• [RUMAH PENINGGALAN NENEK]

29 5 0
                                    

2 tahun rumah nenek kosong, tidak ada yang ingin menempati setelah nenek pergi untuk selamanya

Nenek meninggal karena serangan jantung di usia 67 tahun

Aku baru saja menikah dengan pria yang sudah berkencan denganku selama 3 tahun belakangan ini, ibuku bilang untuk aku dan suamiku menempati rumah nenek saja daripada harus mengontrak rumah. Aku dan suamiku pun setuju, sembari kami menyiapkan tabungan untuk membeli rumah .

Hari ini adalah hari pertama ku dirumah sementara, rumah nenekku

Aku dan suamiku dibantu satu orang pembantu untuk merapihkan seisi rumah tua ini.

Rumah ini masih sangat bagus, dengan kondisi yang masih sangat baik untuk ukuran rumah tua.
Hanya saja semua barang dirumah ini diselimuti debu yang cukup tebal, maklumlah rumah ini sudah kosong sejak 2 tahun lalu.

Aku membersihkan bagian kamar utama yang dulu dipakai nenekku, kamar ini terlihat sangat besar dengan satu buah lemari kayu, satu tempat tidur besar, meja rias lengkap dengan cermin tua,dan beberapa hiasan dinding yang masih terpajang rapih dihias debu tebal disekitarnya.

Singkat cerita malam pun tiba, aku dan suamiku pergi ke minimarket membeli beberapa perlengkapan untuk mandi yang lupa ku bawa, sementara bi yanti menunggu di rumah, bi yanti adalah asisten rumah tanggaku .

Setelah pulang dari minimarket, aku melihat bi Yanti yang sedang duduk di teras depan rumah dengan wajah yang sangat pucat.

karena heran melihat bi Yanti yang terlihat tergesa-gesa menghampiriku aku langsung bertanya kepadanya.

"Kenapa bi kok kayak terburu-buru gitu?"

"anu Mbak, tadi saya.. Aduh gimana ya jelasinnya? saya juga bingung, saya nggak tahu, ini saya cuma menghayal, mimpi atau lagi halusinasi tapi tadi saya melihat ada mbah mbah yang duduk di depan TV sambil menyisir rambutnya"
"saya panik karena yang saya tahu kan di rumah ini yang tinggal hanya kita bertiga tapi kenapa ada mbah mbah? saya langsung lari keluar rumah terus duduk di teras. Dan nggak lama Mbak sama mas datang, terus saya langsung samperin. Aduh.. jujur Mbak sampai sekarang saya masih deg-degan dan bingung antara bener atau tidak yang saya lihat tadi"

mendengar penjelasan dari bi Yanti aku juga jadi sedikit bingung. Memangnya apa yang dia lihat?? seorang mbah mbah?? kayaknya dia salah lihat deh atau....

Suamiku bilang mungkin bi Yanti hanya salah lihat.

Karena kami juga tidak mau terlalu ambil pusing akhirnya kami bertiga masuk ke dalam rumah dan seketika melupakan cerita dari di Yanti tadi.

Aku pun menata peralatan mandi di kamar mandi, sementara biyanti merapikan barang-barang di dapur.

Saat aku sedang merapikan peralatan mandi, sayup-sayup aku mendengar suara biyanti.

"Mbak dapurnya sudah selesai dibereskan ya.. saya izin kembali ke kamar"

"Oh iya bi.  makasih ya bi, udah malam juga bibi istirahat aja"

setelah selesai merapikan beberapa peralatan mandi dan menata perabotan kamar mandi aku pun berjalan kembali ke kamarku.

Letak kamarku dan kamar biyanti bersebelahan karena memang rumah nenekku tidak terlalu besar dan hanya memiliki 2 kamar yang saling bersebelahan menghadap ke sebuah ruang tamu yang cukup luas.

saat aku sedang berjalan ke kamar tiba-tiba saja aku mendengar suara bi Yanti yang memanggilku.

"Mbak..?"

akupun refleks menoleh ke arah pintu kamarnya yang baru saja ku lewati, namun di sana tidak ada siapapun.

"Apaan sih ah kayaknya gue salah denger deh"
Ucapku meyakinkan diri lalu kembali berjalan ke kamar.

MEREKA NYATA [HOROR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang