32
"Kau bohong?"
Siang tadi kami makan bersama. Mungkin menghabiskan cukup banyak waktu sampai sore hari, sebelum aku berlatih basket di Minggu ini. Tapi sampai aku sudah pulang, mandi dan melakukan aktifitas lainnya sebelum beranjak untuk tidur, dia tak ada kabar.
Maksudku, bukan keharusannya untuk mengabari, tapi... kami tak pernah lepas untuk chat--kecuali untuk tidur.
Dan dia... sama sekali tak ada kabar.
Bahkan aku sudah mencoba mengiriminya pesan, namun masih tak ada balasan.
Apa... aku harus menelponnya, ya?
Hmm... semoga dia belum tidur.
"... apa?"
"Lho? Kau masih hidup?"
"Ada apa Taehyung? Cepat saja."
Suaranya agak serak...
Apakah...
"Kau tak apa?"
"Katakan saja, ada apa...?"
"Bukan begitu, kau tiba-tiba tidak membalas pesanku. M-maksudku... aku hanya ingin tahu kabarmu."
"Aku tak apa."
"Suaramu tak terdengar seperti itu."
Terdapat jeda sebentar...
Lalu... terdengar suara samar seperti...
"Kau menangis?"
"...tidak."
"Kau bohong?"
"...tidak."
"Uh... kau tidak menangis?"
"Tidak."
"Berarti iya."
"... dengar Taehyung, aku sedang tak ingin bercanda."
"Aku tidak bercanda. Aku serius. Ada apa?"
"..."
"Aku tak bermaksud lancang atau apa, tapi... sejak kita bertemu secara langsung, mungkin tiga minggu lalu, aku tak pernah melihatmu bersedih lagi. Aku... berusaha untuk membuatmu tersenyum, membantumu bahagia, agar aku tak mendengar... suara rapuh darimu seperti awal kau menghubungiku. Seperti... sekarang ini... aku sangat tak ingin mendengarnya..."
"..."
"Apa yang aku lakukan adalah untukmu, untuk kebahagiaanmu. Jika sekarang... kau bersedih lagi... aku ingin tahu apa alasannya, agar aku bisa membantumu untuk tersenyum lagi... seperti siang tadi. Seperti saat kau tertawa puas karena aku gagal mencuri suapan cake darimu."
"..."
"Jadi... apa yang membuatmu bersedih lagi? Jangan katakan--"
"Jennie datang menemuiku."
"Apa yang dia katakan?"
"Dia mengatakan... agar aku berhenti mengatakan hal buruk tentangnya dan menerima kenyataan bahwa Yoon-gi sudah membuangku. D-dia marah... karena dia pikir... teman-teman di kampus mencemoohnya perusak hubungan... karena kini mereka sudah tahu aku dan Yoon-gi putus. Karena Yoon-gi dahulu... memang sering menjemput ke kampus dan beberapa temanku sudah mengenalnya..."
"..."
"Padahal... aku tak pernah membicarakan ini pada yang lain... huks, selain padamu..."
Aku tak sadar mematikan hubungan telepon dengan sangat cepat.
Benar-benar secepat kilat, saat aku mendengar satu isakan dari sebrang sana.
Segera aku berlari, keluar dari kamarku, tanpa membawa apapun.
Dengan cepat, membawa diriku menuju lift, membuatku sampai di lantai lima.
Dengan pintu yang aku hapal, kubawa diriku kesana dan kuketuk pintunya.
Saat pintu itu terbuka, yang kulakukan...
tidak akan kubiarkan siapapun membuatnya menangis lagi.
-:o+o:-
maaf ya, aku punya kesibukkan lain, beneran minta dengan sangat pengertiannya huhuhu
oh ya, menurut kalian habis ini gimana? pasti butuh selain chat dan telepon khan yhaaaaaa~? kkk~
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Someone's Shot of Whiskey (TAELICE)
FanficTaehyung mendapatkan sebuah pesan di malam sibuknya, yang ternyata berasal dari seorang gadis patah hati yang mabuk. Awalnya Taehyung tak ingin memedulikannya, namun setelah mendengar tangisnya, sesuatu telah mendorong Taehyung untuk peduli. Started...