sad?of course

153 19 8
                                    

Senja..

Han paling suka senja.Ia rela menghabiskan sore miliknya demi menikmati keindahan matahari tenggelam itu.

Ada banyak kenangan yang ia lewati bersama senja.

Kini,pemuda bermarga Han itu duduk-meluruskan kakinya di bukit beralaskan permadani hijau,sembari menikmati senja.

Ah,indah sekali.

Senja itu indah.Han suka.

Kenapa?Karena Senja terus muncul memperindah sore,walaupun senja tau,bahwa ia hanya bisa memperlihatkan keindahan nya dalam waktu yang sebentar.Setelah itu senja ditelan-tak bersisa.

Senja sungguh kuat,bukan?
Bahkan sangat kuat.

Han ingin jadi seperti itu.Hanya saja ia berpikir,kalau dia itu terlalu rapuh.

Dirinya tak pantas menjadi seperti senja.

Dia itu terlalu pesimis.Tak pernah mau bercerita.Ia tak sanggup.

Han hanya akan menyendiri ke bukit itu,dan menikmati senja 'nya'.

Tidak ada yang bisa mengganggu nya.Sungguh.

Sesekali Pemilik nama Han Jisung itu menangis pilu sendirian.

Seseorang pernah menjadi tempat Han mencurahkan segalanya,tempat untuk berpulang saat dunia tak menginginkannya,tempat dia bersandar saat rapuh.Orang yang selalu menemaninya menikmati senja.Orang yang tak pernah bosan mendengar keluh-kesah nya.

Han kehilangan orang itu.

Sedaritadi Han hanya berperang dengan pikirannya.Sesekali memeluk rintih kedua kakinya.

Saat itu,Han tidak tau.Seseorang terus mengamati nya dibalik pepohonan.

Sama seperti waktu Han dan Minho ke taman.

Mungkin dia mengumpulkan nyali untuk bertatap muka pada masa lalu.Dia belum berani.

Melihat Han begitu terluka sungguh menyakitkan baginya.

Iya,Lee Chaeyeon.Wanita itu pernah membuat Han jatuh - sejatuhnya.Pernah membuat laki laki itu hancur berkeping - keping.

Sepertinya ia takut.

Takut akan segalanya.

Mereka itu sama sama rapuh dan terluka.Tapi mereka tak pernah mau bercerita.

Tak pernah ada yang tau kisahnya.Terlalu misterius.

"Hah..tenang,Chaeyeon." Chaeyeon sedikit menenangkan hatinya yang berdegup sedikit lebih cepat dari biasanya.

Dia sangat takut sekarang.Wanita itu butuh nyali.

Kaki jenjang putih nya siap melangkah.Mungkin.

Sesekali ia menenangkan tubuhnya yang tak mau bergerak.

Sudah.Ia sudah berjalan pada laki-laki yang dihancurkannya itu.

Han tidak sadar akan apapun.Ia masih kagum pada senja.

"Eum..hai?" Chaeyeon berdiri tepat disamping Han.

Han terkejut pada suara lembut itu.Suara yang dirindukannya.Suara yang ditunggunya.Sekarang suara itu muncul.

Han mencoba mengadahkan kepala nya-berusaha melihat siapa lawan bicaranya.

Ah.Waktu seakan berhenti saat itu.Kedua nya saling bertatap muka.Jantung mereka?entahlah.Mungkin sudah tak berfungsi.

Chaeyeon duduk disamping Han.Melakukan persis sama seperti Han.

Keduanya diam.Masih terkejut akan takdir yang mempertemukan mereka kembali.

Terlalu cepat.

"Saya minta maaf." Chae tak berani menatap Han.

Ia tertunduk bersamaan saat ia meminta maaf.

Han bahkan tidak berusaha membuka mulut.Ia masih mencoba menenangkan hatinya.

Ia terlalu terkejut.

Mengapa saat ini?Mengapa secepat ini?

Mungkin keduanya belum siap.
Sama sekali belum siap.

"Saya tau.Saya yang salah.Tapi saya merindukan mu.Apakah itu salah?" Chaeyeon menekan kan semua kalimatnya.

Mungkin dia sudah agak berani.

"Saya benar benar merindukan mu,"

"Waktu seakan berjalan lambat saat kamu tidak ada.Saya menyesal,Han."

Han hanya diam,masih menatap langit yang menelan senja nya.
Langit itu mengganti warna yang tadi semburat merah merekah menjadi hitam suram.

"Kamu lihat langit itu Chae?dia sungguh jahat kan?dia menelan habis senja milik saya.Dia menghilangkan seluruh keindahan milik senja.Seluruhnya habis dilahap nya.Semuanya hilang.Tak tersisa." Han mulai berbicara.

Matanya tak henti menatap langit diatas bukit itu.Dia dendam pada langit.Dan masih mencintai senja.

"Senja itu perasaan saya padamu dulu.Tapi kamu menghancurkan seluruh rasa itu.Kamu menghilangkan nya,Chae.Sama seperti langit menelan senja."

Chaeyeon ikut terhanyut pada memori kedua nya.Sedih rasanya mengingat itu semua.

Rasa penyesalan itu datang lagi.Bahkan lebih parah.

Saat Chaeyeon masih tertunduk,Han mengejutkan nya dengan memeluk erat pinggang milik Chaeyeon.

"Tapi saya masih menyimpan rasa itu,Chaeyeon.Kamu tidak usah khawatir.Saya menyimpan itu jauh didalam hati saya.Disana masih ada ruang untuk mu,Chaeyeon.Saya yakin kamu akan kembali." Han mengeratkan pelukan nya menjadi semakin dekat.

Napas Chaeyeon memburu.Hati nya tak siap.Han membuatnya hilang pikiran.

Mungkin waktu benar-benar berhenti sekarang.Sudah lama rasanya mereka tak sedekat ini.

"Saya selalu mencintai mu,Chaeyeon."

Mungkin Chaeyeon benar - benar akan menggila sekarang.
Han sialan itu membuat jantung nya bersenam.

Satu kecupan mendarat di bibir merah muda milik Chaeyeon.Hanya sekilas.

Sepertinya besok Chaeyeon harus di jemur.Dia membeku saat ini.

Dan saat ini pun,Chaeyeon masih kagum pada Han Jisung,mantan kekasihnya.

Chaeyeon bahkan tidak mengerti mengapa tuhan menciptakan laki - laki sesempurna Han Jisung.

¤♡¤

darkness star - han jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang