[i] semesta di wajahmu

980 176 20
                                    











malam hampir berakhir
tapi aku bahkan belum tidur.

berulang kali menengok jam dinding,
lalu kembali ke wajah yang terlelap di samping.

aku bergerak miring,
menyelami wajahnya yang seakan penuh akan semesta, wajah yang tak kusangka akan membawa konstelasi para bintang dalam wujud paras nyaris sempurna.

pelan, aku mengusapnya.

dan bahkan tak tau
kalau sang tuan belum tertidur.

“belum tidur, hyun?”

terkejut saat tanganku digenggam,
aku memilih tetap memandangnya dalam diam.

“, aku tanya loh...,” dia bersuara, tapi tak sedikit pun membuka mata.
sekiranya aku paham betapa lelah si CEO muda.

“kamu kenapa belum tidur?”

dia tertawa kecil sembari menahan lelah,
“malah balik tanya.
aku mana bisa tidur sedangkan kamu gerak terus dari tadi?”

“maaf, yunho...”

“kamu laper?”

“aku gak tau..., tapi sebelum ini kayaknya aku belum makan. habis rampungin tugas atasan, sampai sini langsung rebahan.
apalagi kamu tiba-tiba masuk, langsung ngajak cuddling di kamar”

aku mengoceh panjang, entah didengar atau tidak oleh jeong yunho.

yang jelas, beberapa detik berikutnya—— dia bangun. aku pasti ikut bangun juga.

“ayo makan” ajaknya sembari mengucek mata.

aku mencebik, lalu memintanya untuk kembali tidur.

“kamu capek banget keliatannya,
tidur lagi aja sana!” yunho tak bergeming.
dia masih menatapku, menunggu persetujuanku untuk sama-sama makan di tengah malam.

“aku laper”

“bohong. kamu bilang begini biar aku makan.
udah tidur aja, aku bisa makan besok pagi.
lagipula, makan tengah malam gak baik buat kesehatan”

“kamu lagi diet?” aku mengangguk, berdusta juga. lagipula malas berdebat dengannya.
biar cepat—— kubohongi saja sekalian.

entah apa yang salah, tapi selanjutnya yunho memelukku erat.
dengan tubuh besarnya yang hangat,
ya mana mungkin aku berontak?

“jangan diet, hyunjin!
nanti pipi gembilmu hilang,
aku gak ada lagi mainan”

aku memukul punggungnya pelan,
“beli squishy aja sana!
jangan pakai pipiku yang berharga!”

“aku maunya yang hidup,
biar kalo kesel bisa langsung marah.
kan lucu liatnya...,”

dari balik punggungnya, aku tertawa.
namun seketika hening kala teringat seseorang.

“yunho, apa kamu selalu gombal kayak gini ke istrimu?”

yunho tidak melepas pelukan.
tapi dari perubahan suara,
dapat kupastikan dia langsung hilang semangat.

“kenapa nanya begitu?”

“gombalanmu model gombalan playboy kelas unggulan.
manis dan senyummu juga jadi nilai tambahan.
aku kepo aja, apa setiap hari kim sohye kamu gombalin seperti ini?”

ya, tentu aku tau kim sohye wanita paling beruntung
karena bisa menyandang gelar istri seorang jeong yunho.











SEPHIA : Jeong Yunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang