[v] pertanyaan kemarin

492 132 7
                                    






“astaga...,” hyunjin mengelus dada.
tampak minta ampun di hadapan lembar kerja yang harus ia rampungkan.

yang baru saja datang tampak sudah biasa akan reaksi gadis itu.
jadi dia hanya duduk di sampingnya,
tanpa ada niat membantu.

“apa liat-liat?!” tanya gadis itu.
dia jadi sedikit agresif karena tugas yang bagai tanpa akhir mendatanginya.

“emang aku ngeliatin kamu?”

“apa matamu bermasalah?
jelas-jelas ngarah ke aku.
mau bilang kalau kamu ngeliat yang lain sedangkan matamu ngeliatnya ke aku?”
kim yohan hanya memutar bola matanya.
sediam apapun hyunjin, kalau debat tetap saja keluar sifat alamiahnya.
sifat alami wanita pada umumnya.

“iya. aku ngeliatin kamu.
lebih tepatnya muka stresmu. sumpah itu lucu”

hyunjin masih sadar ini di tempat kerja.
jadi dia tahan hasratnya untuk melempar yohan dengan keyboard itu.

yohan menang.
misi hariannya untuk membuat hyunjin kesal sudah terselesaikan.

tenang, dia bukan tipe orang yang suka merundung bawahan.
apalagi karyawan baru seperti hyunjin.

“jangan ngeluh terus,
capek dengernya”

“gausah sok peduli.
kamu bukan yunho!”
hyunjin sadar akan yang dikatakan.
karena itu setelahnya ia menutup mulut.
untung saja di sana hanya ada dia dan yohan.

“bucin!” ejek yohan lagi.

hyunjin mengedarkan pandangan,
“ada orang lain di sini?”

“gak ada! kisah cinta terlarangmu masih aman!”
seakan malas membahas, yohan memilih kembali ke meja kerjanya.

gadis itu merasa aman sekarang,
ia sandarkan bahunya lebih rileks sembari menghela napas lega.

namun yohan yang katanya tak mau membahas masalah cinta hyunjin, malah mencelos, “kapan kamu mau putus sama suami orang itu?”

wajar hyunjin akan langsung menutup rapat mulutnya sampai hidungnya.

katanya, biar mati aja sekalian ketimbang hidup dengan mulut emberan!

“gak tau tempat kalo mau ngomongin itu!”
ujar si gadis dengan mata melotot.

untung ia masih punya rasa kasihan,
saat melihat wajah yohan memerah karena bekapannya.

yohan masih mengatur napas,
namun tak serta merta membuat hyunjin menyesali tindakannya.

“apa salahku?”

“mulut embermu itu! kalau ngomong rahasia kenceng banget suaranya”

“lagian kamu mainnya bahaya banget.
aku ‘kan pengen tau aja kedepannya kayak mana”

hyunjin malas menjawab,
beralih pada layar komputer dan
kembali pada pekerjaannya.

belum cukup sesi introgasinya.
mumpung semua karyawan sedang pergi makan siang, dan yohan agaknya memang sudah kelewat penasaran.

“tapi, hyun, aku bener-bener kepo”

“kepo amat kenapa sih?
urusan orang padahal”

selalu. kala yohan mencoba usik sedikit saja perkara cinta yang hyunjin punya,
jawabannya selalu demikian.

tapi, sungguh, bukan maksud yohan untuk mengganggu privasi gadis itu.
dia hanya..., kau tau lah~
dia hanya berusaha melindungi temannya,
apalagi yohan yang lebih tua, tau benar kalau yang hyunjin lakukan tidaklah benar.

“kamu tau ‘kan yang kamu lakuin ini salah?”
iya, iya... rasanya sudah kebal hyunjin dengar pertanyaan serupa tiap harinya.

“iya, tau”

“gak ada niat untuk berhenti?
istrinya temen aku, dan sohye itu cewe baik”

“jadi, mau bilang aku cewe gak baik?”
aura hyunjin berubah warna.
tampak terusik dengan ucapan yohan.

namun, sampai di sini, dia tetap tak berhak marah.
karena kalau dipikir lagi, ya... dia memang bukan gadis yang baik.

“bukan itu maksudku.
aku cuma gak mau kamu tersakiti sama cinta yang kamu agungkan itu.
hyunjin, aku temanmu, aku berhak ngasih kamu saran.
aku berhak bawa kamu kembali ke jalan yang lurus”

“yohan, denger..,” hyunjin menyentak tumpukan kertas di atas meja,
menimbulkan suara yang mampu membuat yohan bungkam.

“, terima kasih udah peduli.
tapi, ini jalan yang aku pilih,
aku bakal terima apapun resikonya.
lagian, dunia gak adil, tau?
aku yang jatuh cinta duluan,
orang lain yang nikah sama dia.”

“terserah kamu, deh!
tapi nanti, aku gak terima kamu yang dateng ke apartku sambil nangisin dia.
bandel banget dibilangin!”

“emang selama ini aku pernah nangis di depanmu?
sebagai kekasih gelap, aku cukup tau diri.
aku juga malu sampai nunjukkin ke dunia kalau aku nangis karena suami orang”





━━━━━━
s e p h i a

━━━━━━

SEPHIA : Jeong Yunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang