supaya tidak meninggal. Clarissa sekarang tepat berjongkok di samping pria tersebut.

Setelah menguras semua tenaganya, Clarissa pusing di karenakan ia terlalu lelah. Di tambah hampir semua kekuatan nya di fokus kan tuk membantu pria tersebut.

"Bagaimana ini, semua sia-sia lukanya masih besar, ia tidak akan selamat jika terus seperti ini" ucap Clarissa sendiri

"Tidak! Dia harus selamat bagaimana pun caranya."ucap Clarissa menyemangati dirinya sendiri.

Perjuangan panjang dan melelahkan bagi Clarissa. Jujur saat ini ia sudah terlalu lelah dan lemah, semua tubuhnya seperti akan ambruk. Namun di lain sisi luka pria itu belum tertutup, di sisi lain ia sudah tidak sanggup melanjutkannya lagi.

Seketika Clarissa ambruk, kepalanya berada di dada pria tersebut. Seketika nafasnya sulit dan tersenggal. Kepalanya sakit luar biasa, ditambah banyak sayatan kecil di tangan dan kaki cantiknya.

'baik lah, jika ini harus berakhir di sini maka aku siap' pikir Clarissa sambil memejamkan matanya, ada ketenangan lain saat ia merasakan detak jantung pria tersebut dengan ritme normal.

TBC

Hai readers....
Assalamualaikum aku comeback dengan cerita yang aku impikan,dari setahun lalu.
Semoga suka dan jangan lupa vote and comen ya.

Your AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang