Story 1:Angel dan Anton,bagian 3

582 25 0
                                    

Namun setelah sebulan lamanya tinggal bersama keluarga baru ini, Anton mulai bingung. Ia sering melihat kaki dan tangan Angel penuh memar. Adiknya memang tidak bisa diam sehingga awalnya ia berpikir luka itu hanya kerena terjatuh saat bermain. Hingga suatu malam saat mereka tidur, sang adik mengigau dan meneriakkan kata-kata yang aneh.

"Paman jangan.... Paman jangan... sakit..."

Anton pun membangunkan sang adik yang tampak gelisah dan dibanjiri keringat dingin.

"Adik kenapa kok ngigau?"

"Adik mimpi buruk,kak."

Sang kakak curiga kerena sebelumnya Angel tidak pernah mengigau sampai sedemikian parah. Lalu ia bertanya kepada sang adik dengan wajah serius.

"Adik jujur sama kakak. Sebenarnya mimpi apa tadi?"

"Enggak mimpi apa-apa,kak."

"Jangan bohong sama kakak. Kenapa juga kamu teriak paman-paman...?"

Angel terdiam, wajahnya membuat sang kakak curiga karena seperti menutupi sesuatu.

"Beneran nggak terjadi apa-apa? Paman baik nggak sama kamu selama kakak pergi sama bibi?"

"Paman baik kok. Tidak ada apa-apa."

Anton menghela napas  dan sesekali memperhatikan luka memar di kaki dan tangan Angel.

"Tangan dan kaki kenapa biru-biru gitu?"

"Adik lagi main, terus jatuh,kak."

"Adik, kalau ada yang mau adik ceritakan sama kakak, cerita semuanya jangan ragu ya. Kakak sekali ada untuk kamu. Kakak akan melindungi adik dari dari siapapun yang jahat sama kamu, oke?"

Angel terdiam. Ia sempat ingin melontarkan perkataan dari mulutnya namun ia mengurungkan niat.

"Adik ngantuk,kak..." Hanya itu akhirnya kata-kata yang keluar dari mulutnya.

"Ya sudah,kamu tidur lagi."

Sang kakak pun menyelimuti adiknya dengan selimut agar malam yang dingin  terasa hangat di tubuh Angel.

Benak Anton di penuhi tanda tanya. Ia tak busa berhenti berpikir apa yang terjadi dengan sang adik. Senakal-nakalnya Angel, tidak pernah ia melihat begitu banyak memar di tubuhnya. Ketika matanya mulai terpejam karena kantuk, terdengar suara ketukan pintu. Paman Marcus baru saja pulang selarut malam ini dengan kondisi mabuk. Ia berteriak-teriak penuh omelan kepada Bibi Feli dengan kata-kata kasar.

Angel kembali terbangun dan mendengar tanpa suara bersama Anton. Nada kemarahan paman di ikuti dengan suara jeritan Bibi karena terjadi kekerasan. Suara-suara itu pun berangsur hilang seiring jalannya waktu. Anton dan adiknya tertidur nyenyak beberapa saat kemudian.

Sebenarnya, selama tinggal bersama Bibi Feli,dari hari ke hari semakin jelas terlihat sifat keras Paman Marcus yang pemabuk dan suka berjudi. Entah apa yang membuat Bibi bertahan dengan suami yang tak bertanggung jawab dan tidak setia seperti itu. Untuk Anton yang tak mengerti arti kedewasaan dan Angel yang lugu, keduanya melewati hari dengan penuh misteri.

Paginya, Anton seperti biasa bersiap untuk pergi bersama Bibi Feli ke pasar. Wajah Bibi tampak lebam dan ada warna bru di seputar matanya. Anton tahu apa yang terjadi, tapi ia tidak ingin bertanya kepada Bibi. Yang semakin ia cemaskan adalah luka yang terjadi pada Bibi sama seperti yang ia lihat pada Angel. Mimpi buruk adiknya yang membawa nama paman semalam, membuat Anton tak tenang. Ia bekerja dengan penuh lamunan saat di pasar. Bibinya sampai bertanya ketika terus melihat Anton melamun.

"Kenapa kok melamun terus?"

"Nggak apa-apa, Bi. Anton ingin tanya sama Bibi, boleh?"

"Ada apa?"

"Wajah Bibi kenapa?"

"Ooo... ini, Bibi tadi mandi terpeleset. Jadinya kayak gini."

"Begitu ya."

"Jadi kamu melamun cuma karena wajah Bibi kayak gini?"

"Enggak kok, Bi."

"Ya sudah kerja lagi sana. Hitung bawangnya, itu Bu Asih lagi pesan bawang untuk di ambil nanti. Pilih yang bagus."

"Iya, Bi."

Anton tersenyum kemudian ia kembali bekerja menghitung bawang merah yang hendak di beli pelanggan Bibi. Ia tahu, Bibi Feli berbohong tentang luka memar di wajahnya persis seperti Angel yang melakukan hal yang sama. Saat Anton menghantarkan barang belanjaan Ibu Asih ke becak, ia memutuskan pulang ke rumah tanpa sepengetahuan Bibi. Ia merasa cemas dan tidak tenang memikirkan kondisi sang adik.

Sampai di sini dulu ya...lanjutannya ada di bagian keempat
Jangan lupa di vote ya... dan
Follow
:Rakha2410

SURAT KECIL UNTUK TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang