AS•|48<Rasa rindukah?>

868 32 2
                                    

Pria itu memainkan rubik persegi kotak nya dengan tatapan kosong, seperti seorang yang baru saja mendapatkan masalah. Entah ada apa dengan nya pagi ini, ia merasa seperti tak semangat? Tapi kenapa?

"Argh!!!"pekik nya seraya mengacak-acak rambut nya.

Hanya karena Memikirkan tentang ini saja membuatnya sudah hampir memecahkan kepalanya sendiri. Reynand mengedarkan pandangan nya ke arah lain, Wajah malas pria itu sangat tercetak jelas di garis kulitnya, Matanya mengelilingi setiap inci orang-orang yang berada di kantin. Tak ada yang menarik! Semuanya seperti sangat membosankan. Tak ada kehebohan di meja yang biasanya heboh hanya karena sesuatu yang menurut Reynand tak lucu, tapi bagi mereka lucu. Sungguh humor yang receh.

Nathan yang melihat raut wajah Reynand yang masam dan tak seperti biasanya, menjadi sangat penasaran apalagi ini seorang Reynand, Pria tampan yang menjadi idola gadis-gadis. Nathan menghampiri Reynand dan duduk disamping nya, Nathan merangkul bahu lebar Reynand, dan membuat si empu terkejut karena tak memperhatikan.

"Woii! Bengong aja. Ngapa?"tanya Nathan, Reynand menoleh jarak di antara dia dan Nathan sangatlah dekat. Ekspresi yang di perlihat kan Nathan itu sangat menakjubkan. Wajahnya tampan dan terlihat sexy walaupun dengan gaya apapun yang ditunjukkan olehnya.

Reynand menjauhkan wajahnya dari pria itu, malas rasanya bercanda dengan Nathan saat ini. Ya walaupun saat ini nathan sedang tak mengajak nya bercanda. tapi ia tahu ujung-ujungnya pasti akan bercanda juga.

"Si anying. Ngapa si lu?"tanya Nathan lagi. Reynand menggeleng, Jika bersama Nathan ia tak bisa berkata sejujur-jujurnya. Tapi jika sama pria di depannya yaitu Navin. Reynand akan selalu mengatakan sebuah kebenaran. Karena mau dia berbohong seperti apapun itu, Pria itu pasti akan selalu tahu. Bagaikan cenayang yang mengetahui seluk beluk hidupnya.

"Gapapa. Cuma lagi males."ujar Reynand malas. Kali ini ia tak bohong. Ia dapat merasakan perasaan bosan yang datang secara tiba-tiba.

"Dasar kebiasaan!"kekeh Nathan kecil, ia sedikit tertawa saat melihat Ekspresi bosan pria disamping nya. Nathan bangkit menuju stand minuman tanpa pamit pada ketiga sahabatnya.

"Woii Nath! Gua juga mau ikut!!"pekik Semmy dan segera bangkit menuju Nathan yang saat ini sedang berdiri di tempat penjualan Es.

Navin memperhatikan reynand yang hanya diam memainkan rubik, namun dengan ekspresi yang tak memuaskan. Malas. Ia jadi berfikir, Mengapa dengan sahabat nya? Seketika ia tertawa kecil karena mudah menebaknya.

"Kenapa? Si polos ga masuk? Kok lesu gitu?"Ujar Navin bernada santai, walau saat ini ia sedang menahan senyum di bibirnya.

Tek!

Reynand menghentikan permainan rubiknya dengan keras, sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras, ia berhenti karena ucapan Navin yang Nyeleneh, namun sayangnya benar:v
Mungkin ini yang ia pikirkan dari tadi, merasa bosan karena gadis yang selalu membuatnya risih tak terlihat batang hidung nya. Apakah ia sudah terbiasa dengan ke anehan gadis itu? Atau ini sebuah Rindu?

"Ck."decak kan keluar dari bibir pink Reynand, Merasa pusing memikirkan hal yang seharusnya tak ia pikirkan.

Navin tertawa kecil seraya mengusap bahu sahabatnya itu, entah sejak kapan Navin sudah berada di samping nya. "Wkwkw bre! Ga nyangka gua lo lagi falling love"Ujar Navin disertai tawa mengejek.

SyenandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang