TUJUH

8.9K 1.5K 423
                                    

"Ada mainan baru gak ngajakkin gue?" Jisung sama Jeno mendengus samaan, rival mereka, Na Jaemin. Emang ketiga genk ini gak pernah akur saling merebutkan apa yang ada diantara mereka., Contohnya sekarang ini.

"Hei manis" sapa Jaemin ke Renjun.

"Punya gue itu" kata Jeno.

"Apaan sih bajing!" Balas Jaemin.

Jisung berdecak kesal dugaannya benar Renjun gak seharusnya ikut, kalau berurusan sama mereka kan panjang urusannya gak bakalan kelar dalam 24 jam belum lagi–"Taruhan apa ini?”

Nah ini dia satu komplottan lagi, Hwang Hyunjin gak pernah ada yang namanya kedamaian, lagian si bangsat ini kenapa bisa ada disini? Biasanya juga ke bar cari cabe.

Jisung lagi mikir strategi gimana caranya menangin tantangan Jeno, gak yakin Jeno aja pasti dua orang itu juga ikuttan. Dia gak rela Renjun jatuh ke manusia brengsek kaya mereka selain berbahaya dia juga gak mau dicincang sama Papi nya kalau tau Renjun kenapa-kenapa.

Teman-temannya Jisung malah ngegoda Renjun yang masang wajah polos itu. "Laku lo, pilih siapa? Ganteng itu ketiganya pengecualian Jisung" kata Guanlin agak kampret emang sepupunyanys Jisung ini. "Atau lo mau sama gue aja?" Lanjutnya.

"Murah meriah sih makanya laku" celetuk Chenle.

Sabar Renjun anak nya sabar dan tida emosi jadi gak kepancing mania sama ucapan Chenle yang dia mau sekarang itu pulang! Tapi Jisung yang ditunggu noleh malah gak noleh-noleh ke arahnya.

"Jisung" panggil Renjun.

Semua mata langsung natap kearahnya gak terkecuali Hyunjin gak udah menyeringai, "Siapa? Okelah ini" kata Hyunjin yang jalan mendekat, langsung ditahan sama Jisung teman-teman Jisung juga langsung buat pertahanan berdiri di depan Renjun dengan muka songong mereka.

"Bajingan dilarang mendekat" kata Eunsang santai mana sambil ngunyah permen karet.

Hyunjin mendengus, "Taruhan kita" tawar Hyunjin.

Jisung ngegeleng, "Dia bukan barang yang ditaruh, sorry!" Ucap Jisung cepat.

Jeno maju selangkah, "Lo udah ngeiyain tawaran gue tadi, jangan main-main sama Lee Jeno" kata Jeno mandang Jaemin sama Hyunjin bergantian.

"Oke kita lihat siapa yg menang" kata Jaemin.

Mereka berempat jalan ke mobil masing-masing suara makin riuh karena jarang para ketua ngadain balapan ini mana keempatnya lagi biasanya kalau gak Jeno Hyunjin ya Jaemin Jisung.

Jisung yang didalam mobil ngeluarin ponselnya.

Ibab🐶
↗kalau gue kalah, lo cepat-cepat bawa Renjun kabur.

Ok.

Setelah dapat balasan dari sepupunya, Jisung nyimpan ponselnya berusaha konsentrasi memangkan balapan ini, selama ini mereka selalu seimbang gak tau untuk malam ini.

3

2

1

Start!

Suasana riuh dukungan dari tiap-tiap kubu itu, tapi gak untuk Jisung yang menegang ngepastiin kalau dia bakalan jadi pemenangnya. Sekarang urutannya di barisan kedua mendekat ke arah mobil Hyunjin yang memimpin. "Oh god, untuk kali ini tolong menangin gue!" Batin Jisung.

Putaran demi putaran, masuknya putaran ke empat keadaan makin memanas satu putaran lagi bakalan nentuin pemenangnya. Jisung mejamin matanya sebentar lalu ngegas mobil dan membawa dengan brutal sampe dia mimpin di depan. Jeno, Hyunjin sama Jaemin gak bakalan tinggal diam lah., Mereka ngejar Jisung yang hampir nyampek finish itu, Jeno nyerempet dari kiri, Hyunjin kanan dan Jaemin dari belakang membuat mobil Jisung maju beberapa meter, dia hilang kendali ngebanting stir ke kiri untungnya mobilnya baru selesai di service jadi gakada alasan remnya blong atau susah ngeremnya.

Ckittttt.

Niuniuniuniuniu.

"Anjing!! Ada polisi" ini polisi datang antara di waktu tepat sama enggak, Jisung keluar dari mobil sembunyi di semak-semak sementara yang lain udah kabur sedari tadi termasuk Jeno, Jaemin dan Hyunjin.

Sementara Renjun yang udah dibawa lari sama Guanlin gak berhenti ngelihat ke belakang, Jisung gak kelihatan sementara tadi dia ngelihat tiga mobil yang ikut balapan sama Jisung lewat.

"Jisung gimana?" Tanya Renjun.

"Gue yakin dia baik-baik aja" sahut Guanlin.

"Kalau ketangkap polisi?"

"Udah biasa, lo tenang aja"

"Gila lo gue disuruh tenang! Ya gak bisa lah, gue bertanggung jawab untuk Jisung mulai saat ini, orangtuanya udah ngasih kepercayaan sama gue!" Ngegas Renjun arah pandangnya jadi kearah kaca belakang mobil, "Balik" katanya lagi.

"Balik kemana?"

"BALIK KE TEMPAT TADI GUE MAU CARI JISUNG!!” bentak Renjun.

"KALAU KITA BALIK, YANG ADA KITA DITANGKAP UNTUK SEKARANG MENJAUH DULU DARI TEMPAT ITU PAHAM!? KALAU KEADAAN UDAH AMAN JISUNG JUGA BAKALAN NGEHUBUNGIN GUE, DIA GAK SEBODOH ITU" balas Guanlin.

Renjun kediam gegara di bentak, kaget dia. Mau nangis tapi malu, kan dia khawatir apa salahnya? Dia gak mau di cap gak bertanggung jawab kalau nanti nya Jisung kenapa-napa. Guanlin jadi ngerasa bersalahkan, "Sorry, gue gak maksud ngebentak lo" kata Guanlin.

Renjun ngangguk, "Hiks.."

"Jangan nangis napa, nanti dikira Jisung gue iyaiya in lo lagi"

"Hiks.."

"Udah cupcup, sebagai gantinya nanti lo minta apa aja sama Jisung, bilang gue yang suruh"

"Gakpapa?" Tanya Renjun.

"Gak" jawab Guanlin.

°•°•°

Guanlin sama Renjun sampai keparkiran KF-Chiken, Renjun bisa ngelihat mobil Jisung sama pemiliknya yang udah duduk di depan mobil tersebut. Buru-buru dia turun ninggalin Guanlian yang cuman geleng-geleng kepala sama tingkahnya.

"Jisung!!" Renjun lari meluk Jisung erat, "Lo gak apa-apakan? Gakada yang luka kan? Lo baik-baik aja kan gak amnesia? Mobil lo gak ada yang lecet atau rusak?" Tanya Renjun bertubi-tubi tapi suaranya kerendam karena lagi meluk Jisung.

Jisung dalam hati minta tolong, jantungnya gak kuat tiba-tiba kena serangan pelukkan sekaligus deg-degan mendadak mana kenceng lagi udah di pastikan Renjun pasti dengar.

"Sung lo takut banget ya? Jantung lo cepat amat kaya habis di kejar setan" ucap Renjun wajahnya polos ngedongak gitu tapi tangannya masih ngelingkar di pinggang Jisung.

"Ha..haha iya kali" jawab Jisung seadanya, enak dia diposisi kaya gini, nyaman gitu gak mau dilepas.

"Lepas kali anjing, kaya gak nganggap gue aja lo berdua" Guanlin siperusak suasana masang seringai ngegoda Jisung dan Renjun.

Renjun yang nyadar langsung ngelepas, mukanya merah sampe Guanlin sendiri ngakak, Jisung gemasnya udah gak bisa ditahan. Terus narik lagi lengan Renjun biar dia peluk.

"Makasih udah khawatir sama gue" kata Jisung pelan.

"MAMAAAAAAH RENJUN MAU RESIGN AJA DARI CHINA PINDAH KEHATI JISUNG" batin Renjun berontak.

"... Gue gak bisa jatuh cinta sama lo.. tapi terimakasih Njun berkat lo gue bisa ngerasain rasanya jatuh cinta lagi.. Renjian gue kangen”-Pjs.

——

AKATALEPSI | 𝚂𝚄𝙽𝙶𝚁𝙴𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang