O3. Dengar Laraku

3.1K 589 320
                                    

[judulnya jelek banget buset]

---

Yunseong menghela nafas panjang.

Entah sudah berapa kali lelaki itu melakukannya hari ini, membuat seorang lelaki lain yang sedari tadi memperhatikannya segera menyikut sosok di sebelahnya.

"Apa?"tanya Jinhyuk yang fokusnya terganggu begitu Seungyoun menyikut lengannya. Sementara yang menyikut hanya mengarahkan dagunya pada pemuda Hwang yang tengah memainkan gitar tanpa gairah dengan kepala yang menunduk. Hal yang sangat bukan Yunseong.

"Dengar larakuu-"Yuvin menghentikan nyanyiannya begitu Jinhyuk mengisyaratkannya untuk berhenti, begitu pula dengan Hangyul yang seketika berhenti memukul drum.

Yunseong yang tersadar bahwa hanya dirinya lah yang masih memainkan gitar pun mau tak mau ikut berhenti, ia mengangkat kepala dan mendapati keempat temannya kini telah memandangnya. "Kenapa?"

"Lo siapa?"Seungyoun bertanya dengan tangan terangkat menunjuk ke arah Yunseong. "Lo bawa kemana Yunseong kami?!"

Yunseong berdecak ringan begitu menyadari maksud pertanyaan lelaki itu. Ia melepasgitar yang mengalungi tubuhnya lalu meletakkan benda itu ke atas karpet.

"Sori bro-brosku, gue lagi ga mood latian."kata Yunseong lalu mendudukkan dirinya di atas karpet.

Yang lain mau tak mau segera duduk melingkari pemuda Hwang itu. "Lo kenapa Seong? Aneh banget liat lo jadi pendiem gini, biasanya petakilan kayak topeng monyet."Jinhyuk membuka suara.

Yunseong kembali menghela nafas, ia mengangkat tangan kanannya untuk diletakkan di atas dada bagian kirinya. "Hati gue yang rapuh ini, hancur berkeping-keping bang."

Hangyul hampir saja memukul Yunseong menggunakan stik drum karena jijik dengan perkataannya. Untung saja Yuvin dengan sigap menahan pergerakan lelaki itu.

"Lo kenapa jadi ambyar gini sih Seong? Perasaan kemaren cengengesan terus gara-gara ketemu si Sprite."

Mendengar nama itu, Yunseong semakin pundung.

"Sprite siapa?"Jinhyuk bertanya pada Yohan dengan kening berkerut bingung.

"Kang Minhee, maba Agronomi."jawab Yohan.

"Kenapa dipanggil Sprite?"Jinhyuk kembali bertanya.

"Yunseong sih yang bikin, nyegerin katanya kayak Sprite."Yohan lalu beralih pada pemuda Hwang yang masih pundung pada tempatnya. "Kan gue udah ngasih lo instagramnya kemaren? Difollow sih bukannya malah galon."

"Galau."Yuvin mengoreksi.

"Ya itu."Yohan membalas sekenanya.

"Udah. Udah gue follow, udah gue like sama comment juga di semua fotonya."kata Yunseong yang membuat seluruh temannya sontak memandang satu sama lain. Kok perasaan gak enak.

"Yaudah. Lo chat lo minta id linenya, terus sikat. Apanya yang susah sih?"

"Udah gue minta id linenya juga."Yunseong menatap Yohan malas.

"Terus?"

"Instagram gue diblock."

"PFFT-"

Yunseong memutar kedua bola matanya malas. Merasa menyesal telah menceritakan peristiwa itu pada teman-temannya yang kini malah asik menertawakan dirinya, sampe muncrat lagi.

"Aduh anjir sakit perut gue."Jinhyuk mengaduh di sela tawanya, sementara Seungyoun sendiri sudah guling-guling di atas karpet.

Setelah tawanya mereda, barulah Jinhyuk kembali membuka suara. "Yaelah Seong lo gitu aja galau. Banyak jalan menuju roma, pasti banyak juga jalan buat ngedapetin id line Sprite. Sans, nanti gue bantu cari."

Sprite •hwangmini•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang