Warning typo bertebaran
Maaf agak telat sebelumnya.
Semoga kalian suka, selamat membaca reader, jangan lupa baca bismillah. Silahkan vote comen and follow aku❤️Kamu lebih sempurna jika di lihat lebih dekat, bahkan aku tidak bisa mendesak pandangan ini agar tidak melihat mu.
Hari ini Devan sudah merasa baik-baik saja, memang ia masih berada di ruang rawatnya. Kini suasana hatinya tengah baik, karna sudah ingin bertemu pacarnya_ berkas kantor.Bahkan Devan tidak perduli dengan lukanya, ia bosan berada di kamar dengan nuansa putih serta bau obat di sana-sini.
Ketika ia sudah siap dengan stelan kantornya, baju serta semua perlengkapannya di bawakan oleh supir pribadinya. Hanya saja Reon pasti mendengus kesal karena Devan akan berangkat ke kantor hari ini.
Saat ingin keluar, tepat di depan pintu disertai senyuman manis miliknya. Belum juga memutar knop pintu, ada seseorang yg membuka dan akan masuk.
Reon dengan pakaian formal dan wajah cerahnya, ingin berangkat ke kantor. Namun sebelum berangkat ia singgah sebentar melihat keadaan Devan. Damn saat baru saja masuk Reon mendapatkan pemandangan yang akan membuatnya gondok setengah mati. Devan kepergok ingin berangkat ke kantor.
"Mau ke mana? Kantor?" Suara Reon dengan nada dingin nya.
Devan salah tingkah, ia sudah mengira bahwa ini akan terjadi. Meskipun ia bos tapi Reon tetap saja cerewet kadang Devan sempat berpikir 'siapa bos si di sini?'
"Okey gue ketahuan, gue Uda baik, sehat wal afiat gak ada kurang satu pun" ucap Devan membela diri.
Reon hanya tersenyum remeh dan akan mendekati Devan yang berada di depannya.
"Heh mau ngapain?" Devan mundur dengar raut wajah seperti wanita yang akan di perk*sa.
Reon hanya diam namun terus mendekat ke hadapan Devan. Devan pun merasakan ngeri melihat pandangan dari Reon. Itu pasti bahaya untuknya.
Devan yang sudah ngeri mencoba untuk stay cool meskipun harus kedinginan.
"Kau! Jangan macam macam!" Devan menyilang kan kedua tangannya di depan dada, seolah-olah akan melindungi sesuatu yang sangat berharga.
Sementara Reon yang melihat itu hanya tersenyum remeh.
"Badan aja besar nyali ciut" guman Reon yang sudah berada di hadapan Devan bahkan jarak mereka hanya ± 60 cm.
"Apa? Karna gue masih sakit, jadi gue takut sama loe!" Devan membela dirinya lagi.
"Kalau masih sakit itu diem aja, gak usah belagak mau berangkat ngantor!"
Reon dengan geram mengulurkan tangan nya tepat di luka Devan, dengan geram ia menekan dengan kuat. Ia sudah terlanjur geram dan itu akan jadi balasan untuk Devan.
Sementara Devan yang di tekan lukanya berpura-pura tidak terjadi apa pun. Walau sebenarnya luka itu masih terasa sangat sakit.
"Masih bisa bohong?" Reon menekan luka lebih dalam lagi, ia tidak perduli dengan luka Devan yang akan berdarah lagi
Ys A

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Angel
FantasiManusia hanya makhluk yang egois dan serakah bagi Clarissa,namun mengapa hatinya selalu membawanya pulang. Pulang ke hati seorang manusia yang bahkan membuatnya terluka dan kehilangan segalanya. Ig:@Ayunda_syan345 WP:@AyundaSanjani