Singkatnya... tidak... tanpa kusadari aku sudah berada pada gedung tertinggi di kota rantauku, hujan masih sangat deras dan ada 2 orang sinting berdiri di puncak gedung ini berpegangan tangan.
Aneh, kenapa aku tidak bisa mengingat jalanku sampai kesini? Yang ingin kusadari adalah aku mengikuti tujuanku...gadis ini adalah tujuanku, aku hanya mengikutinya dan tanpa kusadar disinilah sekarang aku sampai.
Kita berjalan hingga ujung atap gedung ini, aneh! Aku tidak berfikir hal ini sinting sedikitpun malahan aku tergoda untuk mencoba pengalaman baru ini!
Mati, seperti apa setelah aku tak lagi memiliki kesadaran? Menarik, sungguh menarik!
Dan lagi aku hanya mengikuti tujuanku, gadis ini menginginkan hal ini, tujuanku membawaku kesini, mungkin mati adalah tujuanku sekarang
"Vin..."
Aku tidak menjawab hanya menoleh padanya
"Sebelum mati ingin aku rasakan satu hal lagi, mungkin setelah mati aku tidak akan bisa merasakanya."
"Apa itu?"
"Ciuman... boleh?"
"Tentu..."
Tanpa diam yang aneh ia menciumku, gadis itu menciumku
Ahhh dalam derasnya hujan kita berpagut lidah, inikah rasanya berciuman? Basah, karena hujan namun sensasi ini unik, ada kehangatan tercipta inikah sensasi romantisme?
"...Hemmm inikah ciuman hahaha."
Ia berkata setelah melepaskan mulutnya
"Aahhhh...terima kasih vin, dengan begini kau adalah orang pertama juga terakhir yang pernah kucium! Romantis hemm bukan, ini bukanlah kisah cinta hihihi."
Ia menarik tanganku
"Ayo..." ujarnya santai
Kita telah sampai di ujung atap ini, aku melihat kebawah, sungguh tinggi gedung ini sangat tepat untuk merenggut nyawa-
"Dorong aku Vin." pinta gadis ini
"Hah?"
"Sudah kubilang kan, karena ini bukan kisah cinta tidak ada alasan untuk jatuh bersama sambil berpegangan tangan hihihi...dorong aku...kemudian susullah..."
Ia berdiri membentangkan tanganya di ujung atap bersiap, seperti bersiap akan meraih kebebasanya
Aku berdiri dibelakangnya...
"Dorong aku vin."
Ia memejamkan matanya, aku menepukan kedua tanganku di pundaknya bersiap mendorongnya, kemudian-
"Vincent! Disini aku memberimu sebuah pilihan!"
Aku tersentak, gadis itu berteriak
"Susul aku atau kau bisa bebas untuk pergi setelah mendorongku aku tidak akan menyalahkanmu! Kita tidak berjanji apapun, aku memberimu pilihan masih maukah kau hidup seperti yang sudah-sudah? Pikirkan itu baik-baik dan dorong aku sekarang!!"
Aku mendorongnya, tanpa sedikitpun perlawanan sekejap ia terjun dalam kebebasan
Aku tidak mengamati jatuhnya, tak perlu kuratapi jatuhnya dan disini aku bersiap juga untuk melakukan hal yg sama
Sekarang ganti diriku berdiri diujung atap ini...
Aku memejamkan mataku...
"Jadi ini yg kau inginkan kawan? Seperti ini? The end? tutup tirai? Mengikuti gadis sinting?"
Aku tidak menutup tiraiku, dan gadis itu tidak sinting, ia adalah tujuanku!
"Hei hei hei, lalu apa yang akan kau lakukan setelah mati? Apa kau sinting?!"
Bukankah itu yg sedang kita cari tau sekarang? Dan jika kau memang diriku maka kau tau tindakan ini tidak sinting
"Bahh... jadi ini yg benar-benar kau inginkan? Inikah keinginanmu?"
ya...
"Jika begitu lakukanlah! Terbang kawan gapailah kebebasan gapai tujuan juga keinginanmu"
Aku tersenyum, tanpa hitung mundur aku menjatuhkan diriku, bebas aku datang, tuhan aku datang, mari kita lihat apa yg akan terjadi setelah mati, mari kita lihat mari kita nanti.
Lihatlah diriku menggapai tujuan.
"Menggapai"
oleh Monyet Merah
***Finale***

KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai
Short StoryVincent berkaca pada dirinya, pada interaksi manusianya, pada para maha dan tragis yang bisa terlupakan. Sebuah kisah dimana ketidakpastian akan membuat asa kian putus tak tau arah. Sebuah kisah dimana hasil adalah apa yang harus dipilih untuk bis...