🌈Miss You (10)🌈

109 70 19
                                    

Permana

P.

Hallo.

Assalamualaikum.

Lembu.

Jangan, marah dong.

Gue minta maaf.

Parahnya chat gue cuma centang satu, dia block kontak gue. Gue nyesel banget sumpah. Gue gak seharusnya ngelakuin itu sama dia. Niat gue awalnya cuma bercanda, toh dia juga bercanda. Tapi kalo akhirnya bakalan kek gini, gue gak bakalan ngelakuin itu.

Hampir seminggu dia ngambek sama gue, di kelas pun dia acuh sama gue. Gue udah coba ngelucu dia cuma diem donh dengan muka juteknya. Gue udah minta maaf beberapa kali, dari surat, ngomong langsung, sampe gue nge-dm tapi kagak ada respon sama sekali.

Sampe akhirnya gue cerita sama geng somplak. Mereka mau bantuin gue. Mereka udah atur sedemikian rupa untuk gue bisa baikan sama Salwa. Apalagi si Milla, dia kan sohibnya Salwa jadi mudah bagi dia untuk meluluhkan hati sahabatnya.

"Sal ikut gue ke kantin yuk, gue laper." Ucap Kamilla.

"Gak deh Mil, lu sama yang lain aja ya. Gue lagi gak mood nih."

"Ayolah Sal, plliiss." Ucap Kamilla sambil memohon.

"Enggak deh Mill."

"Disana udah ada yang lain. Masa sih lu gak mau."

"Siapa?."

"Member geng somplak lah wkwk."

"Ogah deh."

"Kecuali Permana, dia gak ada disana."

"Serius?."

"Iya. Lu lagi ada masalah kan sama dia?."

"Kagak kok."

"Ya udah, kalo gitu anterin gue ke kantin."

"Iya deh. Iya."

******

"Ceeeillah. . ciwi-ciwi pada datang tuh." Ucap Rolland.

"Cantik-cantik ya, sayang udah pada soldout." Celetuk Wafqi.

Sontak canda tawa terdengar nyaring dari kami semua. Sedangkan gue, gue ada disisi utara mereka. Dengan secangkir es teh dan roti. Gue melihat Salwa dan Milla berjalan kearah teman gue yang lain.

"Halo guys, maaf ya lama." Ucap Milla

"Ya elah Mil, udah biasa kali cewe lemot." Celetuk Rolland

"Hehe. . iya sih bener- bener." Jawab Salwa.

"Lu kenapa Sal lesu gitu?." Tanya Rolland.

"Gak papa." Jawab Salwa singkat.

"Lagi puasa ya lu?." Tanya Wafqi.

"Enggak."

"Terus kenapa?" Pepet Wafqi agar mau bercerita.

"Dibilang gak kenapa-napa kok." Jawab Salwa meyakinkan.

"Biasa lah guys namanya juga hubungan, jadi ya pasti ada konflik." Ledek Milla tiba-tiba dengan tawa.

"Ih Milla, enggak kok."

"Yakin? Biasanya lu bareng mulu sama Permana. Mana dia?." Tanya Yuni.

"Ya gak papa, emang gitu kemana-mana harus sama dia."  Jawab Salwa.

"Udahlah Sal lu kalo ada apa-apa cerita aja sama kita." Jawab Devian ditengah pembicaraan.

"Gak ada yang perlu di ceritakan kok." Jawab Salwa.

"Halah, lu jangan boong. Lu cerita aja sama kita. Lu kek gak kenal kita aja." Jawab Laela.

"Ya deh iya. Gue cerita."

"Nah gitu dong, gimana-gimana?." Ucap mereka antusias.

"Gue tuh lagi sebel sama dia."

"Emang dia salah apa?" Tanya Yuni

"Ya kali dia pura-pura kejang di depan gue."

"Lah kok bisa Sal?" Tanya Milla.

"Gara-gara kucing sih. Gue lempar ke arah dia."

"Yah, lu sendiri Sal yang salah. Emang lu kagak tau? Permana kan emang phobia sama bulu kucing."

"Iya gue tau. Tapi kan kagak kejang juga."

"Wkwk. . bener juga sih. Terus lu sebel gitu?" Tambah Yuni.

"Ya iyalah, kan gue takut dia kenapa-napa."

"Cieee. . yang udah mulai suka." Ucap Wafqi.

"Kagak. Apaan sih."

"Ciuit. . noh monyet lu datang tuh." Ucap Roland.

"Sal gue minta maaf." Ucap gue tepat di belakang Salwa.

"Buat apa?" Tanya Salwa

"Masalah kemaren, gue emang udah kelewat batas. Maaf udah buat lu khawatir."

"Ya udah sih gak masalah kali."

"Jadi lu mau maafin gue?"

"Lu gak salah kok. Emang gue yang salah."

"Enggak kok, lu kagak pernah salah."

"Ya udah sih. Apapun itu."

"Udah-udah damai aja ya." Rolland tiba-tiba menengahi pembicaraan kita.

"Emang kita kagak ribut kok." Jawab Salwa

"Ya sih, tapi kan lu kesel sama Permana."

"Tuh kan, katanya gak papa. Kok masih kesel sih Lembu."

"Gagak. Udah sih apaan." Jawab Salwa ketus.

"Udah, mending kita makan gimana?" Ucap Laela.

"Setuju-setuju. Gue juga udah laper." Ucap Wafqi.

Tiba-tiba saja Salwa duduk disamping Laela dan gue persis duduk di depan Salwa.

Salwa menambahkan sambal yang begitu banyak pada kuah baksonya.

"Sal, jangan banyak-banyak sambal. Ntar lu sakit." Ucap gue.

"Lagi pengen." Jawabnya

"Guys. . guys, gue ada teka-teki buat lu pada," ucap Wafqi yang kemudian memecahkan keheningan.

"Apaan?" tanya Milla.

"Sapi, sapi apa yang romantis?" hayo tebak.

"Sapi kawin?" Ucap gue.

"Eh goblok, bukan. Yang lain?"

"Sapi makan kembang?" jawab Laela.

"Salah."

"Terus apaan?" tanya Rolland.

"Sapiring berdua dengannya. Cieee wkwk. ."

"Kuampret lu." Jawab gue, diikuti tawa kami semua.

"Nah gitu dong jadi adem kan abis ketawa wkwk," ucap Wafqi.

"Eh iya yah. Bener juga wkwk. ," tambah Yuni.

"Eh ho oh. Noh yang habis marahan sekarang udah baikan," ucap Rolland.

"Cieeeee. . ." Ucap mereka secara bersamaan.

******

Kami akhirnya baikan lagi, Salwa udah gak ngambek lagi sama gue. Emang sih pada dasarnya kami masih sama-sama masih pada tahap saling mengenal, jadi ya maklum jika kami masih sering ada kesalahpahaman.






Oke, udah capther sepulu aja, gimana sama ceritanya?

Sebatas Sekat Tak TerbatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang