CS PART 9

31 1 0
                                    

Kelas yang tadi berisik  penuh canda tawa kini berubah menjadi hening dan diam. Seorang wanita dengan rambut yang disanggulnya serta kaca mata yang  selalu menghiasinya kini tengah menatap para muridnya.

Semuanya nampak takut oleh kehadiran Bu Sri yang secara tiba-tiba masuk ke kelas XI IPA 2, kelas dimana Senja dan teman-temannya berada.

"Pagi anak-anak, sekarang keluarkan buku catatatan kalian," titahnya lalu mengeluarkan sebuah buku paket yang ada di dalam tasnya.

Semua murid serempak menjawab salam dari gurunya lalu segera mengeluarkan buku catatan mereka masing-masing.

"Sen, pinjam buku kamu dong," kata Abel sambil berbisik.

Senja tak menghiraukan perkataan Abel, gadis itu masih mencari sesuatu di dalam tasnya. Namun Abel mengulang kembali perkataannya tadi sehingga membuat Senja nampak kesal.

"Bel, jangan nganggu de," ucap Senja terlihat kesal.

Abel cengegesan melihat Senja yang kesal, ia pun mengambil bukunya dan langsung menimpuk Abel yang saat itu meringgis kesakitan.

"Dasar lu ya, cantik-cantik nyeremin," ucap Abel mengelus lengannya akibat ulah Senja.

"Jangan nganggu saya, lagi fokus ini," ucap Senja membuka buku catatatannya.

Bu Sri menyuruh anak-anak untuk mengerjakan tugas yang ada di papan tulis, sebelum itu ia sudah memberi materi dan muridnya pun sudah mencatat dan sekarang ia pun keluar dari kelas dan membiarkan muridnya mengerjakan tugas mereka.

Setelah kepergian Bu Sri, semuanya pada sibuk dengan tugas mereka. ada yang tengah asyik mengerjakan tugas dan  ada yang berdiskusi dan ada juga yang bergosip.

Saat semuanya tengah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Tiba-tiba saja, ada dua cowok yang memasuki kelas mereka bahkan membuat para siswi berteriak histeris. Ada yang memengang dadanya yang mulai dag dig dug dan ada yang tersenyum sendiri seperti orang gila.

"Astaga! Itu kak Angga sama Kak Rendy,"

"Omg gantengnya,"

"Plis gua mau jadi pacar mereka,"

Bengitulah, omongan parah Siswa yang mengangumi kakak kelasnya itu, sementara Angga dan Rendy tersenyum cool saat menyapa siswi-siswi di kelas tersebut.

Pandangan Rendy tertuju  pada seorang gadis yang sibuk menyalin tugas dari gurunya, ia tak menyadari kehadiran dua makhluk Astral yang menghipnotis teman-temannya.
Saat sampai di meja Senjani, Rendy langsung mengambil buku gadis itu yang membuat  Senja berdecik kesal dan hampir memukul tangan Rendy. Semua mata tertuju pada gadis yang disampiri oleh Rendy, ada yang berdecak kesal dan ada yang mengumpat bahkan memaki Senjani. Bahkan Nita yang duduk di samping Senja menyenggol lengan temannya itu.

"Hay, apa kabar?" sapa Rendy yang membuat Senja berdecik kesal.

"Maaf, kakak siapa ya?" tanya Senja pura-pura tak tahu, walau sebenarnya Senja kenal dengan orang ini tapi ia tak tahu namanya siapa.

Rendy  menyodorkan tangannya, semua yang melihat itu makin kesal, apalagi Intan dan squadnya yang duduk di pojokan kanan. Ia geram melihat Rendy yang ingin memperkenalkan dirinya pada Senja. Sementara Angga, ia dikerumunin oleh kaum Hawa yang duduk di depan Senja, mereka mencubit dengan gemes pipi Angga yang membuat Angga geli sendiri dan akhirnya bisa terlepas dari gadis-gadis yang menggilainya.

"Jangan mau kenalan sama dia, sama gua aja," ucap Angga yang kini sudah berdiri di samping Rendy dan menyodorkan tangannya.

Rendy yang tak mendapat respon dari Senja pun menurunkan tangannya karena Senja pun masih terdiam.

"Maaf, saya ada urusan," ucap Senja lalu bangkit dari kursinya meninggalkan Angga dan Rendy yang masih mematung.

"Senja! Tungguin gua!" Teriak Nita menyusul Senja.

"Dih, sok jual mahal," ucap Intan kesal.

***
Senja merasa kesal, pasalnya ia dikejutkan dengan dua orang yang tak dikenal namanya, dua cowok itu juga sempat menahannya beberapa hari yang lalu, saat Senja ingin mengambil sepedanya.

Tak segaja, Senja menendang botol aqua bekas yang ada di depannya.

"Awh! Siapa yang nendang botol bekas ini!"

Senja membulatkan matanya, saat didapati seseorang yang tengah berjalan ke arahnya sambil memengang Kepalanya yang terasa sakit dan tangan kirinya memengang botol bekas itu.

"Kamu?" tanya Senja yang saat itu sedang berhadapan dengan seseorang yang saat itu menatap marah pada Senja.

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang