Jam istirahat pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas untuk mengisi perutnya yang sudah merontah sejak tadi.
Di kelasnya Raka pun sudah sangat sepi bahkan Raka dan gengnya saat ini sedang berjalan menuju kantin, tapi tiba-tiba saja Raka ditabrak oleh seorang gadis yang ditangannya penuh dengan buku-buku.
Gadis itu meringis kesakitan saat ia mencoba bangkit dan menmungut buku yang dibawa olehnya.
Raka maju dan menatap gadis itu dengan tatapan sinisnya.
"Makanya jalan tu pake mata!" Bentak Raka.
Gadis itu terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa, ia hanya mampuh menunduk dan hampir meneteskan air mata bahkan untuk mengeluarkan satu kata pun saja ia tak mampuh.
Raka dan yang lainnya melanjutkan perlajananya menuju Kantin. Adhan yang melihat gadis itu hanya menatapnya dengan datar lalu menyodorkan sapu tangan milik gadis itu yang jatuh dekat kaki adhan.
"Terimakasih Kak," ucap gadis itu dengan suara yang bergetar.
Sementara Adhan terus melanjutkan langkahnya tanpa memperdulihkan ucapan dari gadis itu.Mereka berempat pun sampai di kantin itu lalu duduk di pojok kiri yang tak jauh dari pintu masuk kantin. Angga langsung memesan pesanan mereka dan kembali ke meja.
"Ren, kira-kira siapa ya nama tu cewek?" tanya Angga memengang dagunya seranya berpikir.
"Gua juga kayak tau, kalau udah tau gua juga bakal langsung minta nomernya," ucap Rendy yang saat itu memainkan ponselnya.
Sedangkan Raka dan Adhan masih sibuk dengan gamenya. Selang beberapa menit pesana mereka tiba dan membuat Angga langsung menyambut makananya dengan hati yang riang.
"Elu kalau makan cepat," ucap Raka yang melihat Angga tengah mengunya nasi Rendangnya.
"Gua lapar, ngak serapan tadi," ucap Angga yang menyendok nasi ke mulutnya.
"Makannya pelan-pelan, awas keselek," ingat Adhan yang menyimpan hanphonenya lalu meraih makanannya.
"Wis, Angga diigetin sama bambang Es ni," ucap Rendy yang tak ditanggapin oleh Adhan.
Selesai makan, mereka membayar dan ingin kembali ke kelasnya tapi saat di pintu masuk kantin, Pandangan Rendy tertujuh pada seorang gadis yang berambut sebahu yang baru saja masuk ke kantin itu.
"Angga, itu cewek yang kemarin kan?" tanya nya menunjuk seorang gadis manis yang membuat Raka dan lainnya melihat kearah gadis itu.
"Omg, mimpi apa gua ketemu dia," ucap Angga dengan semangatnya.
Raka yang melihat mereka berdua mengisyaratkan untuk diam dan melanjutkan perjalanannya karena ada yang harus mereka urus.
"Ikut gua, ada yang harus kita bicarakan," ucap Raka.
Rendy dan Angga hanya bisa pasrah lalu mengikuti langkah Raka yang sudah mendahului mereka. Sementara Adhan, ia menatap Senjani dengan tatapan datarnya lalu melanjutkan langkahnya mengikuti Raka dan kedua temannya.
**
"Sen, pulang bareng yuk!" Ajak Elisa yang sudah membereskan buku-bukunya."Maaf Lis, saya bawah sepeda," ucap Sejani sambil tersenyum.
"Yaah, padahal mau jalan-jalan bareng kamu," ucap Elisa kecewa.
"Sama gua aja Lis," tiba-tiba Nita nonggol dari balik pintu.
"Ihh, ngak, pokoknya Aku mau sama Senja bukan sama kamu," ucap Elisa kesal.
"Udah-udah, ayok pulang Yuk," ucap Senja pada kedua temannya lalu keluar dari kelas itu.
Sesampainya di gerbang, Nita pamit duluan karena sopirnya sudah menunggu diseberang jalan sementara Elisa dan Senjani memgambil Motor dan sepeda di parkiran motor.
Saat Senjani ingin mengambil Sepedanya Ia di hadang oleh dua cowok yang tak di kenalnya tapi ia ingat wajahnya.
"Minggir saya mau ngambil sepeda saya," ucap Senja sedikit berteriak.
Kedua kelaki itu masih diam di tempat Sepeda Senjani dan tidak mau beranjak dari tempat itu. Senjani nampak kesal lalu ia mengulangi kata-katanya tapi tak dihiraukan oleh kedua cowok ganteng itu.
Tbc
Jangan lupa coment dan vote guys😊