Typo

1.2K 68 1
                                    

Sehabis mengamankan kedua anakku untuk bermain aku merogoh gawaiku kembali. Bersegara membuka grup facebook bernama JUS APEL. Jus Apel sendiri adalah kepanjangan dari jurus anti pelakor. Sebuah grup facebook berbayar dengan agen yang siap membantu membasmi berbagai hama pelakor. Aku disambut dengan ramah salah oleh satu agen yang akunnya bernama Bunga. Bunga mengirimiku link dengan berbagai pertanyaan mulai dari berat badan sampai sikap terakhir suami kepadaku. Akupun diminta menjelaskan secara jujur dan apa adanya agar didapat analisa yang tepat dan akurat.

Aku mulai merangkai berbagai jawaban..

Sandra Syailendra nama lengkapku, aku lulusan S1 jurusan public relation. Berat badan sebelum menikah 50kg berat badan setelah menikah 75kg. Pekerjaan terakhir full time momma, sebelumnya bekerja di salah satu EO terkemuka. Bertemu suami saat perusahaannya menyewa jasa EO tempatku bekerja untuk launching sebuah produk. Kami berpacaran selama dua tahun dan selanjutnya memutuskan menikah. Suamiku tipe pria yang cuek dan tidak suka memperpanjang masalah karena itu kami jarang sekali bertengkar hebat, hanya cekcok kecil sesekali.

Suamiku itu termasuk pria idaman sejak dibangku sekolah. Parasnya yang tampan, otaknya yang encer dan sifatnya yang asyik membuatnya selalu sukses membuat para wanita meleleh. Di bangku SMP dan SMA dia menjadi ketua OSIS bahkan saat kuliah dia juga menjabat sebagai ketua BEM. Suamiku termasuk sukses dalam karir, penghasilannya pun sudah lebih dari cukup. Mertuaku juga orangnya baik dan suamiku itu tipe anak penurut maklum ibunya yang sepuh ada penyakit jantung, jadi dia benar-benar menjaga kesehatan ibunya.

Selama ini hubungan kami baik-baik saja. Sex life kami pun berjalan normal kami rutin melakukannya sekitar dua atau tiga kali dalam seminggu. Oya, kami juga berkomitmen untuk menjaga privasi semenjak berpacaran. Jadi kami menyimpan rapat pin ATM, password sosial media dan berbagai hal yang menyangkut soal privasi. Menurut suami itu lah kelebihanku tidak rese dan kepo seperti para mantan pacar sebelumnya. Bagi suami sifatku yang tidak kepo adalah alasan terkuat  untuk menikahiku segera.

Sayangnya sikap suamiku akhir-akhir ini agak berbeda. Sekarang ia jarang mengajakku untuk pillow talk sebelum tidur, padahal momen itu sudah menjadi rutinitas. Ya, kami sering berbincang hingga tak sadar sudah terlelap. Suamiku biasa bercerita keseharian di kantor, mulai dari masalah bos, teman kerja dan berbagai hal yang membuatnya stress. Aku termasuk seorang pendengar yang baik dan solutif. Itu yang membuat suami hampir tak pernah absen berbagi cerita.

Tapiiiii..

Kehidupan kami berubah bak roller coaster semenjak suami pulang dari reuni SMP, kini ia lebih mesra dengan gawainya kebanding istri dan anak-anak. Pernah sekali aku memergoki notifikasi WA dari seorang wanita yang memasang foto profilnya berdua dengan suami bahkan dia tampak merangkul suamiku. Aku tak sempat membuka isi chat-nya sebab tak mau melanggar komitmen yang kami buat. Chat yang tampak pada saat itu hanya emoticon kiss.

Setelah dirasa cukup mengirimkan jawaban aku memencet tombol send. Tak sabar menunggu hasil analisa dari agen JUS APEL.

[Done mbak, sudah kukirim jawabannya]

[Terimakasih mak Sandra tim kami segera menganalisa dan menawarkan beberapa opsi]

"Aaaaaaahh sedikit legaaaa" aku bicara sendiri sembari tersenyum.

Kedua anakku tampak asyik berebut mainan akupun pergi ke dapur untuk menyiapkan makan untuk suamiku sepulang kerja nanti.

"Beep" notifikasi Whatsapp.

[Bun ayah pulang agak malem ya, biasa genk ngajak ngumpul]

"Whaaaaattt??? Semudah itu? Setelah istrinya ini masak dan bergelut dengan kompor" aku bersungut-sungut sembari menelan bakwan hangat yang selesai digoreng.

[Yah liat nih aku baru kelar masak, tega kamuuuuuuu]

Aku mengirimkan foto fuyunghay, bakwan dan tumis kangkung sembari menambah emoticon menangis.

"Haaaahhhhh?? Ceklis satu??? Baguussssss mulai ngajak perang rupanya" aku semakin emosi sampai tak sadar sudah melahap lima buah bakwan hangat sekaligus.

Aku merapikan baju dan memesan taxi online, rasanya sudah tak sanggup menghadapi sikap mas rico yang semakin membuat dadaku sesak. Ku gendong Mario buru-buru, sedang Sheila kutuntun sembari membawa tas jinjing besar. Aku bergegas pulang ke rumah mamah, rasanya hatiku ini perih bukan main.

Rumah mamah hanya berjarak 5km dari rumahku. Tak butuh waktu lama, saat adzan magrib berkumandang kami tiba dengan selamat. Aku tiba dengan mata yang tampak sembab, rambut berantakan, baju daster seadanya dan hati yang rasanya hancur tak karuan.

"Mah, aku mau nginep" aku masuk tanpa permisi sambil menyuruh Sheila salim dan merebahkan Mario yang tidur pulas.

"Loh Rico mana?" Mamah bertanya.

"Gak tahu! Bodo amat!" Aku menjawab ketus.

"Sandra anakmu sudah dua, usiamu sudah kepala tiga. Janganlah bersikap seperti kanak-kanak begitu" mamah menasehati.

Mamah memang seperti itu selalu membela mati-matian mantu kesayangannya. Menganggap aku terlalu childish, ceroboh, dan manja. Kalo saja mamah tahu mantu kesayangannya itu bermain dengan pelakor pasti mama bisa shock.

Aku tertidur lelap bersama Sheila dan Mario. Sesekali aku mengecek gawai memastikan bahwa ada pesan dari suamiku. Nihil, waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari tapi suamiku tak kunjung memberi kabar. Aku membuka story salah satu teman se-genk suami dan melihat video pendek berisi 5 pria dan seorang wanita di sebelah suamiku. Mereka tertawa sembari bernyanyi lantang.

"Izinkan akuuuuu.. Untuk terakhir kalinya semalam saja bersamamu mengenang asmara kitaaaa.."

Bibirku bergelombang tak kuasa ingin mengumpat, "cuih anak jaksel ceritanya, udah pada tuwir gak tahu malu! Lagi si Rico anak udah dua kelakuan macam abege baru puber aja"

Aku membuka video itu lagi memperhatikan muka wanita di sebelah suamiku.

"Oh wait, gak mungkin! Ini kan si cewek emoticon kiss di WA itu???" Aku penuh tanya.

Aku menangis sepanjang malam, rasanya terlalu menyakitkan membayangkan suamiku menghabiskan banyak waktu dengan pelakor itu.

"Beep" notifikasi WA dari kontak yang bernama "my hubby"

[03.05 akb gaj pulang ya.]

[03.14 pesan dihapus.]

Jurus Anti Pelakor (Jus Apel) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang