Jongin berjalan menuju halte bus sambil memandangi ujung sepatunya ketika melangkah. Tidak Jongin tidak menangis, air matanya sudah terkuras habis selama ini. Ia hanya mencoba menenangkan fikirannya.
Ia duduk di kursi halte menggoyang-goyangkan kakinya. Ia merogoh kantong celananya saat merasa getaran pada kulitnya.
"Ya Hyung... ?"
"Kau dimana?" Suara Kris terdengar khawatir
"Kau sudah menyelesaikan pekerjaanmu Hyung?"
"Aku tanya kau dimana?" Tanya Kris lagi
"Di halte bus dekat restoran Han"
"Tunggu di situ aku akan menjemputmu" Jongin hanya tersenyum menanggapinya. Jongin tidak bodoh untuk menyadari betapa Kris mencintainya, tapi Jongin juga tak bisa membalasnya karena sampai saat inipun cintanya tetap sama pada Sehun. Pria pale sialan itu yang mengunci hatinya, entah nanti apakah ia akan memaafkannya kembali atau tidak.
Tintin
Jongin langsung mengalihkan pandangannya pada sumber suara. Kris dengan baju kerja duduk di balik kemudi.
"Ayo masuk" Jongin tersenyum lalu melangkah masuk ke dalam mobil.
"Penerbanganmu 1 jam lagi, kau sudah siap?" Jongin mengangguk, Kris dapat melihat jemari Jongin yang tak tersemat cincin lagi. Satu tangan Kris menarik tangan Jongin, menautkan jari jarinya.
"Kau akan baik-baik saja" ucap Kris sambil menggenggam lengan Jongin.
"Aku baik-baik saja Hyung..." ucap Jongin Lirih
.
.
.
Kyungsoo berlari menuju depan pintu apartemenya saat mendengar bel berbunyi. Sehun dengan wajah berantakannya datang menemui Kyungsoo memenuhi keinginannya."Sudah datang rupanya?" Chanyeol muncul dari ruang kerjanya. Sedari tadi pria tinggi berstatus suami dari Kyungsoo itu mengurung diri di ruang kerjanya.
"Chan..." Sehun hanya memandang datar keduanya
"Masuklah, aku hanya ingin bertanya" Chanyeol berjalan lebih dulu menuju ruang tamu. Menunggu pria pale itu untuk duduk disana.
Ketiganya kini duduk di sofa menunggu obrolan itu dimulai.
"Aku tak perlu bertanya padamu karena aku sudah tau apa yang kau lakukan dengan suamiku" Kyungsoo hanya diam membisu sambil menunduk tak berani.
"Jika kalian memang saling mecintai aku akan melepasnya. Aku mungkin bukan pria baik, tapi saat ini aku berusaha memperbaikinya. Tapi mungkin kesalahanku begitu besar hingga dirimu lelah denganku, dengan hubungan kita. Jika memang kau menginginkan bersama dengannya, aku merelakannya" Chanyeol memandang Kyungsoo dan Sehun bergantian. Mendengar kata demi kata yang di lontarkan Chanyeol, ia teringat Jongin.
"Jongin" Sehun tersadar bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan. Bersama Kyungsoo adalah sebuah masa lalu
"Maaf Chanyeol-ssi aku minta maaf soal ini semua, aku hanya buta akan perasaanku. Kyungsoo Hyung sangat mencintaimu" Sehun berdiri lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Kini Kyungsoo memandang sendu punggung Sehun yang semakin kecil.
"Chan.. maafkan aku... aku mencintaimu sungguh chan... ciuman itu..." Kyungsoo menunduk tak kuat mengatakannya
"Katakan!"
"Ciuman perpisahaan kami, karena aku tak bisa terus memberikan harapan padanya. Aku mencintaimu Chan" Chanyeol menarik tangan Kyungsoo lalu memeluknya.
"Aku percaya, maka jangan tinggalkan aku Kyung..." Kyungsoo menangis sejadi-jadinya merasa amat bersalah pada suaminya ini
.
.
.
.
"Kau yakin akan pergi?" Kris beratanya sekali lagi, Jongin hanya mengangguk tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT HURT
أدب الهواةkenyataan bahwa ada orang lain yang lebih ia prioritaskan adalah sebuah kenyataan yang memilukan "Sehun mari kita akhiri ini!" Kim Jong In "Apa tidak ada kesempatan untukku lagi?" OH Sehun HUNKAI, CHANSOO, KRISS,MINGYU, LUHAN AND OTHER