14 Foto Mesra

107 14 0
                                    

Evelyn mengerutkan kening ketika melihat langkah Prissa semakin menjauh di lokasi casting sinetron untuk pemeran utama sinetron remaja. Seperti tidak mau ketinggalan langkah Prissa, Evelyn segera turun dari mobilnya dan mengendap di belakang Prissa. Lalu betapa terkejutnya dia ketika melihat Prissa memeluk Om Hasta di sebuah ruangan tertutup. Gadis itu mengintip dari luar dengan mulut menganga karena tidak percaya.

Keterkejutan Evelyn semakin menjadi saat melihat Om Hasta merespon dan mencium bibir Prissa begitu ganas. Mereka terus mengulum dan saling meremas satu sama lain sampai Evelyn mual melihatnya.

Dia ingin bergegas pergi namun akal sehatnya tak membolehkannya untuk pergi. Gadis itu mengeluarkan ponselnya dan akan mengambil gambar adegan tak senonoh itu. Sayangnya, ketika ponsel itu sudah diarahkannya di depan kaca jendela. Kedua orang itu sudah tak ada lagi di sana.

Evelyn menoleh ke sana kemari dan melirik ke dalam lagi, tapi hasilnya nihil. Prissa dan Om Hasta sudah tidak terlihat lagi. Belum menyerah, Evelyn berusaha sepelan mungkin untuk membuka pintu ruangan itu tapi pintu itu terkunci.

Brengsek! Gue kehilangan bukti terbesar gue.

Evelyn melangkah keluar dan menunggu sampai Prissa keluar dari ruangan laknat itu. Dia harus menunggu kurang lebih satu jam untuk melihat Prissa dan Om Hasta berjalan berangkulan. Evelyn tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar mereka tepat saat Om Hasta mencium pipi Prissa. Perfect!

Tapi apa yang terjadi kemudian sungguh di luar dugaannya. Prissa menoleh padanya ketika merasa sedang diperhatikan oleh seseorang.

“Heh, ngapain lo di sini?” bentak Prissa kemudian melepaskan diri dari Om Hasta.

Evelyn sedikit gelagapan karena tertangkap basah sedang memotret mereka. Dia melihat wajah Om Hasta yang merah padam karena ketahuan sedang bermesraan dengan gadis SMA. Kalau Evelyn nekat menyebarkan foto itu, bukan hanya karirnya yang hancur, rumah tangganya juga akan lebur.

“Evelyn!” panggil Om Hasta panik. “Buat apa kamu ambil gambar saya? Sini ponselmu.”

“Nggak akan, Om.” Evelyn kehilangan ketakutannya, seolah ada kekuatan baru dalam dirinya yang menyuruhnya untuk tidak membiarkan hal itu terjadi. “Ini akan saya simpan. Jadi saya harap Om adil dengan hasil casting pemeran utama sinetron nanti.”

“Kamu mengancam saya?” Om Hasta menahan marah.

“Nggak kalau pilihan Om objektif. Bukan karena tergiur kemolekan tubuh gadis murahan kayak dia.”

“Brengsek lo!” Prissa hendak menyerang Evelyn. Melihat gelagat Prissa, Evelyn segera berlari keluar dari ruangan itu dan kini dia tersenyum puas telah berada di antara beberapa orang yang berlalu lalang.

Sebelum naik ke dalam mobilnya, Evelyn tersenyum penuh remehan kepada Prissa yang menatapnya dengan sorot tajam. Gue akan buat perhitungan sama lo.

***

Evelyn tidak sabar untuk menceritakan kejadian menegangkan yang dia alami kemarin kepada Alanis dan Kayonna. Beruntung ketika baru sampai di kelas, dia melihat kedua sahabatnya sudah duduk manis sambil mengobrol.

“Hei, gue ada berita baru,” ucapnya antusias lalu melepaskan tas punggungnya. Dia berbalik ke belakang diikuti oleh Kayonna.

“Berita apa sih?” desak Alanis dan Kayonna bersamaan.

“Emang bener-bener perek si Prissa. Lihat ini!” Evelyn membuka layar ponselnya dan menunjukkan foto mesra Prissa dengan Om Hasta. “Ternyata dia bukan cuma ngerayu Om Rudolf tapi juga Om Hasta. Gimana nggak semua peran dia yang ambil kalau dia nyodorin selangkangan?”

The EleventhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang