Kedua pria berbeda tinggi badan itu kini duduk berhadapan dengan 2 buah cangkir kopi.
"Bagaimana kabarmu Jongin?" Tanya pria yang lebih tinggi
"Baik Hyung, kau tampak lebih baik" Chanyeol tertawa menanggapi
"Sudah berapa lama kita tak saling bertemu?" Jongin berfikir sejenak
"Heum ku rasa 8 tahun setelah Hyung lulus Sekolah menengah pertama. Kau pergi setelah mendapatkan kedua orang tua asuh"
"Heum maaf tidak pernah mengunjungi kalian" Jongin tersenyum
"Tak apa, meski Hyung tak pernah berkunjung. Hyung selalu memberikan bantuan untuk kami" jawab Jongin tersenyum tulus
"Bagaimana kabar ibu Han?"
"Dia baik, ya meski ia kadang kerepotan untuk mengurus anak-anak panti" Chanyeol tersenyum getir saat mengingat masa-masa itu
"Apa Hyung bahagia?" Tanya Jongin melihat raut wajah Chanyeol
"Heum"
"Kudengar Hyung sudah menikah, lain kali kenalkan aku dengan Istrimu Hyung" Chanyeol menunduk tersenyum miring mendengarnya
"Aku menikahi seorang pria Kim Jongin" Jongin tersenyum lalu menggapai tangan Chanyeol
"Tak apa, cinta tak memandang genderkan. Intinya kau harus mengenalkan aku dengan pria itu" Chanyeol mengangguk mengiyakan, Chanyeol mengedarkan matanya melihat desain dan luas dari cafenya.
"Kau sudah menggapai impianmu" Jongin mengikuti arah pandang Chanyeol
"Kakak dari pacarku yang memberikan modal Hyung, aku hanya mengelolanya" Chanyeol memandang pria yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu
"Kau mengelolanya dengan baik"
Tring...
Jongin menoleh ke pintu masuk,"Paket untuk tuan Jongin"
"Sebentar Hyung" Jongin berdiri menghampiri petugas pengantar paket itu, menerima sebuah kotak darinya. Setelah menanda tangani berkas penerimaan, Jongin dengan penasaran membuka kotak itu. Jongin tersenyum saat melihat sebuah piyama beruang dan sepucuk surat di atas piyama itu.
Untuk adik iparku tersayang selamat ulang tahun, maafkan aku tidak dapat mengunjungimu karena pekerjaan sialan ini begitu mendesak. Pakailah piyama itu, pasti terlihat lucu jika kau mengenakannya. Semoga kau suka dan panjang umur aku menyayangimu
OH LUHAN
Jongin tersenyum setelah membaca surat dari kakak Sehun. Ia merogoh kantong celananya, mengetikan nomor Luhan
"Hyung... aku bukan anak kecil lagi kenapa kau memberikan aku piyama ini" rengek Jongin
"Aahh kau akan tetap menjadi si kecil Jongin bagiku. Apa aku harus memberikanmu sepack Kondom agar aku mengakui kau sudah dewasa" Jongin mendengus mendengarnya
"Baiklah aku akan gunakan malam ini, terima kasih Hyung. Jaga kesehatanmu, jangan makan sembarangan Eoh"
"Baik kapten" setelahnya sambungan terputus. Luhan sedang melakukan perjalanan bisnis ke sydney, pria cantik itu begitu sibuk mengurus perusahaan milik keluarga Oh yang lain.
"Hari ini kau berulang tahun?" Jongin melirik Chanyeol yang sudah berdiri tak jauh darinya
"Kau melupakannya Hyung menyebalkan" Chanyeol menggaruk pipinya
"Maaf aku tak menyangka jika aku akan bertemu denganmu. Mau membeli sesuatu, aku yang bayar" Jongin tersenyum mendengarnya
"Tidak terima kasih Hyung, dengan bertemu denganmu itu sudah kado terbaik tahun ini" Jongin memeluk tubuh tinggi itu, Chanyeol mengusap punggung Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT HURT
Fanfictiekenyataan bahwa ada orang lain yang lebih ia prioritaskan adalah sebuah kenyataan yang memilukan "Sehun mari kita akhiri ini!" Kim Jong In "Apa tidak ada kesempatan untukku lagi?" OH Sehun HUNKAI, CHANSOO, KRISS,MINGYU, LUHAN AND OTHER