Satu ⭐ darimu sangat berharga untukku 😘.
Happy reading.Masuk grup chating kelas sepertinya adalah hal yang paling ku sesali sekarang ini. Bagaimana tidak, sebelum masuk dalam grup kelas itu aku harus memastikan pada Giana tentang siapa saja yang ada di dalam grup, setelah kata Giana kalau dia tidak masuk disana, barulah aku setuju untuk gabung, tapi kenapa semalam dia tiba-tiba saja muncul dan mengatakan "hai".
Akan aku beritau siapa dia sekarang, dia adalah Ken Ranaka Malik, orang yang paling aku hindari sejak kami putus lima tahun lalu, karena terlalu sakit untuk melihat dia.
Ingatan itu masih sangat jelas kala siang kami bertemu di rooftop sekolah, aku yang mengenakan kebaya brokat berwarna pastel lengkap dengan kain batik lilit, berjalan dengan susah payah menghampiri Naka yang sebelumnya mengirimkan pesan kalau ia ingin bertemu denganku disana. Dia yang selalu ku panggil Naka berbeda dengan teman-temannya yang memanggilnya Ken, hari ini mengenakan kemeja abu-abu berbalut jas hitam dan celana bahan warna senada, dilengkapi dengan dasi kupu-kupu, dia terlihat sangat memukau hari itu, walau di hari biasapun dia selalu terlihat mengagumkan.
"Kenapa tiba-tiba minta ketemu disini, acaranya belum selesai lho?"
Tanpa menghiraukan pertanyaanku dia malah memujiku yang membuatku jadi tersipu malu dan salah tingkah. "Kamu hari ini sangat cantik Ta."
"Emang kemarin-kemarin enggak?" Aku pura-pura mencebikan bibirku yang sebenarnya untuk menutupi gugupku.
"Selalu, kamu selalu terlihat cantik."
Terlintas sedikit tanya ada apa dengan Naka hari ini, karena terlihat tak seperti biasanya, bahkan dengan pujiannya, karena dia jarang mengeluarkan pujian, dia biasanya lebih memberikan apresiasi dengan pelukan, ciuman ataupun traktiran dan jalan-jalan.
"Setelah lulus kamu mau nerusin kuliah kemana?"
Meskipun kami pacaran tapi belum pernah membahas tentang ini sama-sama, akan terasa semakin sedih katanya.
"Belum tau, aku udah daftar di beberapa Univeritas sih tapi belum tau di terimanya di Universitas mana."
Aku yang memang tiga bulan terakhir ini sibuk mencari informasi tentang Universitas jalur Beasiswa, kalau bisa lulus dengan Beasiswakan selain meringankan beban Ayah Bunda juga sekaligus bikin bangga.
"Kalau kamu?" Aku menoleh pada dia yang sama sedang menoleh ke arahku dengan senyum manisnya.
"Aku doain semoga kamu sukses dengan apa yang kamu impikan, jadi designer hebat." Dia berbicara tanpa menjawab pertanyaanku.
Aku kembali tersipu, "Makasih lo kamu muji aku terus dari tadi." Kembali aku menatap kearahnya dan sekarang dia sedang melihat langit sambil menghela nafas kasar.
"Renata, kamu sayang sama akukan?" Tanya dia tiba-tiba mengalihkan dari topik yang sebelumnya.
"Hmm? Ko tiba-tiba nanya kaya gitu? Kamu aneh deh hari ini, udah kaya ngehindarin aku seharian ini". Gerutuku yang mulai kesal dengan sikap cueknya kalau sedang kumat walau gak sering sih.
Dia bebicara setengah memaksa seperti biasanya. "Tolong jawab Renata?"
"Iya, sayang. Kamu pikir selama dua tahun ini aku bisa sabar sama kamu tuh karena apa kalau aku gak sayang sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-gara REUNI
RomanceNaka memutuskan Tata tepat di hari pelulusan mereka, tanpa mengungkapkan alasan yang sebenarnya, sehingga membuat Tata patah hati dan akhirnya memilih untuk menyembunyikan diri lima tahun lamanya. Tapi pada tahun ke lima, sahabatnya Giana meminta Ta...