"Lu harus janji sama gue pokoknya itu sepeda motor itu lu terima, lu pakek bener-bener, dan lu wajib pindah kos, dan juga lu harus janji sama gue lu gak boleh ada main lagi sama Dimas."
Gue akan tepatin janji itu Per, gue janji. Gue gak akan ingkarin janji gue lagi sama lu. Semua yang telah kita lalui sekarang harus sirna begitu aja. Padahal gue ingin ini semua berakhir dengan bahagia. Gue pikir lu sama gue akan bersama sampe nikah, kita punya anak, hingga tua bersama. Namun ajalmu datang begitu cepat dari prediksi kita berdua. Kau tinggalkan banyak kenangan indah Per, terkhusus buat gue sebagai teman, kekasih, dan calon istrimu yang amat mencintamu.
Gue percaya lu sayang sama gue benar-benar tulus, bukan cinta karena materi, maupun fisik semata, tapi dari hati yang lillahi ta'allah untuk menyempurnakan iman disaat waktunya tiba. Sayangnya itu semua tak dapat kita realisasikan dalam dunia yang fana.
Bukan cuma gue dan keluarga yang merasakan kehilanganmu Per. Geng Seperkoplakan juga merasa sangat kehilangan akan sosokmu yang dewasa dan humoris Per. Gue, Wafqi, Laila, dan yang lainnya merasakan arti kehilangan yang amat dalam.
Gue kangen lagu romantis yang dulu pernah lu bawakan untuk gue, gue kangen kita maraton buku di perpustakaan, gue kangen candaan garing lu itu, gue kangen dibonceng lu saat hujan di kala senja sore itu, gue kangen semuanya.
Sekarang gue rasanya terasing dalam bumi ini tanpa kehadiran lu dalam hidup gue. Hp gue terasa tak berfungsi lagi jika tak ada notif yang paling gue tunggu-tunggu, yaitu ucapan selamat malam singkat dari lu buat gue Per.
Untuk kali ini, sepertinya setiap sudut kota Jogyakarta tak ada yang romantis lagi bagi gue. Yang ada hanyalah sudut tangis dan kepedihan, jika hati ini kembali diingatkan pasal cerita kita hari itu berkeliling kota Jogyakarta.
Kali ini gue kembali menjajaki tempat-tempat yang dulu punya kisah tersendiri tentang kita. Namun rasanya semua sudah beda. Yang ada hanyalah tangis yang menjelaskan bahwa gue sangat merindukanmu diantara tumpukan diksi yang pernah kau torehkan untukku.
Gue udah pindah kos Per, gue udah putus komunikasi dengan Kak Dimas, gue selalu pakai sepeda motor lu setiap gue pergi, gue selalu jaga motor kenangan ini Per, gue cinta, gue sayang, dan gue benar-benar kehilangan lu. Dan lu tau? Gue udah gak kerja. Sesuai apa yang lu minta kan? Gue fokus untuk kuliah dan menyelesaikan studi S1 gue yang dua tahun lagi masih harus gue jalani.
Lu adalah cinta pertama gue Per, gue gak tau gue bakalan bisa buka hati lagi ataukah tidak. Yang jelas kali ini hati gue masih tertutup untuk siapa saja. Gue masih belum bisa sepenuhnya ikhlasin kepergian lu, gue masih perlu waktu sendiri untuk memulihkan luka diri yang terasa amat pedih.
Lu yang tenang di sana. Gue, dan kita semua sayang sama lu, semoga kita dipertemukan lagi di dunia yang berbeda, jika saatnya nanti tiba.
Gue izin pamit Per, Assalamualaikum. .
====== TAMAT======
Alhamdullilah tamat dong. . makasih banget yang udah mau baca ini sampai akhir, semoga bapernya gak tertinggal hingga berhari-hari ya. .
Jangan lupa untuk baca cerita author yang lain ya. Izin pamit🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Sekat Tak Terbatas
Romantik[Complated]✔ Biarlah aku memeluk rindu diantara untaian doa yang selalu kupanjatkan untukmu disepetiga malamku~ Kutitipkan namamu pada sang ilahi rabbi, zat segala zat, yang maha tau kemana hati ini akan diarahkan oleh skenario terbaik untukku dan k...