Chanyeol pov
" Aish dimana baekhyun dia membuat ku frustasi "
" Adakah jalan seperti itu di seoul? "
" Aish disini baekhyun menunjukan jalannya, tapi ini hanya jalan kosong, ga ada bangunan apa apa "
Pov and
Akhirnya chanyeol melanjutkan perjalanan entah kemana dia akan pergi asal dia bisa menemukan baekhyun
" Wah tempat apa ini " Chanyeol
" Apakah baekhyun benar benar dibawa ketempat yang sebagus ini? "
" Ahh molla, aku harus menemukan baekhyun "
Setelah berputar putar sampe hampir setengah jam, karna tempat ini ada di jalan terujung jadi chanyeol dari tadi hanya berputar putar tidak jelas sampe...
Sampe dia ngerasa satu tempat yang aneh, tempat nya memang terawat tapi entah kenapa hati chan mengarah pada tempat itu
Ya tempat itu seperti istana yang megah bukan main dan dimanjakan dengan sekeliling pemandangan yang benar benar indah
Rasa penasaran chanyeol bertambah saat melihat yeoja yang keluar dari tempat itu, familiar tapi chanyeol tidak memperdulikan nya
Chanyeol masuk kedalam rumah yang seperti istana itu
Dia mendengar jeritan yang meneriaki namanya
"Akh! Chan! Mianhae! Hiks hiks " Baekhyun
" Chan! Jeball! Datanglah! "
" Baekhyun! "
Chanyeol lansung lari entah kemana, dia menelusuri setiap ruangan dan yang akhirnya dia menemukan baekhyun yang tergeletak dengan penuh darah di badanya
" Bee! " Chan
Baek yang tadi hampir mau menutup matanya kembali terbuka saat suara yang sangat ia tunggu terdengar
" Jangan tutup matamu, tunggu sebentar " Chanyeol merogoh kantongnya dan mengambil handphonenya untuk memanggil ambulance, tapi dia tidak yakin ambulance akan datang dengan cepat, karna tempat yang cukup terpencil
Tapi mau tidak mau dia harus menelfon ambulance
Sekitar kurang lebih 15 menit akhirnya ambulance pun datang
Baekhyun dibawa dengan ambulance dan chanyeol membawa mobilnya, sangat kencang
Setelah acara ngebut ngebut an itu akhirnya mereka sampai dirumah sakit terdekat
Baekhyun dibawa dengan petugas dan diikuti oleh chanyeol
" Bee, bertahanlah ya? Demi aku dan demi baby "
" Dia hamil? " Tanya salah satu pegawai
" Nee"
Pegawai hanya mengangguk
Pegawai itu bertanya apa baekhyun hamil atau tidak karna pendarahan yang sangat banyak dan kemungkinan besar baekhyun keguguran
*tapi kita do'akan saja tidak ya readers - autor
Baekhyun dibawa ke ruang operasi, chanyeol hanya menunggu diluar dengan hati yang sangat khawatir
" Selamatkan baekhyun dan anaku ya Tuhan " Chanyeol
Selama menunggu hampir 5 jam lamanya, dokter akhirnya keluar untuk memberi tau chan apa yang terjadi
" Dengan keluarga baekhyun? " Dokter
" Ya saya suaminya, gimana keadaan istri saya dok? " Chanyeol
" Istri bapak baik baik saja, tapi dengan berat hati kami mengatakan bahwa kami tidak bisa menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungan ibu baekhyun " Dokter
" Hey, jangan bercanda! " Chanyeol
" KATAKAN BAHWA KAU BERCANDA, BRENGSEK! " chanyeol
" Kami minta maaf yang sebesar besarnya pak " Dokter
" Apa kalian bisa menyebut diri kalian sebagai dokter! Apa kalian benar benar bisa menangani orang sakit!? " Chanyeol
" Kami minta maaf Pak " Ucap dokter itu sambil menundukkan wajahnya
" Kami sudah berbuat semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain " Dokter
Tiba tiba ranjang baekhyun di bawa keluar oleh para suster
" Lebih baik anda tidak emosi pak, karna mungkin istri anda juga mengalami trauma yang benar benar dalam " Dokter
" Diam kau, brengsek! " Ucap chanyeol dengan nada yang tinggi
Chanyeol menemani baekhyun dari keluar ruangan operasi sampai sekarang berada di tempat rawat
" Bee? Bagaimana aku memberi tau mu eoh? Aku bingung, beri tau aku siapa yang membuat mu seperti ini, nee? Cepat bangun dan kita cari penjahat itu bersama sama " Chanyeol
" Bee,aku tetap disini kok nungguin kamu, sampe kamu bangun, cepat bangun ya, aku sayang kamu " Chanyeol
Aku mencium cium bau kesedihan, hehe mian yaaa gaes, banyak banget yang mewek sama cerita kemarin, hehe
Vote dan comment juga biar aku tambah semangat buat ceritanya :3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is My Husband
Romance|| Gender switch || seorang sekretaris yang bekerja di suatu perusahaan dengan bos yang super duper dingin siapa sangka mereka justru berjodoh?