Partner Sex - Part 8

13.4K 293 10
                                    

Hello, bertemu lagi dengan saya. Ini cerita entah mau dibawa kemana dan saya mohon maaf jika ngaret postnya karena berbagai hal. Dan jika cerita ini semakin part semakin tidak nyambung silakan ditinggalkan saja, karena memang begitu adanya. Dan mohon maaf karena saya terlalu malas untuk membaca cerita ulang sehingga feel nya sungguh tidak ada.

Daripada saya membacot tiada henti. Dipersilakan pada para menunggu PS untuk segera membuka layar. Dan happy reading guys!

-Flash Back-

***

 

Seorang gadis tengah meringkuk ketakutan di sebuah sudut kamar yang tampak mewah, ia terlihat merasa menyesal karena secara tak langsung ia malah masuk pada kandang harimau. Tadi, untuk pertama kalinya ia masuk ke club untuk sekedar minum karena merayakan keberhasilannya membuat rancangan dengan tender bermilyaran dan ia berhasil tanpa bantuan sang ayah. Ia masih ingat dengan pria yang kini tengah menatapnya dengan lapar, dan ia juga ingat sesaat sebelum dia sampai di hotel ini. Well, tadinya dia sedikit ingin bersenang-senang untuk sekedar hobinya yang suka menggoda pria tapi si pria dengan tampang lapar itu salah sangka dan menyeretnya ke sini. Untuk sementara ia senang melihat pria tampan dengan mata bulat coklatnya menginginkan dirinya. Ada rasa bangga tersendiri, dan ketakutannya perlahan-lahan hilang mengingat dia juga ingin, mengingat dia juga sangat terpesona dengan keseksian sang pria yang kini halfnaked dengan tubuh berototnya. Hanny, nama sang wanita yang perlahan luluh itu mulai mendesah tak karuan saat tubuhnya disentuh dengan lembut, aneh, pria ini masih bisa mengontrol diri walaupun dia sudah merasa horny. Mereka larut dalam nafsu, Hanny yang kini tengah terlentang di tempat tidur dengan tatapan sayunya dia menatap sang pria yang tengah mengecup seluruh tubuhnya yang sudah tidak memakai apapun itu. Dia mendesah merdu, ini pertama kalinya dia benar-benar tergoda dengan sentuhan pria. Dan dia sangat rela jika keperawanannya kini akan segera direnggut oleh lelaki ini, dia akan benar-benar rela.

“Uhhnn..” Hanny mendesah saat kini miliknya tengah dimainkan dengan lembutnya.

 “Apa kau siap?” tanya sang pria dengan suara paraunya, dia benar-benar bergairah dan siap menerkam walaupun sedari tadi dia hanya melakukan pemanasan. Dan ini saatnya dia melakukan inti, walaupun dia tau jawaban pasti sang wanita tapi ada kepuasan tersendiri jika dia mendengar langsung kepasrahannya.

“Eumm, kurasa kau tau jawabannya.” Dan setelahnya, ruangan itu menjadi saksi bisu dari kegitan malam penuh nikmat dari kedua manusia yang kini memadu kasih. Ya dan masalah itupun muncul.

Sebulan kemudian, Hanny merasakan dirinya semakin hari semakin sedikit gemuk. Ia sebenarnya kurang yakin dengan hasil testpacknya kemarin. Dan ia juga merasa ketakutan jika memang benar adanya. Tapi semakin hari dirinya semakin yakin bahwa ini bukanlah hal yang harus ditakutkan. Ia akan segera memberi tahu Daniel, nama lelaki yang sebulan lalu tidur dengannya dan sampai sekarang dia dan Daniel masih berhubungan baik. Tapi karena minimnya informasi yang Hanny ketahui tentang Daniel, Ia hanya bisa menunggu Daniel meminta ia bertemu.

“Hei, sayang.” Sapa Hanny di telepon ketika ia melihat Daniel yang ditunggu-tunggu untuk menghubunginya kini menelponya.

“Hei, apa aku bisa ke apartemenmu malam ini?” tanya Daniel segera, Hanny segera cemberut mendengar sapaan sayangnya tidak pernah digubris, well, dia tahu jika kemungkinan dirinya hanya wanita sampingan bisa saja benar.

“Ya, kapan aku menolak.” Katanya sarkatis. Daniel hanya tertawa mendengar suara Hanny yang ia tahu sedang merajuk.

“Aku akan ke sana sebelum makan malam, love. Sampai jumpa.” Hanny mengerjap dan tersenyum lebar mendengar Daniel memanggilnya love. Ini sungguh keajaiban, bisa-bisanya Daniel memanggilnya seperti itu setelah ia mengabaikan panggilan sayangnya selama sebulan. Dan Hanny rasa ini cukup untuk menembus semua itu.

Partner Sek*sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang