Jisung menghela nafas berkali-kali setelah menolak ajakkan Wonyoung dia memilih turun dari mobilnya mencari keberadaan Renjun, takut ngilang itu anak, bahaya sok-sokan pergi kaya tau jalan aja dumelan pikirannya Jisung. Gak lupa juga dia ngirim satu kata ke Chenle.
↗Sorry
Sent.
Kaki panjang Jisung keliling daerah situ, celinggukan nyari keberadaan Renjun yang gak ketemu, sempat ngumpatin Renjun juga yang punya badan kaya tinkerbelle. Tau-taunya yang di cari lagi nyari cacing di taman deket situ langsung aja Jisung ngehampiri si anak paud.
"Gue nyariin dari tadi" kata Jisung suaranya datar.
Renjun noleh sekilas, "Udah ngantar anak rajanya?" Tanya Renjun.
Jisung mengehela nafas sekian kalinya berasa di cemburuin sama pacar, "Gue adil kali, dia gak gue antar, lo juga gak gue cariin"
"Terus ini apa?"
"Cuman mau ngasih uang, lo pulang naik taxi" muka Renjun langsung cengo dari yang tadi jongkok berdiri mandang Jisung tidak percaya sekejam inikah dia.
"Gue ada janji" lanjut Jisung.
"Gue ikut!"
"Ngapain dah! Ntar dikira gue bawa anak kecil"
"LO KIRA GUE ANAK PAUD HAH!?"
"Santai jangan ngegas elah, malu dilihatin orang"
"Masih punya malu juga lo?" Tanya Renjun dengan muka sinisnya.
Si tinggi duduk mandangin Renjun malas, jari-jarinya dengan lihai ngetik sesuatu di ponselnya itu manq mukanya beragam ekspresi lagi. Kadang ngerutin alisnya, kadang kaya mau baku hantam bikin penasaran Renjun.
Dan ternyata ini orang lain maen game. Jisung bangkit dari duduknya, pegang tangan Renjun narik lelaki kurang tinggi dengan umur setahun lebih tua darinya itu. Mereka balik lagi ke mobil, Renjun ngikut ajalah masih belum tau jalan mereka gak masuk ke dalam mobil melainkan Jisung lagi sibuk cari sesuatu di bagasi yang penuh sama kotak-kotak itu.
"Nih untuk lo" kata Jisung nyerahin kota persegi panjang warna putih ke Renjun.
"Apa?"
"Buka" Renjun ngangguk terus buka pelan-pelan kan bisa jadi bom atau apalah ini anak belum bisa dikategorikan baik sih sama Renjun. Kotaknya dibuka sempurna, muka Renjun udah blank lihat isinya. Sesenang itu sampe dia aja bengong tanpa ngucapin apapun.
"Ini—"
"—Iya untuk lo"
"HUWAAAAA MAKASIHHHHHHHHHHH SUNGIEE~~" Renjun teriak sambil loncat-loncat meluk Jisung terus dilepas lagi.
Halah intinya dia senang. Dan Jisung juga senang darahnya berdesir hangat, “Ren kangen” batinnya.
——
KAMU SEDANG MEMBACA
AKATALEPSI | 𝚂𝚄𝙽𝙶𝚁𝙴𝙽
Fantasia𝗣𝗮𝗿𝗸 𝗝𝗶𝘀𝘂𝗻𝗴 × 𝗛𝘂𝗮𝗻𝗴 𝗥𝗲𝗻𝗷𝘂𝗻 Dimana Renjun yang pergi dari rumah (kabur) tanpa tujuan tertentu, bertemu dengan dua orang menjadikannya baby sitter untuk anak kedua orang tersebut, lalu mengubah perjalanan hidupnya. Atau memang sen...