Godly Empress Doctor

02

Ditengah halaman kediaman long yang bising berubah menjadi begitu sunyi dan hening.

Berdiri seorang gadis berbusana putih halus dengan warna merah muda di ujung rok nya. Tambutnya jatuh seperti air terjun malam dan malam mengkilap bercahaya ketika itu cahaya matahari menyinari kepala yang hitam

Dia tampak seperti peri kecil yang murni dan anggun. Berdiri dengan segala pesona yang bisa membutakan segala mata.

Seakan dunia hanya terfokus padanya gadis anggun seperti peri kecil yang murni dan murni berjalan dengan langkah kaki kecilnya ke arah  seorang wanita paruh baya yang juga menatapnya tanpa berkedip mengikuti tubuh halus itu dan baru tersadar ketika berada tepat disampingnya

Ketika itu nyonya tua baru tersadar. Dia melihatnya berdiri di samping menantunya. Bukankah itu artinya gadis ini mendukung menantu?

Membentak dengan keras "Xiulan! apa yang anda lakukan? Meminta bantuan gadis kecil itu?!"

Seorang ibu juga merasa terkejut. Dia tidak mengenal gadis kecil ini bagaimana dia berdiri di sisinya? Apakah dia akan berteriak untuknya?

dia sadar tidak ada gunanya gadis kecil ini berdiri di sampingnya. Dia hanya akan mendapat masalah dari mencoba membantunya. Gadis kecil ini berumur sekitar sepuluh sebelas tahun. Awalnya dia berpikir ini jauh lebih muda melihat tubuhnya yang lebih tinggi

namun ketika dia melihat keningnya yang halus dan halus sikapnya berubah bahwa itu masih muda

"Gadis kecil sebaiknya kamu tidak mencari masalah. Cepat pergi!"

dia tahu ketika wanita tua long tidak menyukai seseorang dia akan mengeluarkan kemampuannya untuk membuat hidup yang tidak di sukainya menjadi sulit dan sulit

Dia bahkan tidak berpikir dua kali untuk menyewa pembunuh bayaran

berpikir tentang ini, mungkinkah wanita tua long juga menyewa seorang pembunuh bayaran untuk melenyapkan putrinya?

Menenggelamkan pikiran tentang ini. Seorang ibu merasa jiwanya tersedot kedalam lubang hitam. Di sana tampak gadis kecilnya menjerit meminta tolong namun tubuhnya sendiri terjepit

Sangat menyakitkan tidak melihat putrinya tumbuh seperti ibu lainnya

"Ibu, tolong jangan libatkan gadis kecil ini. Dia yang masih sangat muda seperti tidak mengerti situasi kita!"

Matanya yang jernih tampak murni. Mengulurkan bantuan padanya yang dianiaya. Tapi gadis kecil ini belum cukup kuat untuk melempar lawan dengan batu. Pada akhirnya dia tidak bisa membiarkannya terlibat

Jiwa kemanusiaan mengkin telah tumbuh ketika melihat dia yang tidak berdaya. Tidak bisa menyalahkannya. Sebenarnya dia juga senang gadis kecil ini memiliki sifat baik yang luhur

Melihat gadis kecil itu masih berdiri ditempatnya wanita tua merasa jengkel karena perlawanan. Menggertakkan gigi dengan wajah geram "segera mengambil pergi atau tidak sama sekali!"

Wanita tua memberi pilihan.jika gadis kecil itu memang pintar, mengambil pilihan bijak adalah yang terbaik. Dia tidak tahu siapa dan apa arti keluarga gadis kecil ini di pemerintahan jadi dia memilih jalan aman dengan tidak melibatkannya. Lagi pula ini masalah keluarganya. Orang luar tidak diizinkan!

Seorang ibu menarik tangannya untuk segera pergi.gadis kecil itu dengan tekad tetap berdiri pada posisinya

"Gadis kecil,sebaiknya kamu pergi,wanita tua sedang tidak dalam suasana hati yang baik!"

"Aku berpikir lain. Memang kapan wanita tua merasa suasana hati yang baik?" dengan kata lain, setiap hari susana hati wanita tua selalu buruk

memiringkan kepala. Melihat penampilan wanita tua yang penuh kilauan berharga. Jelas perhiasan dan pakaiannya terbuat dari bahan yang berkualitas terbaik.

membandingkan. Tapi lihat penampilan menantunya? Bukankah seorang ibu ini berasal dari keluarga terpandang yang cukup kaya? Apa keluarganya begitu miskin hingga tidak bisa membelikannya sehelai kain sutra?

Dilihat dari situasinya, keluarga ibu ini tidak tahu keadaan pasti putrinya. Menilik dari garis pandang lain. Tidak ada orang tua yang tega melihat putrinya hidup susah dan apa ini bisa dikatakan hidup dalam kesusahan di dalam keluarga bergelimangan harta?

Jelas keluarga ini menyiksanya secara verbal!

Mendengar ucapan sembrono gadis kecil itu seorang ibu terkejut. Dia tidak pernah mendengar seorang gadis berbicara begitu gamblang tepat dihadapan orang yang dibicarakan

Semua gadis gadis akan menjaga ucapan mereka menjadi sangat halus. Berusaha terlihat menjadi yang terbaik untuk menarik orang tua pelamar dan hal ini dulu juga pernah dialami olehnya karena menahan diri untuk berkata jujur dia mendapat peringkat sebagai gadis terbaik dimasa jayanya

Tangannya segera menutup mulut gadis kecil ini. Ini kejadian reflek. Setelahnya tangannya segera turun dari mulutnya. Dilihat dari penampilannya yang sangat sederhana dia mungkin hanya anak orang berada, namun aura yang dikeluarkan gadis ini membuat orang lain enggan untuk berbuat lebih jauh padanya

Tidak ada ornamen berlebihan pada tubuhnya. Namun auranya seakan mengangkat semua orang merasa dia adalah orang penting dengan derajat tinggi. Tanpa orang lain sadari orang orang akan merasa segan dengan kehadirannya. Dia memikiki aura agung yang memaksa orang lain untuk menghormatinya

"Gadis kecil, dimasa depan saya harap anda akan memperhatikan ucapanmu!" dia menyukai gadis kecil ini namun masalah akan semakin kusut jika dia berada di sini dan semakin membakar hati wanita tua

Mengerutkan kening "ada yang salah dengan ucapan ku?" dia merasa perkataannya semua dikatakan dengan jujur lalu apa yangembuat ibu ini tidak puas?

"Tidak! tapi orang orang akan salah paham mendengarnya"

Dia tidak mengerti namun jika ibu mengatakan itu baik maka pasti itu adalah sesuatu yang baik "oke! Di masa depan saya akan mendengarkanmu!" lagi pula ibu ini tidak mungkin berbohong. Dia adalah orang baik "tapi aku akan tetap berdiri untuk kamu!"dia tidak akan membiarkannya menentang wanita tua itu sendirian. Kekuatan ibu ini tidak sekuat dimasa jayanya

Dibandingkan dengan koneksi wanita tua, ibu ini jauh lebih lemah. Dia bahkan membiarkan mereka menyiksanya perlahan dan sekarang mereka bahkan akan membuangnya. Itu jelas keluarga ini hanya memanfaatkan kekuatan keluarga seorang ibu untuk memperkuat keluarga long!

Jadi ketika seorang ibu kehilangan manfaatnya,dia akan dibuang untuk di tinggalkan

Seorang ibu melihat tekad api dimata gadis kecil ini. Dengan ini dia tidak bisa membujuk lagi. Dia hanya bisa berusaha melindunginya jika gadis kecil ini membawa masalah dari wanita tua

"Gadis kecil saya tahu kamu masih terlalu muda, karena itu saya akan membiarkan anda pergi. Sekarang niat baik saya keluar bahkan ketika saya sedang marah!"

dengan ini dia mengatakan dia adalah wanita terhormat yang patut di hormati. Dia adalah wanita tua yang berbudi pekerti baik bahkan memaafkan orang yang bersalah saat dia sedang marah. Kebaikannya pantas disanjung

Tapi bahkan untuk gadis kecil ini,dia tahu kelicikan disudut matanya..mencibir "anda hanya tidak mau mengambil masalah dengan saya! jika itu sampai terjadi, rumor tentang wanita tua penyiksa dalam keluarga long akan nyata saya ungkapkan!"

Tubuh wanita tua menegang di tempat. Bahkan akan ambruk jika disisinya tidak ada pelayan senior yang memegangi. Kilat mata tajamnya perlahan meredup digantikan kemarahan. Saat dia bisa menegakkan tubuhnya kembali dia membentak dengan marah dan marah dengan wajah merah "anda tidak akan berani! wanita tua ini akan menutup mulutmu segera!"

Long wuchu baru kembali dari pekerjaannya. Ketika dia mendengar suara ibunya dari dalam halaman dia mengkhawatirkan istrinya. Ibu mungkin memaksakan pikirannya lagi pada istrinya. Bergegas, long wuchu segera mengejar dan segera menuju ibu meski dengan sedikit bingung karena melihat orang tak dikenal dihadapan ibunya

Gadis kecil, benar dia yang menciptakan kemarahan ibunya. Memberi tatapan peringatan sekilas dan segera membantu ibunya duduk setelah pelayan mengambil kursi

"Kamu siapa yang membuat marah wanita tua long?"

Mendengar ini, hati gadis kecil menjerit senang. Jadi bahkan putranya sendiri tidak sudi menyebut wanita tua long ibu? ini artinya long wuchu masih menyukai seorang ibu!

Wajah gembiranya bahkan tidak bisa ditutupi. Sudut bibirnya tersenyum kecil. Dengan tenang menjawab "saya putri anda. Long su san!"