Part 3 " La Tahzan "

290 9 0
                                    

 LA TAHZAN

" Kesedihan, Rasa Sakit , Luka dan Kecewa yang Kau rasakan. bukan karena Allah Membenci ataupun Murka Terhadapmu, Tetapi Itu adalah Bukti Cinta Allah yang sesungguhnya terhadap setiap Hambanya.Seseorang Tidak dikatakan Beriman Jika tidak di Uji. "

( Asriani )


 Jangan Lupa follow yaa ( Asriani 17 juni ) 

" Maryam ada yang ingin saya sampaikan "

" uhmm... ada apa ustad , apa yang ingin ustad sampaikan " tanya maryam sambil terus menunduk dan memilin ujung jilbab nya. Dan seseorang yang maryam panggil dengan sebutan ustad mengatur nafasnya pelan dan mengeluarkan kata-kata yang membuat maryam tak mampu lagi untuk berkutik.

" Maaf, Pernikahan ini Tak bisa kita Lanjutkan " ucapnya pelan menunggu reaksi maryam yang sedari tadi hanya menundukan kepalanya , tanpa menunggu jawaban dari maryam laki-laki itu kembali melanjutkan kata-katanya.

" Sebelumnya saya minta maaf, jika semua ini akan menyakiti dan melukaimu maryam, Tapi ini semua benar-benar diluar kendali saya, saya juga hanya manusia biasa dan Allah yang mengatur semua ini, maafkan saya maryam saya benar-benar harus pergi dan tolong sampaikan permintaan maaf saya kepada bunda hasnah " ucapnya lalu berjalan perlahan meninggalkan maryam yang berdiam menahan sesak yang teramat menyiksa hatinya.

" Tapi kenapa ustad Nizam Akbar Maulana ? " tanyanya dengan suara yang amat pelan dan serak,

" Karena bukan Kamu yang saya lihat didalam Istikhoroku tapi wanita lain yang saya juga tak tau siapa dia ?"

" Jika itu adalah alasan mu meninggalkan ku maka dengan alasan itu pula aku akan ikhlas melepaskanmu " balasnya yang hanya dibalas senyuman pilu dari laki-laki yang dipanggilnya Ustad.

" Astagfirullahaladzim yaa Allah ...."

Maryam mengatur nafasnya dan berusaha untuk tidak mengeluarkan sesuatu yang sudah mengembun dibalik matanya, rasanya sakit sekali mimpi itu datang lagi setelah ia berusaha untuk melupakannya.

" Allah kenapa mimipi itu terus menghantuiku " ucapnya sembari terisak pelan, maryam tak ingin suara tangisnya membuat aisyah terbangun dan kembali merasa sedih melihat kondisinya. Lalu dengan perlahan maryam turun dari ranjangnya dan berjalan pelan menuju dapur.

Maryam mengambil segelas air minum dan meminumnya tanpa jeda rasanya mimpi barusan membuat tenaganya terkuras habis. Maryam menutup kedua matanya dan beristigfar dia lalu mengingat kata-kata yang diucapkan oleh bundanya 

" La Tahzan Maryam, Innaallahha ma'ana. Kesedihan, Rasa Sakit , Luka dan Kecewa yang Kau rasakan. bukan karena Allah Membenci ataupun Murka Terhadapmu, Tetapi Itu adalah Bukti Cinta Allah yang sesungguhnya terhadap setiap Hambanya.Seseorang Tidak dikatakan Beriman Jika tidak di Uji. Jadi apakah maryam hanya mau terpuruk dan meratapi nasib yang tidak berpihak kepadamu, atau mensyukuri semuanya dan menganggap semua ini tanda cinta Allah kepada mu "

Maryam tersenyum mengingat kata-kata bundanya lalu ia berjalan menuju toilet dan dengan khusuh berwudhu. lewat mimpi itu Allah bangunkan maryam untuk melaksanakan Sholat Tahajjud.

" Ya Allah, Engkau yang memberikan rasa cinta dihati hamba untuk dia, jika memang Engkau tak menakdirkan hamba untuk dia maka bantu hamba yaa Allah, Bantu hamba untuk Ikhlas Melepaskan Dia dengan Jodoh yang telah Engkau takdirkan untuk dia, Robbi Hamba tak ingin memiliki perasaan cinta untuk seseorang yang tidak halal untuk hamba, Ampuni hamba yaa Allah Mencintai Mahluk-Mu Melebihi Cinta hamba Pada Engkau. " maryam dengan khusuh berdo'a berharap segala yang menimpanya ini bisa membuatnya lebih dekat lagi kepada Allah dan maryam berharap lewat ujian ini maryam bisa mengambil banyak hikmah dan pelajaran yang dapat membuatnya mejadi manusia yang senantiasa bersyukur kepada Allah Swt.

Menantimu DI Ujung RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang