05

779 93 5
                                    

1 jam sebelum kematian Nayeon

Jisoo terlihat tengah duduk sendirian di kantin fakultasnya dan terlihat sedang mengetik sesuatu di ponselnya sambil sesekali melirik ke arah jam tangan.

Entah apa yang ingin dia lakukan atau dia tunggu, tapi tadi sedang ada janjian dengan Bobby yang sampai sekarang belum juga keluar kelas.

Bi
Woy Eunbiii

Eunbi
Kenapa Soo?
Gue masih ada kelas ini

Bobby lama banget keluarnya, gabut gue sendirian di kantin

Eunbi

Yaudah sih sabarin aja

Eh btw Nayeon mana?


Eunbi

Tadi dia katanya keluar mau ke perpus

Oh yaudah
Ntar kabarin lagi ya

Eunbi
👌

Jisoo menyimpan ponselnya dan mengedarkan pandangannya ke arah sosok lelaki yang sedang ia tunggu dari tadi.

"Lama banget sih" omel Jisoo

"Ya maap kan tadi masih ngurusin itu"

"Eh tapi udah kelar kan Bob?"

"Aman, tinggal tunggu aja"

Cewek berambut panjang itu tersenyum puas atas hasil usaha pacarnya yang rela keluar kelas lebih cepat untuk melaksanakan itu.

Lelaki bergigi kelinci itu mencubit pipi pacarnya itu dengan gemas. Hanya ini yang Bobby inginkan, melihat Jisoo bahagia tanpa ada pengganggu.

















Eunbi tampak gelisah di kelasnya, kenapa Nayeon belum kembali? Dan kenapa itu belum terjadi?

Eunbi yang keringat dingin dan tampak gelisah itu pun berlari ke luar menuju toilet hanya untuk sekedar menyegarkan wajahnya dan sedikit mencari Nayeon

BRAKKK!

"Aww"

Karna saking kencangnya berlari, Eunbi sampai menabrak seseorang sampai tubuhnya terbentur ke tembok.

"Eh Eunbi gpp?"

"Lah Minhyun kamu kok disini? Bukannya lagi ada ujian ya?"

"Udah kelar kok. Kamu sendiri mau kemana buru buru banget?"

"Gak ini aku kebelet pipis, yaudah aku duluan ya bye" ucap Eunbi lalu langsung kembali berlari menuju toilet

Minhyun menatap pacarnya itu bingung, padahal tujuan dia menghampiri fakultas Eunbi adalah untuk mengajak pacarnya itu makan bersama di kantin untuk memperbaiki hubungan mereka yang agak renggang belakangan ini.

Eunbi sebenarnya juga sangat merindukan pacarnya itu dan ingin melupakan semuanya, tapi emosi yang sudah menguasai otak dan hatinya bersikeras untuk tetap melakukan hal itu.

"Panas banget sih ni hari" ucap Eunbi sembari membasahi wajahnya dengan air

Lalu Eunbi melihat dirinya sendiri di cermin, sebenarnya apa kekurangannya yang membuat Minhyun semakin menjauh?

Eunbi memang anak orang kaya, dia cantik, dia juga pintar, dia populer, dia punya banyak teman, dia punya pacar yang tampan lalu apa lagi yang kurang?

Jawabannya adalah karna dia tidak berayukur, dia selalu ingin lebih dan tidak ingin siapa pun mengambil miliknya.

"Bener bener cari mati lo ya" ucap Eunbi dengan mata berkaca kaca di hadapan cermin

"Lo bosen hidup apa?"

"Lo sahabat gue loh, kok gini sih"

"Lo itu gak ada bedanya dari jalang tapi lo malah nyebut sahabat sahabat lo sendiri jalang. Butuh cermin?"

Dan masih banyak lagi makian yang keluar dari mulut Eunbi karna kekesalannya sudah sangat memuncak.

Dia sangat mencintai Minhyun dan dia selalu berharap Minhyun adalah yang terakhir, dia tidak ingin main main.

Tapi cintanya itu kini telah berubah menjadi obsesi. Dia sangat candu akan cinta seorang Hwang Minhyun yang makin hari makin terlihat memudar untuknya itu.

Dia rasa sudah lelah menagis, Eunbi langsung membuang semua tisu ke tong sampah dan berniat ingin kembali ke kelas atau langsung ke kantin.

Tapi ada satu pemandangan yang membuatnya tersenyum puas kali ini.

"AAAAAAA!

BRAKKK!!!

Bye Friend ; 95L ✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang